Butuh Bantuan: Jatuh dari Pohon Kelapa, Ngalimun Tak Mampu Biayai Pengobatan

Ngalimun tergolek lemah di rumahnya. (foto: jarot sarwosambodo)
Krjogja.com - PURWOREJO - Ngalimun, warga RT 003 RW 001 Desa Tasikmadu, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, mengalami kelumpuhan setelah jatuh dari pohon kelapa. Tulang kaki kiri korban dioperasi, sedangkan kaki kanannya sama sekali tidak dapat digerakkan.
Ngalimun hanya tergolek di rumah orang tuanya di Tasikmadu. "Kaki kiri patah dan dioperasi, tapi kaki yang kanan juga ikut lumpuh. Saya tidak bisa ke mana-mana," kata Ngalimun, Jumat (26/5/2023).
Pria itu jatuh dari ketinggian kurang lebih 15 meter ketika bekerja memetik kelapa milik tetangganya, setengah bulan lalu. Korban ditolong warga dan dilarikan ke RSUD Prembun Kebumen.
Baca Juga
RSUD Prembun merujuk Ngalimun ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Tim dokter mengoperasi kaki kiri korban yang mengalami patah tulang.
Namun, belum selesai melewati semua tahapan pengobatan, keluarga membawa Ngalimun pulang ke Tasikmadu. "Kami kehabisan biaya, tidak mampu lagi membayar rumah sakit. Sekarang hanya dirawat di rumah," ujarnya.
Sekdes Tasikmadu Erdian Endra Sudaryanto mengemukakan, Ngalimun tidak mampu melanjutkan pengobatan karena tidak memiliki biaya. Bahkan, ia dikabarkan masih memiliki hutang biaya pengobatan di rumah sakit.
Pemerintah desa dan warga gotong royong membantu, namun tetap tidak mampu mencukupi biaya pengobatan itu. Ngalimun yang belum terjamin BPJS Kesehatan maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS), membuat keluarganya membiayai pengobatan secara mandiri.
"Memang belum terkover, dan kami setiap tahun selalu mengusulkan pemutakhiran data BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) kepada pemerintah dengan memasukkan nama Ngalimun, tapi sampai sekarang belum masuk juga," tuturnya.
Ngalimun, katanya, merupakan keluarga tidak mampu dan menghidupi istri dan anaknya dari pekerjaan memetik buah kelapa. Istri Ngalimun juga hanya ibu rumah tangga.
"Dia tidak punya rumah dan tinggal menumpang di rumah orang tuanya. Orang tua Ngalimun juga tidak bekerja karena sudah tua," ungkapnya.
Pihak Pemdes Tasikmadu, katanya, berharap nama Ngalimun dan keluarganya bisa masuk dalam penjaminan BPJS PBI, sehingga bisa melanjutkan pengobatannya. "Kami juga berharap bantuan dari masyarakat, mengingat keluarganya sangat membutuhkan," tandasnya. (Jas)
BERITA TERKAIT
Terulang Lagi Remaja Jadi Korban Pelecehan di Sleman, Ini 'Warning' dari Psikolog
2.870 Camaba Ikuti Ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga
Tantangan Sustainability Penurunan Stunting, Akankah Tercapai Zero Stunting di 2030?
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Mengenal Aplikasi Penghasil Uang Sweatcoin
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023
Hanya Potong Pajak, Luhut Bantah Pemerintah Beri Insentif Mobil Listrik
SMKI Nusantara Buktikan Eksistensi Diri
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
Mau Nonton Laga Timnas Indonesia VS Argentina? Segini Harga Tiketnya
Awas! Siklon Tropis Mawar Mengancam Perairan Indonesia
KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang
Sah! Ekspor Mineral Mentah Mulai Distop 10 Juni 2023
Di Semarang Bhikkhu Thudong Diterapi Thairopractic
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Lepas Kloter Pertama Embarkasi Kertajati, Ini Pesan Menag
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP