Organisasi Berbasis Digital, Jadilah Kupu-kupu

Prof Dr Rushami Zien Yusoff dari Universiti Muhammadiyah Malaysia (berdiri) menyampaikan materi workshop. (Foto - Jayadi Kastari)
Krjogja.com - YOGYA - Perubahan dan perkembangan teknologi mumudahkan semua lini kehidupan, termasuk dalam dunia perguruan tinggi. Persoalan penguasaan teknologi menjadi tantangan tersendiri. Manusia dan organisasi dipaksa oleh perkembangan zaman dengan teknologinya. Organisasi berbasis digital ditentukan teknologi, strategi, sistem dan manusianya. Organisasi berbasis digital, jadilah kupu-kupu.
Demikian diungkapkan Prof Dr Rushami Zien Yusoff dari Universiti Muhammadiyah Malaysia/UMAM dalam Workshop bertema 'Organizational Competitiveness: Moving from Compliance Based to Sustainability Based Organization' di Lab IHIlead kampus 2A, Jalan Pramuka, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (20/03/2023) lalu. Workshop dipandu moderator Rai Rake Setyawan PhD dan dihadiri para mahasiswa dan dosen MM-FEB UAD. Workshop diberi pengantar Dr Aftoni Susanto SE MSi selaku Kaprodi MM FEB-UAD.
Menurut Rushami, era digital muncul disrupsi dengan berbagai kemungkinan tak terduga. "Sesuatu prodak yang awalnya sangat besar, terkenal dan tidak mungkin bangkrut, kenyataan bisa saja nasibnya justru sebaliknya," ujarnya. Sekadar contoh saja seperti perusahaan Kodak, Nokia, tidak mungkin bangkrut, kenyataan bisa mengalami keruntuhan. Kenyataan ini bisa menjadi pembelajaran berharga, prodak juga organisasi, lembaga besar tanpa melakukan adaptasi dan inovasi secara cepat akan mengalami keruntuhan. "Adaptasi dan inovasi menjadi sangat penting. Begitu organisasi apapun dituntut, dipaksa melakukan adaptasi," tandasnya.
Dalam pemahaman Rushami, daya saing organisasi secara berkelanjutan kuncinya, teknologi dengan piranti mesinya, strategi dan sistemnya serta manusianya. Semua itu kalau dirangkum, strategi, sistem yang terbuka, cepat, efesien dan mampu berkompetisi. "Cukup-cukuplah, cukup makan dan tidur saja. Mari, berbuatlah," sindirnya.
Baca Juga
Prof Rushami secara simbolik mencotohkan, manusia rata-rata sudah lama menjadi ulat, jadilah kupu-kupu. Inilah simbol perubahan yang bertahap dan jelas hasilnya. "Sudah lama jadi ulat itu maksudnya, terlalu apa adanya, biasa-biasa saja, kurang melakukan perubahan. Membuat sesuatu yang baru. Lihatlah ulat seperti melihat sesuatu antara hidup dan mati," ujarnya.
Ditegaskan, organisasi berbasis digital, jadilah kupu-kupu yang terbang dengan segala daya tariknya. Sistematis, transparan dan inovatif. "Jangan tunggu, untuk sesuatu berlaku. Kita mesti lakukannya !" ajaknya dalam bahasa Melayu.
Sedangkan Dr Aftoni Sutanto SE MSi, Kaprodi MM FEB UAD mengatakan, adanya workshop ini sebagai langkah awal merealisasikan kerja sama MM FEB-UAD dengan Universiti Muhammadiyah Malaysia/UMAM. "Bahkan mahasiswa MM FEB UAD sangat dimungkinkan membuat tesis di UMAM," ujarnya. Ditambahkan Dr Fitroh Adhila MSi, Sekretaris Prodi MM UAD, MM ke depan harus menyesuikan dengan tuntutan perubahan di bidang industri dan keberlanjutan organisasi berbasis digital. (Jay)
BERITA TERKAIT
Desa Lunas PBB BPKPAD Sukoharjo Tingkatkan Kesadaran Wajib Pajak
Sandiaga Uno Apresiasi Perkembangan Pariwisata Gunungkidul
Auto Dilirik! Ini 9 Pekerjaan yang Paling Dibutuhkan Perusahaan Saat Ini
Polres Bantul Proses Penganiayaan pada Anggota PSHT di Parangtritis, Ini Hasilnya
Tampil Dominan, Pebalap Astra Honda Raih Double Podium TTC 2023
Sandiaga Berharap Desa Sidowarno Jadi World Class Tourism
8 Orang Terluka Akibat Minibus Terguling di Jalan Tol Solo - Semarang
Bentrok Massa Meletus di Yogya, Polisi Amankan Titik-Titik Rawan
Muswil Pemuda Muhammadiyah DIY Pilih 11 Calon Formatur
Ekspor Tanah-Air
Peringati Waisak 2567BE/2023, Wamenag Ajak Umat Buddha Jaga Sikap Toleransi
Indonesia Dukung Penuh dan Aktif bagi Terbentuknya 'Plastic Treaty'
Saudi Tutup Izin Visa Umrah
Di Pelataran Barat Candi Borobudur Ribuan Umat Ikuti Detik-detik Waisak
Hindari Jalan Kenari, Ada Tawuran!
Pemohon SIM Wajib Cek Kesehatan dan Tes Psikologi
Milad ke-3, Yayasan 'Al Maun' Santuni Yatim Piatu dan Dhuafa
Ditlantas Polda DIY, Sosialisasikan Tiblantas ke Sopir Ambulans
Bulutangkis Polytron Walikota Solo Cup Diikuti 1.283 Peserta
Fadil Imran Lantik Pengda PBSI DIY
Konsolidasi Kader Perempuan, Sekjen PDIP DIY: Tidak Pintar, Duit Hilang Begitu Saja