Krjogja.com - BANTUL - Polres Bantul hingga kini masih menunggu hasil visum kematian UA (21), mahasiswa UMY yang ditemukan sudah dalam kondisi membusuk, Jumat (24/3/2023) di kamar kostnya wilayah Tamantirto Kasihan Bantul.

Dari informasi yang dihimpun KRJogja.com, Senin (27/3/2023), di Polsek Kasihan, untuk mengetahui detil kematian korban memang harus divisum. Kondisi kulit luar sudah melepuh karena sekitar 7 hari kematiannya tidak diketahui.

Tetapi dengan penemuan obat dari dokter yang ada di kamar korban seperti obat untuk pencair dahak, penurun panas, diperkirakan korban sudah mempunyai penyakit bawaan. Hal itu menurut keterangan dari keluarganya kepada petugas Polsek Kasihan juga dibenarkan tentang kondisi tersebut.

Sementara tetangga terdekat melihat korban terakhir sebelum ditemukan sudah meninggal, berjemur di halaman rumah. Selama beberapa hari tidak kelihatan dikiranya sedang dibuk urusan kuliah atau kampus.

Kematian UA sudah diterima oleh keluarga dan sudah dimakamkan. Kematian UA memang tidak ada tanda- tanda unsur penganiayaan atau unsur mencurigakan.

Sebelumnya,  Kapolsek Kasihan, AKP Nandang Rochman SH MH menungkapkan, kejadian tersebut berawal dari saksi Feri Hariyanto tetangga dekat mencium bau bangkai yang dikira dari bangkai kucing. Karena bau semakin menyengat, Jumat siang , Hariyanto mengajak saksi Imad Izzy, untuk mengecek kamar korban dengan mengintip lewat lubang angin.

Ternyata bau menyengat tersebut dari mayat UA yang yang kondisinya sudah membusuk dengan posisi tubuh tertelungkup.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polres Bantul dan Puskesmas Kasihan . Hasil pemeriksaan petugas Inafis Polres Bantul dan doker Puskesmas Kasihan, di tubuh korban tidak kelihatan adanya tanda - tanda kekerasan karena kulit sudah mengelupas. (Jdm)