Ternyata dentuman itu berasal dari kegiatan pemusnahan obat bahan peledak berupa obat mercon atau petasan yang dilakukan Polresta Cilacap bekerja sama dengan Subden Jibom Gegana Unit Banyumas, Detasemen Gegana, Sat Brimob Polda Jawa Tengah.

Obat mercon itu, hasil Operasi  yang disita dari para peramu dan penjual petasan di Kelurahan Gumilir Kecamatan Cilacap Utara Kab Cilacap dan Desa Gandrungmanis Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap.

Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto melalui Kasi Humas Polresta Cilacap Iptu Gatot Tri Hartanto menjelaskan bahan peledak harus segera dimusnahkan karena sifatnya yang tidak stabil dan dikhawatirkan bisa meledak sewaktu waktu karena berbagai sebab.

Dijelaskan, bahan peledak yang dimusnahkan merupakan hasil penyitaan dari warga berinisial S (34), warga desa Gandrungmanis Kecamatan Gandrungmangu, dengan barang bukti berupa bubuk atau obat petasan seberat 10 kg.

Sedang di lokasi lain, juga dimusnahkan bahan peledak hasil sitaan dari E warga Kelurahan Gumilir Kecamatan Cilacap Utara dengan barang berupa 1 bungkus plastik belerang 4 kg, obat peledak petasan 2,5 kg, potasium 1 kg, 178 petasan berbagai ukuran. "Lokasi itu di musnahkan di Pesisir Pantai Lengkong Kelurahan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara," jelasnya, Selasa (28/03/2023).

Untuk itu, Gatot juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuat, membeli dan menyalakan petasan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H karena dapat mengganggu ketenangan umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa dan tentunya apabila terjadi ledakan akan berisiko membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain.(Otu)