Krjogja.com - YOGYA - Di tengah tantangan global yang semakin tinggi di berbagai sektor kehidupan,Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (‎Aptikom) (‎Aptikom) memandang penerapan kecerdasan artifisial dapat memberikan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. ‎Untuk itu Aptikom fokus mendorong pendidikan tinggi infokom dari hulu ke hilir, dari kampus hingga mahasiswa bahkan masyarakat.

"Rakernas dilaksanakan untuk merancang program kerja selama satu tahun di 2023-2024.‎Program itu dibuat untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi informatika dan ilmu komputer (Infokom) di Indonesia‎.Rakernas dan Seminar Nasional Aptikom dengan tema ‘Best Practice Akreditasi Unggul dan Membangun Roadmap Riset-riset Unggulan di Perguruan Tinggi Infokom’.

Kegiatan itu dihadiri 75 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh sampai Papua,"kata Ketua Umum Aptikom, Prof Dr rer nat Achmad Benny Mutiara didampingi ketua panitia seminar nasional dan Rakernas APTIKOM, Dr Moch Wahyudi MKom didampingi Sekretaris Jendral APTIKOM Husni Teja Sukmana PhD di Kampus Universitas AMIKOM Yogyakarta, Selasa (21/3).

Benny mengatakan, ‎dalam rakernas di tahun 2023, Aptikom merumuskan sebuah deklarasi yang diberi nama 'Deklarasi Jogja 2023 Aptikom untuk Indonesia’. Dalam sejumlah poin yang tertuang di deklarasi, Aptikom fokus mendorong pendidikan tinggi infokom dari hulu ke hilir, dari kampus hingga mahasiswa bahkan masyarakat.

Diantaranya ‎Aptikom akan berkontribusi dalam mewujudkan ekosistem digital tahun 2030 melalui penyusunan roadmap digital menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu Aptikom akan mendorong penguatan penggunaan kecerdasan buatan di berbagai sektor kehidupan yang dilandasi etika serta nilai luhur kebangsaan.

"Kalau untuk perguruan tinggi, Aptikom ingin menjadi jembatan kampus anggota Aptikom agar bisa go international. Serta bisa berkolaborasi pendidikan dan melakukan riset berkualitas dengan kampus di Luar Negeri,"ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Jendral APTIKOM Husni Teja Sukmana PhD menyatakan, selain beberapa hal di atas Aptikom akan mempercepat peningkatan mutu, pembelajaran di prodi khususnya bagi 2.454 prodi bidang infokom. Adapun bentuknya dengan memfasilitasi pembelajaran berkualitas, mudah diakses dan biaya terjangkau di sejumlah pelosok negeri.

Selain itu, Aptikom juga mendorong peningkatan mutu mahasiswa dan lulusan bidang informatika dan ‎komputer melalui penguatan lembaga sertifikasi kompetensi di Perguruan Tinggi dan lembaga sertifikasi profesional."Aptikom akan menjadikan seluruh perguruan tinggi dan program studi anggota Aptikom menjadi sumber utama lahirnya talenta digital bangsa Indonesia yang kompeten dan berintegritas," ungkapnya.
‎
Ditambahkannya, penggunaan kecerdasan buatan itu juga merupakan mandat dari Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, pihaknya akan membuat kode etik penggunaan kecerdasan artifisial dan robotika berlandaskan etika dan nilai luhur kebangsaan. (Ria)