Organisasi Berbasis Digital, Jadilah Kupu-kupu

user
Tomi Sujatmiko 22 Maret 2023, 13:51 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Perubahan dan perkembangan teknologi mumudahkan semua lini kehidupan, termasuk dalam dunia perguruan tinggi. Persoalan penguasaan teknologi menjadi tantangan tersendiri. Manusia dan organisasi dipaksa oleh perkembangan zaman dengan teknologinya. Organisasi berbasis digital ditentukan teknologi, strategi, sistem dan manusianya. Organisasi berbasis digital, jadilah kupu-kupu.

Demikian diungkapkan Prof Dr Rushami Zien Yusoff dari Universiti Muhammadiyah Malaysia/UMAM dalam Workshop bertema 'Organizational Competitiveness: Moving from Compliance Based to Sustainability Based Organization' di Lab IHIlead kampus 2A, Jalan Pramuka, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (20/03/2023) lalu. Workshop dipandu moderator Rai Rake Setyawan PhD dan dihadiri para mahasiswa dan dosen MM-FEB UAD. Workshop diberi pengantar Dr Aftoni Susanto SE MSi selaku Kaprodi MM FEB-UAD.

Menurut Rushami, era digital muncul disrupsi dengan berbagai kemungkinan tak terduga. "Sesuatu prodak yang awalnya sangat besar, terkenal dan tidak mungkin bangkrut, kenyataan bisa saja nasibnya justru sebaliknya," ujarnya. Sekadar contoh saja seperti perusahaan Kodak, Nokia, tidak mungkin bangkrut, kenyataan bisa mengalami keruntuhan. Kenyataan ini bisa menjadi pembelajaran berharga, prodak juga organisasi, lembaga besar tanpa melakukan adaptasi dan inovasi secara cepat akan mengalami keruntuhan. "Adaptasi dan inovasi menjadi sangat penting. Begitu organisasi apapun dituntut, dipaksa melakukan adaptasi," tandasnya.

Dalam pemahaman Rushami, daya saing organisasi secara berkelanjutan kuncinya, teknologi dengan piranti mesinya, strategi dan sistemnya serta manusianya. Semua itu kalau dirangkum, strategi, sistem yang terbuka, cepat, efesien dan mampu berkompetisi. "Cukup-cukuplah, cukup makan dan tidur saja. Mari, berbuatlah," sindirnya.

Prof Rushami secara simbolik mencotohkan, manusia rata-rata sudah lama menjadi ulat, jadilah kupu-kupu. Inilah simbol perubahan yang bertahap dan jelas hasilnya. "Sudah lama jadi ulat itu maksudnya, terlalu apa adanya, biasa-biasa saja, kurang melakukan perubahan. Membuat sesuatu yang baru. Lihatlah ulat seperti melihat sesuatu antara hidup dan mati," ujarnya.

Ditegaskan, organisasi berbasis digital, jadilah kupu-kupu yang terbang dengan segala daya tariknya. Sistematis, transparan dan inovatif. "Jangan tunggu, untuk sesuatu berlaku. Kita mesti lakukannya !" ajaknya dalam bahasa Melayu.

Sedangkan Dr Aftoni Sutanto SE MSi, Kaprodi MM FEB UAD mengatakan, adanya workshop ini sebagai langkah awal merealisasikan kerja sama MM FEB-UAD dengan Universiti Muhammadiyah Malaysia/UMAM. "Bahkan mahasiswa MM FEB UAD sangat dimungkinkan membuat tesis di UMAM," ujarnya. Ditambahkan Dr Fitroh Adhila MSi, Sekretaris Prodi MM UAD, MM ke depan harus menyesuikan dengan tuntutan perubahan di bidang industri dan keberlanjutan organisasi berbasis digital. (Jay)

Kredit

Bagikan