Ancaman Siklon Herman di Yogya, Ini yang Harus Dilakukan

user
Primaswolo Sudjono 01 April 2023, 05:44 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Cuaca ekstrem di DIY dalam beberapa waktu terakhir dikarenakan adanya siklon tropis Herman. Oleh karena itu guna mengantisipasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan perlu dipastikan antisipasi terhadap Siklon Tropis Herman telah berjalan. Diantaranya melakukan mitigasi di setiap wilayah untuk mengoptimalkan penanganan.

"Saya minta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap peringatan dini dan informasi cuaca. Adapun bentuknya dengan melakukan pemangkasan pohon lapuk dan cabang berlebihan yang berpotensi mengancam jika terjadi angin kencang.‎ Kewaspadaan itu penting untuk meminimalisir dampak dari siklon tropis Herman,"kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY ‎Biwara Yuswantana di Kantor BLKK DIY, Jumat (31/3).

‎Biwara mengatakan, untuk me‎ndeteksi lokasi bencana bukan sesuatu yang mudah. Oleh karenanya, upaya antisipasi bisa dilakukan dengan mitigasi bencana. Termasuk memetakan daerah-daerah yang kerap terdampak bencana hidrometeorologi.

"Apabila terjadi hujan deras disertai angin kencang sebaiknya menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan longsor dan daerah aliran sungai,"ungkap Biwara.
‎
Menurut Biwara, selain beberapa hal di atas langkah antisipasi juga akan mengarah destinasi wisata. Bahkan direncananya akan ada penandatanganan kesepakatan antara BNPB dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkaitan manajemen resiko bencana. Semua itu dilakukan ‎untuk memastikan keamanan setiap destinasi wisata. Terutama yang bersinggungan langsung dengan alam. Salah satunya antisipasi jika terjadi bencana alam sewaktu-waktu.

"Destinasi aman bencana ada beberapa komponen dan kajian potensi bahaya. Daerah perbukitan itu longsor, lalu pantai kemungkinan abrasi atau tsunami," terang Biwara, seraya menambahkan, untuk tahapan lokal, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemandu wisata.

Biwara berharap, para pemandu wisata memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana. Sehingga dapat berperan atas keselamatan para wisatawan. Dengan begitu informasi tentang potensi bencana bisa diberikan saat perjalanan menuju destinasi wisata. Cara itu dinilai jauh lebih efektif. Dibandingkan dengan imbauan dari petugas keamanan maupun pengelola wisata.

Peringatan BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) DIY melalui Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta, Warjono, menyebut perkembangan terkini cuaca ekstrem dampak tropical cyclone Herman atau siklon tropis Herman dengan kecepatan 55 knot yang terpantau berada di sebelah barat daya pulau Jawa, dinilai mengakibatkan terjadinya pola konvergensi serta perlambatan udara di wilayah Jawa dan tentunya di Yogyakarta.

Selanjutnya, hal tersebut dapat dinilai mempengaruhi peningkatannya suplai udara di wilayah Jawa, sehingga aktivitas awan konvektif relatif meningkat dan mempengaruhi terjadinya beberapa kondisi cuaca yang cukup ekstrem di wilayah Jawa dan Yogyakarta. (Ria)

Kredit

Bagikan