Awal Ramadan, Permintaan Bahan Pangan Naik Berimbas Kenaikan Harga

user
Agusigit 25 Maret 2023, 12:11 WIB
untitled

Krjogja.com - SUKOHARJO - Permintaan bahan pokok pangan pada tiga hari awal puasa Ramadan mengalami peningkatan signifikan. Hal ini berimbas pada kenaikan harga seperti daging ayam, telur ayam dan beberapa kebutuhan pangan lain semisal pisang kepok dan kolang-kaling.

Pedagang Pasar Kartasura Yanto, Sabtu (25/3) mengatakan, permintaan daging ayam dari masyarakat terus mengalami kenaikan sejak sepekan menjelang puasa Ramadan. Pada awal puasa Ramadan atau tiga hari ini permintaan terus mengalami kenaikan. Akibatnya harga daging ayam naik dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 33.000 per kilogram.

Naiknya permintaan masyarakat terjadi karena tingginya tingkat kebutuhan dan konsumsi saat puasa Ramadan. Yanto mengatakan, pembeli yang datang membeli daging ayam untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga maupun dibagikan ke orang lain.

"Pembeli banyak yang beli daging ayam untuk makan sendiri di rumah dan sedekah. Selain itu ada juga untuk buka bersama atau dibagikan ke masjid. Puasa Ramadan membawa berkah dan permintaan tinggi," ujarnya.

Yanto mengatakan, di kios daging ayam di Pasar Kartasura miliknya sekarang masih didominasi pelanggan lama. Namun tidak sedikit pula pembeli baru yang pertama kali datang. Pembeli baru tersebut membeli daging ayam dalam jumlah bervariasi dari satu atau dua kilogram hingga sepuluh kilogram.

Pedagang Pasar Kartasura Subari mengatakan, daging ayam menjadi bahan pokok pangan yang mengalami kenaikan signifikan. Penyebabnya karena tingginya permintaan masyarakat.

"Tiga hari awal puasa Ramadan ini stok telur ayam selalu habis terjual. Permintaan masyarakat tinggi dan mengakibatkan kenaikan harga," ujarnya.



Subari mengatakan, harga telur ayam sekarang dijual Rp 30.000 per kilogram. Harga tersebut naik Rp 3.000 per kilogram disaat normal sebelumnya hanya Rp 27.000 per kilogram.

"Setiap hari saya stok sepuluh peti atau kotak telur ayam. Semuanya habis sejak jualan pagi sampai sore," ujarnya.

Subari mengatakan, di kios Pasar Kartasura miliknya saat ini juga menjual bahan pangan lainnya yang musiman dibutuhkan saat puasa Ramadan seperti kolang-kaling, cincau dan pisang kepok. Bahan pangan tersebut juga laris dicari pembeli untuk kebutuhan buka puasa.

"Kalau puasa Ramadan saya juga jual pisang kepok, kolang-kaling dan cincau. Pembeli pasti banyak karena musiman dicari saat Ramadan," lanjutnya.

Tingginya permintaan pisang kepok membuat harga ikut naik dari sebelumnya Rp 17.000 per sisir menjadi Rp 20.000 per sisir. Kenaikan harga juga terjadi pada kolang-kaling dari sebelumnya Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 14.000 per kilogram.

"Pisang kepok dan kolang-kaling paling cepat laku dan stok sering habis. Warga beli untuk buat kolak menu buka puasa," lanjutnya.

Selama puasa Ramadan Subari mengatakan masih akan menjual pisang kepok dan kolang-kaling sebagai pemasukan tambahan. Sebab kedua bahan pangan tersebut sangat laku dan akan tetap distok dalam jumlah banyak.

"Barang sudah ada yang mengantar bahkan stoknya banyak. Saya tinggal jual saja," lanjutnya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono mengatakan, pada awal puasa Ramadan atau tiga hari ini kondisi pasar tradisional mengalami peningkatan baik dari jumlah kunjungan dan permintaan barang khususnya bahan pokok pangan. Pasar tradisional lebih ramai dengan transaksi jual beli lebih besar.

Naiknya perdagangan berdampak pada tingginya permintaan barang dari masyarakat. Hal ini dikatakan Iwan Setiyono harus diimbangi dengan ketersediaan barang khususnya bahan pokok pangan di pasar tradisional agar tidak terjadi lonjakan harga.

"Beberapa harga kebutuhan pokok pangan memang naik seperti daging ayam, telur ayam dan cabai karena tingginya permintaan pada awal puasa Ramadan," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo terus memantau kondisi pasar dan belum menemukan kelangkaan barang. Stok di pedagang masih mencukupi kebutuhan masyarakat. "Permintaan masih terpenuhi. Soal harga sendiri memang ada kenaikan. Distribusi barang akan dipercepat untuk menekan harga naik dengan melimpahnya stok di pedagang," lanjutnya. (Mam)

 

Kredit

Bagikan