Butuh Bantuan: Jatuh dari Pohon Kelapa, Ngalimun Tak Mampu Biayai Pengobatan

user
Ary B Prass 26 Mei 2023, 14:17 WIB
untitled

Krjogja.com - PURWOREJO - Ngalimun, warga RT 003 RW 001 Desa Tasikmadu, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, mengalami kelumpuhan setelah jatuh dari pohon kelapa. Tulang kaki kiri korban dioperasi, sedangkan kaki kanannya sama sekali tidak dapat digerakkan.

Ngalimun hanya tergolek di rumah orang tuanya di Tasikmadu. "Kaki kiri patah dan dioperasi, tapi kaki yang kanan juga ikut lumpuh. Saya tidak bisa ke mana-mana," kata Ngalimun, Jumat (26/5/2023).

Pria itu jatuh dari ketinggian kurang lebih 15 meter ketika bekerja memetik kelapa milik tetangganya, setengah bulan lalu. Korban ditolong warga dan dilarikan ke RSUD Prembun Kebumen.

RSUD Prembun merujuk Ngalimun ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Tim dokter mengoperasi kaki kiri korban yang mengalami patah tulang.

Namun, belum selesai melewati semua tahapan pengobatan, keluarga membawa Ngalimun pulang ke Tasikmadu. "Kami kehabisan biaya, tidak mampu lagi membayar rumah sakit. Sekarang hanya dirawat di rumah," ujarnya.

Sekdes Tasikmadu Erdian Endra Sudaryanto mengemukakan, Ngalimun tidak mampu melanjutkan pengobatan karena tidak memiliki biaya. Bahkan, ia dikabarkan masih memiliki hutang biaya pengobatan di rumah sakit.

Pemerintah desa dan warga gotong royong membantu, namun tetap tidak mampu mencukupi biaya pengobatan itu. Ngalimun yang belum terjamin BPJS Kesehatan maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS), membuat keluarganya membiayai pengobatan secara mandiri.

"Memang belum terkover, dan kami setiap tahun selalu mengusulkan pemutakhiran data BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) kepada pemerintah dengan memasukkan nama Ngalimun, tapi sampai sekarang belum masuk juga," tuturnya.

Ngalimun, katanya, merupakan keluarga tidak mampu dan menghidupi istri dan anaknya dari pekerjaan memetik buah kelapa. Istri Ngalimun juga hanya ibu rumah tangga.

"Dia tidak punya rumah dan tinggal menumpang di rumah orang tuanya. Orang tua Ngalimun juga tidak bekerja karena sudah tua," ungkapnya.

Pihak Pemdes Tasikmadu, katanya, berharap nama Ngalimun dan keluarganya bisa masuk dalam penjaminan BPJS PBI, sehingga bisa melanjutkan pengobatannya. "Kami juga berharap bantuan dari masyarakat, mengingat keluarganya sangat membutuhkan," tandasnya. (Jas)

Kredit

Bagikan