Fee-based Income BRI Group tumbuh 12,19 Persen yoy menjadi senilai Rp 15,56 Triliun

Photo Author
- Jumat, 27 Oktober 2023 | 15:10 WIB
Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. (Istimewa)
Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. (Istimewa)

Krjogja.com, JAKARTA - Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. BRI berhasil menurunkan Loan at Risk (LAR), dimana hingga akhir Kuartal III 2023 LAR BRI tercatat sebesar 13,80%.

Angka tersebut membaik atau menurun apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada September 2022 yang sebesar 18,68%. “Kami optimistis di tahun depan LAR BRI dapat kembali pada kondisi pra-pandemi, yakni di kisaran 9-11%”, ungkapnya.

Upaya BRI dalam menjaga kualitas kredit juga berdampak terhadap Credit Cost BRI yang membaik, dari semulai 3,02% pada Kuartal III 2022 menjadi 2,44% pada Kuartal III 2023. Sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai, dimana hingga akhir Kuartal III 2023 tercatat NPL Coverage BRI mencapai sebesar 228,65%.

Baca Juga: Perkara Dugaan Mafia TKD Tahap II, Krido Segera Dilimpahkan Ke Pengadilan Tipikor

"Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21% yoy. Penopang utama DPK BRI masih bersumber dari dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 63,64% atau sebesar Rp821,14 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari Giro BRI yang tumbuh sebesar 28,12% yoy," jelasnya.

Kinerja Giro BRI tersebut tak terlepas dari strategi perseroan yang fokus pada optimalisasi value chain melalui wholesale transaction banking dan digitalisasi wholesale transaction banking dengan platform Qlola yang mengintegrasikan berbagai fitur unggulan, yaitu Cash Management, Trade Finance, Supply Chain Management, Foreign Exchange (Forex), Investment Services, dan Financial Dashboard. Fee-based Income (FBI) BRI Group juga tercatat tumbuh 12,19% yoy menjadi senilai Rp15,56 triliun.

Pencapaian FBI BRI tersebut sejalan dengan volume transaksi Super Apps BRImo yang tumbuh sebesar 66,87% yoy atau mencapai Rp2.984 triliun dan jumlah pengguna yang mencapai 29,8 juta user.

Baca Juga: Hindari Insiden The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills Perkuat Safety

Disamping itu, pertumbuhan fee-based income BRI juga didorong meningkatnya bisnis AgenBRILink, yaitu agen layanan bank dengan model bisnis sharing economy bersama masyarakat, yang jumlahnya telah mencapai lebih dari 698 ribu agen dengan total nilai transaksi yang meningkat 7,97% menjadi sebesar Rp 1.040 triliun.

Sunarso menambahkan bahwa dari sisi operasional, transformasi digital yang terus dilakukan perseroan mampu meningkatkan efisiensi dalam operasional bisnis BRI.

Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan CIR (Cost to Income Ratio) yang secara konsisten semakin membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Rasio BOPO membaik dari semula 68,36% menjadi 68,07% dan CIR membaik dari semula 42,55% menjadi 41,28%”, tambahnya.

Baca Juga: Ciptakan Ruang Sastra Lewat FSY 2023

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank yang terjaga dilevel 87,76% dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 27,48% atau jauh di atas ketentuan regulator.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

Minggu, 30 November 2025 | 12:50 WIB
X