Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya

user
Ary B Prass 28 Maret 2023, 21:07 WIB
untitled

Krjogja.com - Mercon masih jadi bencana jika menjelang Lebaran seperti ini. Belum lama terjadi ledakan cukup hebat akibat obat mercon di sebuah rumah di wilayah Kaliangkrik Magelang, Minggu (26/3/2023) malam. Diketahui satu warga meninggal dunia dan 3 warga lainnya mengalami luka.

Mercon merupakan bahan peledak kategori ringan. Sebab, tingkat ledakannya rendah, yakni berkecepatan denotasi antara 400-800 meter per detik.

Di Indonesia, mercon atau petasan sering dijumpai pada momen-momen menjelang perayaan tertentu. Seperti malam takbiran sebelum Idul Fitri, malam Ramadan hingga penyambutan Tahun Baru.

Walau termasuk bahan peledak ringan, petasan dapat menimbulkan bahaya bagi orang-orang di sekitar. Berikut ini sejarah, bahan dan bahaya dari mercon.

1. Bahan Mercon
Walau sudah banyak beredar, nyatanya masih banyak yang belum tahu apa bahan utama untuk membuat mercon. Bubuk mesiu yang terdiri dari campuran belerang, arang dan kalium nitrat adalah bahan utama yang digunakan dalam petasan.

Selain mercon, bubuk mesiu banyak juga dijumpai dalam senjata api dan senjata ledak seperti granat dan bom. Tak heran mengapa saat kita membakar petasan, bubuk mesiu dapat menyebabkan ledakan yang begitu cepat.

2. Bahaya Main Mercon
Meski seru untuk dimainkan, ada bahaya yang cukup tinggi dari mercon. Pertama, bermain petasan mungkin saja menimbulkan trauma pada anak karena bunyinya yang cukup keras. Apalagi, jika anak tersebut belum pernah mendengar bunyi ledakan sebelumnya.

Kedua, risiko luka bakar. Saat bermain petasan, jika ledakan terkena tubuh dapat menyebabkan luka bakar yang cukup parah.

Luka bakar itu juga bisa bervariasi tingkat keparahannya. Gejalanya seperti kulit melepuh, bengkak hingga terkelupas.

Ketiga, kebakaran. Bukan tak mungkin jika petasan bisa menyebabkan kebakaran di sekitarnya. Itu dapat terjadi jika saat bermain petasan ada bahan-bahan yang mudah terbakar di lokasi bermain.

Keempat, bermain petasan dapat menyebabkan polusi udara. Biasanya, setelah membakar petasan, kita kerap mencium aroma hangus yang berpotensi membuat sesak napas, batuk, hingga infeksi saluran pernafasan.

HALAMAN

Kredit

Bagikan