Krjogja.com - SALATIGA - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) membentuk tim percepatan realisasi exit tol di Jalan Pattimura Salatiga.

Pintu masuk dan keluar akses Kota Salatiga ke arah Semarang dan sebaliknya beberapa tahun ini masih belum bisa diwujudkan. Padahal Pemkot Salatiga telah membebaskan tanah sesuai permintaan Trans Marga Jateng (TMJ).

Kepala Bappeda Salatiga, Agung Hendratmiko dihubungi KRjogja.com, Sabtu (25/3/2023) menjelaskan pihaknya telah koordinasi dengan TMJ dan saat ini masih ada kendala soal tanah seluas 577 meter persegi milik bengkok Desa Pabelan, Kabupaten Semarang yang akan digunakan penunjang pintu keluar dari Semarang ke Jalan Pattimura.

"Saat ini masih ads kendala pembebasan tanah luasnya 577 meter persegi milik bengkok desa di wilayah Kecamatan Pabelan yang harus diselesaikan dulu, " kata Agung Hendratmiko.

Tanah itu harus dibebaskan terlebih dahulu untuk mewujudkan exit tol Kota Salatiga di Jalan Pattimura tersebut.

Bappeda Salatiga saat ini sedang membuatkan jadwal, kebutuhan tim, format surat keputusan (SK) Tim, kemudian biaya per tahapan, lalu akan disampaikan kepada PT Trans Marga Jateng (TMJ).

"Kami juga baru saja berkoordinasi dengan Kepala Desa dimana bengkok itu berada untuk membicarakan pembebasannya sesuai regulasi. Tim Bappeda sudah bertemu," katanya.

Sudah kesepakatan dengan pihak desa Tim TMJ, DPUPR Salatiga, Bappeda Salatiga Kades Pabelan dan Kabid yang mengurusi aset Kabupaten Semarang akan kunjungan ke lapangan atau lokasi, Selasa (28/3/2023).

Diketahui exit tol Jalan Pattimura Salatiga belum bisa diwujudkan karena masih ada kendala. Masyarakat berharap pintu keluar dan masuk dari Semarang dan ke arah Semarang bisa segera terealisasi. (Sus)