Bentengi Keluarga dari Radikalisme, Kaum Perempuan Perlu Memiliki Kecerdasan Digital
Agusigit
30 Maret 2023, 21:15 WIB

Mayjen TNI Nisan Setiadi SE (tengah) bersama narasumber dan peserta Perempuan TOP. Foto: Devid Permana
YOGYA - Propaganda berisi ideologi radikal banyak beredar di internet atau media sosial yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini harus dicegah dengan cara memperbanyak pembuatan konten dan narasi positif dalam rangka memperkuat nilai persatuan dan kesatuan.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Nisan Setiadi SE dalam acara Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) bertema 'Cerdas Digital Satukan Bangsa-Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY' di Lantai 2 Gedung Prof Dr Soenarjo (Convention Hall) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (30/3/2023).
Menurut Nisan, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang bisa menyasar siapa saja, terutama yang paling rawan menyasar generasi muda dan perempuan. Salah satu ciri orang yang telah terpapar paham radikal adalah ia akan menjadi anti pemerintah, anti NKRI, anti UUD 1945 dan anti Bhinneka Tunggal Ika.
"Perempuan atau ibu-ibu adalah sosok kuat yang mendukung kesuksesan suami, anak-anaknya dan keluarganya. Dengan memiliki kecerdasan digital, diharapkan perempuan/ibu bisa membentengi anak-anak dan keluarganya dari bahaya paham radikalisme dan terorisme," katanya.
Bendahara FKPT DIY, Fahmy Akbar Idries mengatakan, FKPT DIY terus menggencarkan upaya-upaya pencegahan radikalisme dan terorisme, salah satunya melalui kegiatan rutin TOP yang menyasar kaum perempuan. Menurutnya, FKPT DIY bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY juga turut berperan aktif melaksanakan program Gubernur DIY yaitu Sinau Pancasila dan Sinau Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu, kafa Fahmy, FKPT DIY bersama Kemenag kabupaten/kota se-DIY mengadakan forum moderasi beragama bagi kerohanian Islam (Rohis) di sekolah-sekolah. "FKPT DIY akan terus menjalin kerja sama dengan banyak pihak dalam upaya mencegah radikalisme dan terorisme dengan leading sector adalah Badan Kesbangpol DIY," katanya.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Sahiron Syamsuddin MA menuturkan, salah satu penyebab utama seseorang terjerumus dalam tindakan radikalisme dan terorisme adalah kesalahan dalam memahami kitab suci agamanya. Banyak dari mereka yang belajar agama dari ustad-ustad di internet.
"Banyak kasus seperti itu, bahkan ada satu keluarga yang terlibat dalam organisasi terorisme gara-gara belajar agama dari ustad yang salah di internet/media sosial. Maka harus hati-hati ketika mendapat informasi dari internet/medsos jangan langsung percaya," katanya.
Menurut Sahiron, untuk mencegah radikalisme dan terorisme, orang-orang yang tidak radikal (moderat) harus aktif di dunia maya (digital) memberikan informasi atau narasi-narasi tentang moderasi beragama. (Dev)
BERITA TERKAIT
Mau Beli Barang COD, Sepeda Motor Dirampas
Maharoepa Art Project Performing Art dan Fashion Designer
KKHI Evakuasi Jemaah Sakit ke Makkah Mulai 9 Juni 2023
Seribu Pelari Ramaikan Friendship Run Bandung
Arbi Aditama Siap Mengaspal di JuniorGP Jerez, Minggu 4 Juni 2023
Pemerintah Kaji Tanda Pengenal Berbasis GPS
PKP3JH Gerakan Siaga Sandal dan Alas Kaki Jamaah Haji
RSU Mulia Hati Wonogiri Kini Dilengkapi Ruang CT Scan
Doa Bersama Jelang PAT di SMPN 1 Pleret, Bekali Anak Dengan Ilmu Tauhid
Diresmikan Bupati AbduL Halim, Bantuan Warga Bantul untuk Cianjur Siap Dipakai
850 Anak TK dan SD Ikuti Manasik Haji
SD Muhammadiyah Jogodayoh Juarai MUDABALI Cup
Di Rapat Paripurna DPRD Grobogan, Wabup Jelaskan Realisasi APBD 2022
Sempat Kuatirkan Nafkah dari Virgoun, Inara Rusli Punya Penghasilan Rp40 Juta
War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!
Jutawan Bitcoin dan Pendiri Kripto Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Solo Tuan Rumah Kualifikasi Grup K Piala Asia U-23 2023, Ini Alasannya
CIMB Niaga Adaan Kejar Mimpi Rising Start
Harta Unang Bagito Ludes Usai Poligami, Tinggal di Gudang Kontrakan dan Ditinggal Is
AS Tak Akan Diam Hadapi Paksaan dan Intimidasi China
1.216 Napi Buddha Terima Remisi Khusus Waisak, 7 Orang Langsung Bebas