Orangutan Tapanuli 'Nyasar' di UGM, Makin Punah dan Sering Rebutan Durian
Agusigit
25 Maret 2023, 10:52 WIB

UGM diharapkan ikut gaungkan konservasi Orangutan Tapanuli (Harminanto)
SLEMAN - Orangutan Tapanuli atau Pongo tapanuliensis menjadi perhatian besar saat ini karena ciri khas tersendiri yang berbeda dari jenis orangutan lainnya. Namun sayang, di habitatnya, hewan ini hampir punah, karena diperkirakan hanya menyisakan 800 ekor saja.
Situasi inilah yang kemudian membuat Yayasan KEHATI, OIC dan The Body Shop Indonesia bergerak mencari dukungan untuk melakukan kegiatan pelestarian. Setelah menyambangi 3 kampus, yaitu Universitas Sumatera Utara, IPB University dan Universitas Multimedia Nusantara, mereka sampai di UGM, Sabtu (25/3/2023).
Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Sandy Nurvianto yang menjadi pembicara mengungkap bahwa Orangutan Tapanuli berbeda dari Sumatera dan Kalimantan. Saat ini disebutnya populasi Orangutan Tapanuli tinggal menyisakan 800 ekor di alam sehingga perlu perhatian bersama agar tidak punah.
“Banyak jenis-jenis satwa liar yang saat ini keberlangsungan hidupnya sangat bergantung pada pemahaman manusia terhadap keberadaan mereka, khususnya untuk jenis-jenis yang memiliki populasi kecil dan terfragmentasi seperti orangutan Tapanuli. Jenis ini terisolasi di Batangtoru dan termasuk paling tua di antara jenis orangutan di Indonesia. Mereka punya makanan yang khas sesuai lokasi mereka berada," ungkapnya.
Sandy mengatakan saat ini populasi yang semakin kecil sangat membahayakan kelangsungan hidup spesies Orangutan Tapanuli. Karena itulah keberlanjutan mereka harus menjadi perhatian bersama.
Sementara, Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre, Fransisca Ariatiningsih berkeyakinan edukasi Orangutan Tapanuli menjadi hal wajib dilakukan terutama melihat sikap manusia yang menilai orangutan sebagai obyek bahkan hama. Fransisca berharap edukasi ini dapat menggugah manusia menyadari pentingnya keberadaan orangutan bagi kehidupan manusia.
"Saat ini Orangutan Sumatera tinggal 13.830 individu di ekosistem Leuser, kalau Orangutan Tapanuli tinggal 800 individu. Namun sayangnya jumlah ini ada di blok-blok populasi yang kecil-kecil. Mereka ada di 800-1000 meter di atas permukaan laut karena tekanan di dataran rendah tinggi, bersinggungan dengan manusia. Ini mengapa konservasi perlu dilakukan dan membutuhkan peran banyak pihak dari segala sektor," tandas Fransisca.
Fransisca menyampaikan pihaknya selama ini berusaha melakukan upaya konservasi dengan melibatkan masyarakat lokal. Apalagi, degradasi hutan sangat nyata terasa sehingga perlu perhatian bersama untuk menyelamatkan ekosistem hutan tempat hewan liar hidup.
"Orangutan ini sangat suka durian yang merupakan buah hutan, padahal ini menjadi andalan ekonomi manusia. Ini yang kerap menjadi akar konflik atau disebut sekarang interaksi negatif dengan manusia. Ini juga yang sekali lagi mengharuskan segala sektor berperan pada upaya konservasi," lanjut Fransisca.
Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI Rika Anggraini di Auditorium Fisipol UGM berharap, UGM sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, melalui Fakultas Kehutanan bisa melakukan kajian dan menggaungkan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati Indonesia, termasuk orangutan. "Saya berharap kegiatan roadshow yang kita lakukan bersama dapat memberikan dampak luas terkait pelestarian Orangutan Tapanuli, terutama dengan keterlibatan mahasiswa, bisa menyebarkan dengan lebih luas lagi melalui kanal-kanal mereka," pungkasnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
SD Monggang Menuju Sekolah Adiwiyata
Mau Beli Barang COD, Sepeda Motor Dirampas
Maharoepa Art Project Performing Art dan Fashion Designer
KKHI Evakuasi Jemaah Sakit ke Makkah Mulai 9 Juni 2023
Seribu Pelari Ramaikan Friendship Run Bandung
Arbi Aditama Siap Mengaspal di JuniorGP Jerez, Minggu 4 Juni 2023
Pemerintah Kaji Tanda Pengenal Berbasis GPS
PKP3JH Gerakan Siaga Sandal dan Alas Kaki Jamaah Haji
RSU Mulia Hati Wonogiri Kini Dilengkapi Ruang CT Scan
Doa Bersama Jelang PAT di SMPN 1 Pleret, Bekali Anak Dengan Ilmu Tauhid
Diresmikan Bupati AbduL Halim, Bantuan Warga Bantul untuk Cianjur Siap Dipakai
850 Anak TK dan SD Ikuti Manasik Haji
SD Muhammadiyah Jogodayoh Juarai MUDABALI Cup
Di Rapat Paripurna DPRD Grobogan, Wabup Jelaskan Realisasi APBD 2022
Sempat Kuatirkan Nafkah dari Virgoun, Inara Rusli Punya Penghasilan Rp40 Juta
War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!
Jutawan Bitcoin dan Pendiri Kripto Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Solo Tuan Rumah Kualifikasi Grup K Piala Asia U-23 2023, Ini Alasannya
CIMB Niaga Adaan Kejar Mimpi Rising Start
Harta Unang Bagito Ludes Usai Poligami, Tinggal di Gudang Kontrakan dan Ditinggal Is
AS Tak Akan Diam Hadapi Paksaan dan Intimidasi China