Masuk Musim Kemarau, Kera Liar Jadi Ancaman Besar Warga Bulu

Foto: Istimewa
Krjogja.com - SUKOHARJO - Kera liar menjadi ancaman besar warga disejumlah desa di wilayah Kecamatan Bulu saat masuk musim kemarau. Kawanan kera liar akan merusak tanaman dan menjarah rumah warga demi bisa mendapat makanan. Sebab kondisi di atas bukit saat kemarau mengalami kekeringan dan minim stok pangan dari hasil alam berupa buah.
Camat Bulu Widyanto Setyo Wibowo, Jumat (26/5) mengatakan, kondisi lingkungan sekarang khususnya diatas perbukitan sudah mengalami kekeringan setelah selama dua pekan sudah tidak turun hujan. Selain itu cuaca panas menyengat juga dirasakan saat siang hari.
Pemerintah Kecamatan Bulu menilai kondisi sekarang sudah masuk peralihan musim kemarau. Meski belum sampai terasa dampak kekeringan namun tetap dilakukan pemantauan wilayah sebagai bagian dari antisipasi munculnya masalah.
Kekeringan akibat musim kemarau di wilayah Kecamatan Bulu tidak hanya terasa dampaknya pada ancaman kekurangan air bersih maupun untuk pertanian dan peternakan, namun juga muncul masalah lain kerawanan serangan kera liar.
Ancaman serangan kera liar selalu terjadi setiap tahun saat musim kemarau tiba. Kawanan kera dalam jumlah banyak turun dari atas bukit masuk ke lahan pertanian warga untuk mendapatkan makanan.
Serangan kawanan kera liar berdampak pada kerusakan tanaman pertanian seperti palawija, kacang, sayuran dan berbagai jenis buah. Areal kerusakan semakin bertambah luas seiring banyaknya kera liar yang turun dari bukit.
"Kondisi diatas bukit sudah mengalami kenaikan suhu dan sangat panas saat siang hari. Hal ini nantinya akan diikuti dengan banyak kera liar turun bukit mencari makan di lahan pertanian dan menjarah rumah warga," ujarnya.
Musim kemarau dengan adanya peningkatan suhu udara membuat pohon buah yang ditanam diatas bukti tidak mampu menyediakan stok pangan untuk kawanan kera liar. Bahkan tidak sedikit pohon buah mengalami kerusakan dan mati karena sengaja dirusak kawanan kera liar.
"Kera liar menyasar areal perkebunan dan ladang petani. Bahkan banyak kera liar masuk rumah warga menjarah makanan. Warga menjadi takut," lanjutnya.
Pemerintah Kecamatan Bulu terus melakukan pemantauan wilayah dibeberapa desa rawan serangan kawanan kera liar. Seperti di Desa Tiyaran dan Desa Sanggang dimana disana sering disasar kera liar.
"Posisi sekarang menurut informasi petugas belum ada temuan kawanan kera liar yang sudah menyerang dan merusak lahan pertanian dan menjarah makanan di rumah warga. Tapi beberapa ekor kera liar didapati petugas sudah berada di bawah bukit. Ini menandakan stok pangan di atas bukit mulai berkurang," lanjutnya.
Pemerintah Kecamatan Bulu bersama dengan Pemkab Sukoharjo dan pihak terkait lainnya sudah rutin menanam pohon buah dan jenis tanaman lain diatas bukit. Tujuannya selain penghijauan, juga untuk menyediakan stop pangan untuk kawanan kera liar dari hasil buah.
Berbagai pohon buah sudah ditanam diatas bukit seperti mangga, jambu, kelengkeng, rambutan dan lainnya. "Penanaman pohon buah sudah sangat banyak namun perkembangan populasi kera liar sangat cepat dan semakin bertambah. Jadi buah sebagai stok pangan dari pohon yang ditanam tidak sebanding dengan jumlah kera liar," lanjutnya.
Widyanto menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukoharjo dan pihak terkait lainnya. Hal ini sebagai antisipasi serangan kawanan liar.
"Kera liar tidak sampai melukai warga karena sasarannya hanya mencari makan. Tapi ulah kera liar ini membuat warga takut karena nekat sampai masuk rumah bahkan mengacak-acak dapur demi mendapat makanan," lanjutnya. (Mam)
BERITA TERKAIT
Kapolres Sukoharjo Tekankan Anggota Bijak Dalam Bermedsos
KR Terima Penghargaan Media Cetak Terpuji
HUT KE-4 BKB DIY, Kegiatan Fokus Bantuan Sosial
Tips Mempertajam Pesona Tangan dan Mata Wanita yang Memukau
Acer Menawarkan Inovasi di Laptop Gaming Predator Triton 16
Tak Gajian, Lima Karyawan Mencuri Alat Produksi
SD Mustaga Gelar Wisuda Tahfidzul Quran dan Wisuda Purna Iqro
BPJS Terapkan Transformasi Pelayanan
Calhaj Karanganyar Diminta Fokus Ibadah, Kurangi Belanja dan Jalan-Jalan
Kebutuhan Air Pertanian Dipredisi Bermasalah di Oktober-November
Tasmi' dan Pelepasan Peserta Didik SDIT Insan Utama
Ketum KONI DIY Membuka Bulutangkis GKR Hemas Cup 2023
Tips Aman Naik dan Turun Sepeda Motor ala Honda Istimewa
PSS Segera Naikkan Harga Tiket Laga Kandang, Ini Alasannya
5 Prinsip OJK Perkuat Pelindungan Konsumen
KPU Verifikasi Administrasi 776 Bacaleg
Anggota PSHT Grudug Polres Bantul, Desak Pelaku Ditangkap
Isi BBM di SPBU, Mobil Pikap Hangus Terbakar
Tiga Pejabat Bidang Humas Polda Jateng Resmi Berganti
Menpora Dito Dukung Indonesia Juara Umum Asean Para Games 2023
Dukung Indonesia Capai Target Nol Emisi, AS Hibahkan Rp15 Miliar