• Jumat, 22 September 2023

AS Masih Andalan Ekspor DIY, Impor Tertekan

- Minggu, 8 November 2020 | 14:10 WIB
Ilustrasi Ekspor dan Impor (Istimewa)
Ilustrasi Ekspor dan Impor (Istimewa)

YOGYA, KRJOGJA.com - Nilai ekspor DIY pada September 2020 mencapai USD 35,2 juta atau naik 12,82 persen dibanding ekspor Agustus 2020. Sementara nilai impor DIY pada September 2020 mencapai USD 6,4 juta atau turun 55,24 persen dibanding bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Heru Margono menyampaikan nilai ekspor tersebut mengalami peningkatan sebesar USD 4,0 juta atau 12,82 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar USD 31,2 juta. Secara kumulatif, nilai ekspor DIY sepanjang Januari hingga September 2020 mencapai USD 277,3 juta atau turun 6,32 persen dibanding periode yang sama 2019.

"Tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY pada September 2020 adalah Amerika Serikat (AS) dengan total nilai ekspor mencapai USD 13,3 juta disusul Jerman dengan total nilai USD 3,8 juta dan Australia dengan total nilai USD 3,5 juta. Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 51,17 persen sampai dengan September 2020," jelas Heru di Yogyakarta, Minggu (8/11).

Heru menuturkan Pakaian Jadi Bukan Rajutan (62), Perabot, Penerangan Rumah (94) dan Barang-barang dari Kulit (42) merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada September 2020 masing-masing sebesar USD 10,5 juta, USD 5,9 juta dan USD 2,9 juta. Nilai ekspor menurut sektor yang terdiri dari pertanian dan industri pengolahan pada September 2020 masing-masing USD 0,3 juta dan USD 34,9 juta. Sementara itu pada Agustus 2020 nilai ekspor masing-masing sektor tersebut mencapai USD 0,3 juta dan USD 30,9 juta.

" Secara kumulatif, nilai impor DIY selama Januari hingga September 2020 mencapai USD 86,0 juta atau naik 30,50 persen dibanding periode yang sama 2019. Kondisi tersebut disebabkan impor dari empat negara asal barang utama mengalami penurunan," tutur Heru.

Impor dari AS menunjukkan penurunan sebesar USD 5,5 juta atau 94,83 persen, Papua Nugini turun USD 1,7 juta (100,00 persen) serta Taiwan turun USD 1,0 juta atau 66,67 persen dan Hongkong turun USD 0,1 juta atau 6,25 persen.

Negara pemasok barang impor terbesar di DIY selama September 2020, disampaikan Heru adalah China dengan nilai USD 2,5 juta. Kemudian disusul Hongkong USD 1,5 juta dan Korea Selatan USD 0,6 juta Filamen Buatan (54), Kain Tenunan Khusus (58) dan Kain Ditenun Berlapis (59) merupakan tiga besar kelompok komoditas impor pada September 2020 masing-masing sebesar USD 1,7 juta, USD 0,7 juta dan USD 0,7 juta. (Ira)

Editor: tomi

Tags

Terkini

Ekonomi China Loyo, Gimana Nasib Ekspor Indonesia?

Kamis, 21 September 2023 | 22:35 WIB

Jogja Trade Expo 2023: Cantik, Unik dan Menarik

Rabu, 20 September 2023 | 20:20 WIB

neuCentrIX Buka Peluang Kolaborasi Internasional

Selasa, 19 September 2023 | 19:21 WIB

Produk Kriya Sebagai Potensi Unggulan Ekspor DIY

Senin, 18 September 2023 | 05:10 WIB

Bridgestone Kembangkan Ban Khusus Mobil Listrik

Rabu, 13 September 2023 | 17:30 WIB

Jelang Rilis Data Inflasi AS, Mampukah Bitcoin Rebound?

Selasa, 12 September 2023 | 17:45 WIB

Pertamina Tegaskan Tak Hapus Pertalite

Selasa, 12 September 2023 | 17:15 WIB

Pameran Kriyanusa 2023 Momentum UMKM Indonesia Mendunia

Selasa, 12 September 2023 | 08:20 WIB
X