KRjogja.com - BANTUL - Sejumlah perajin gerabah di Kasongan Bangunjiwo Kasihan Bantul, mengaku butuh bantuan pemasaran dari pemerintah untuk meningkatkan penjualan hasil produk mereka. Marsono salah satunya, yang selama ini mereka merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah mengenai pemasaran produk kerajinannya.
"Kami, perajin berskala menengah ke bawah sangat butuh bantuan dari pemerintah untuk memasarkan produk kami. Terutama untuk pemasaran ke luar negeri," ujarnya ketika berdialog dengan Pimpinan berserta anggota Ombudsman Republik Indonesia (RI), Kamis (20/6/2024).
Sedangkan untuk permodalan, menurut Marsono selama ini sudah difasilitasi oleh BRI Kantor Cabang Bantul, melalui KUR. "Kalau untuk permodalan kami sudah berlangganan melalaui BRI Bantul," ujarnya ketika menjawab pertanyaan dari Pimpinan Umbudsman RI Yeka Hendra Fatika.
Baca Juga: PPDB Zonasi, Pemerataan Akses dan Mutu Pendidikan
Dari hasil dialog dengan sejumlah perajin di Kasongan, Yeka Hendra mengakui bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih dalam koridor yang lurus. Kunjungan kerja (kunker) Ombudsman RI dalam rangka pengawasan pelayanan publik di Bidang perekonomian.
"Dari dialog kami dengan beberapa perajin di Kasongan yang mendapatkan KUR dari BRI Bantul, penyaluran kredit memang sudah sesuai dengan peruntukannya. Dari yang semula hanya mendapatkan KUR senilai belasan juta rupiah, kini sudah banyak yang naik kelas. Hal itu menjadi salah satu indikasi bahwa penyaluran KUR sudah sesuai ketentuan. Dengan demikian KUR ini memang bermanfaaat khusus bagi perajin berskala kecil menengah," katanya.
Diakui oleh Yeka, dari dialog tersebut diketahui betapa pentingnya KUR bagi para pelaku usaha. Para perajin yang sempat berdialog dengan Yeka beserta rombongan diketahui bahwa mereka sangat membutuhkan peran perbankan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Terutama untuk menambah modal maupun membangun (memperluas) tempat usahanya.
Baca Juga: Harga Minyakita Naik Pekan Depan, Gorengan Ikut Naik?
"Proses KUR juga cepat, hanya sekitar tiga hari dengan persyaratan yang juga cukup gampang," tambah Yeka yang didampingi sejumlah jajaran dari Ombudsman RI.
Yeka Hendra saat kunker didampingi Kusharyanto, M Ilham Setiawan Bahri serta sejumlah staf dan diterima Susanto (Regional Micro Banking BRI Yogyakarta), M Sayid dari BRI Bantul.
Namun demikian, Ombudsman RI tak hanya berdiskusi dengan para perajin di Kasongan saja, namun juga berdialog dengan nasabah yang lain. Baik itu dari kalangan petani, pelaku usaha kecil maupun dari nasabah lain penerima KUR. (Can)