Batako Lego Kreasi Warga Bumijo Solusi Mengurangi Sampah Plastik

Photo Author
- Sabtu, 27 April 2024 | 18:41 WIB
batako lego setelah dicetak dijemur terlebih dahulu. Foto: Agusigit
batako lego setelah dicetak dijemur terlebih dahulu. Foto: Agusigit

 

KRjogja.com - Sampah plastik telah lama menjadi momok yang menakutkan bagi lingkungan kita. Sulit terurai dan berpotensi merusak, plastik telah menimbulkan masalah besar di seluruh dunia. Namun, di tengah tantangan ini, muncullah inovator seperti warga RW 17 Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Danang Wahyu Wibowo yang berkreasi dengan kreativitasnya berkontribusi mengurangi sampah plastik.

Danang telah mengembangkan sebuah solusi yang menarik: alat produksi batako berbahan sampah plastik. Bukan hanya batako, ia juga menghasilkan barang bermanfaat lain seperti speed humb atau polisi tidur dari plastik. Di kampungnya wilayah Bumijo, Danang menemukan bahwa berbagai jenis sampah anorganik, termasuk kemasan plastik dan sterofoam, bisa diolah menjadi bahan baku untuk batako.

Prosesnya cukup sederhana, plastik dihancurkan dan dicampur dengan tanah liat untuk membuat batako. Keunggulan batako lego hasil kreasi Danang terletak pada kemampuannya untuk menghemat 30 persen material semen yang biasanya digunakan dalam pembuatan batako konvensional.

Meskipun terbuat dari plastik, batako ini memiliki kualitas yang tak kalah dengan batako biasa. Cenderung lebih kuat, lebih keras, dan lebih ringan. Namun, perlu diingat bahwa batako plastik tidak tahan pada suhu yang sangat tinggi, karena dapat meleleh pada suhu 150 derajat Celsius.

"Dari ide yang sederhana ini saya aplikasikan dengan merancang alat produksi batako sendiri, dari trial dan error akhirnya alat ini bisa jadi dan digunakan untuk produksi secara mandiri. bahan baku sampah plastik kita dapatkan dari warga kampung dan pengepul yang setiap hari setor sampah plastik," katanya kepada KRjogja.com, Kamis (25/4).

Danang menambahkan, selain keunggulannya dalam pembuatan, batako ini juga memberikan kemudahan dalam pemasangan karena bisa dipasang dan dicopot seperti mainan lego. Hal ini meminimalkan penggunaan semen dan memungkinkan konstruksi yang tidak permanen.

"Batako lego dari sampah plastik ini bisa disebut juga batako portabel karena mudah dibongkar pasang, sehingga untuk penggunaan pada keperluan tertentu yang tidak menginginkan konstruksi permanen, maka penggunaan batako lego ini bisa menjadi solusi," katanya.

Meskipun telah menciptakan solusi yang inovatif, Danang masih menghadapi tantangan dalam memperkenalkan produknya secara luas. Ia berharap pemerintah dapat mendukung inisiatifnya, memfasilitasi untuk memperluas jangkauan produknya, bahkan menjadikannya program padat karya masyarakat.

Danang mengaku hasil kreasi batako lego dari sampah plastik ini bisa berjalan hingga saat ini berkat kemitraan dirinya dengan BRI. Tidak bisa dipungkiri, proses riset dan ujicoba membutuhkan dana sebagai support sistem program ini berhasil.

"Terimakasih BRI dengan kemitraan melalui KUR yang selama ini terjalin sangat membantu keberhasilan program-program inovasi yang saya kembangkan. Harapannya tentunya masyarakat diharapkan dapat semakin teredukasi tentang potensi sampah anorganik untuk dijadikan barang berguna lainnya. dan BRI mampu memfasilitasi program-program inovatif seperti ini," tambahnya.

Seperti diketahui, BRI merupakan perbankan di Indonesia yang menjadi penyalur KUR terbesar, yang setiap tahunnya terus meningkat. Sepanjang tahun 2023 lalu, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur dengan mayoritas penyaluran KUR untuk sektor produksi.

Di tahun 2024 ini, BRI menjadi penyalur KUR terbesar dengan alokasi Rp165 triliun. Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan optimismenya bahwa BRI dapat menyalurkan KUR tersebut sebelum tahun 2024 berakhir.

Optimisme itu tak lepas dari strategi yang telah disusun perseroan pada percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah eksisting, dan perluasan jangkauan penerima baru.

“BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM. Kisah produsen sekaligus pelaku UMKM Kue Kering ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM”, tegasnya. (Git)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

Minggu, 30 November 2025 | 12:50 WIB
X