KRjogja.com, BANTUL - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Yogyakarta melakukan kegiatan edukasi kesehatan untuk nasabah dan PNM Mengajar tepatnya di Ruang Pintar KB Asem Ceria Wukirsari Desa Imogiri, Bantul.
Kegiatan itu diharapkan masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan mendorong kreativitas anak.
“Harapannya ibu-ibu bisa sadar akan kesehatan tubuh dan anak-anak bisa lebih menuangkan kreatifitas dalam belajar,” ucap Pemimpin Cabang PNM Yogya Azis Junaidi, belum lama ini.
Dengan adanya sosialisasi kesehatan, masyarakat diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat terutama untuk perempuan sadar akan pentingnya kesehatan dan kebersihan organ reproduksi.
Hal itu dikarenakan sekarang ini semakin maraknya kematian perempuan karena adanya penyakit menular dan penyakit tentang kangker serviks.
“PNM mendorong kepada ibu-ibu supaya lebih bisa menjaga dan mengantisipasi hal-hal pemicunya,” terangnya.
Baca Juga: Bank BRI Bantu KWT Srikandi dan KWT Mentari Pengembangan Urban Farming
Dalam kesempatan kemarin, PNM juga mengadakan PNM Mengajar untuk anak-anak. Tujuannya supaya anak-anak bisa menumbuhkan kreativitas dalam berkarya dengan memanfaatkan barang bekas dilingkungan tempat tinggal.
“PNM mengajar ini untuk mendorong kreativitas anak-anak. Salah satunya berkarya dengan memanfaatkan barang bekas,” ujarnya.
Sebagai salah satu BUMN, PT PNM mendapat tugas membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baik melalui pembiayaan maupun pembinaan atau jasa manajemen.
Selain itu juga ada Program Pendanaan UMK antara PNM dengan pengusaha kecil, berkewajiban pula untuk dapat membantu masyarakat di kondisi kebutuhan ilmu dan informasi yang melaju dengan cepat saat ini.
Dalam rangka mendukung program tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang memiliki core business UMKM telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) sejak 2021.
Holding yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) ini menargetkan melayani masyarakat yang belum punya akses ke layanan keuangan formal (unbankable) hingga 45 juta hingga 2024.
Jumlah debitur Holding Ultra Mikro kini terus meningkat. Per September 2023, jumlah debitur holding ini sudah mencapai 36,6 juta atau tumbuh 22% dari posisi September 2021. Artinya BRI, Pegadaian dan PNM masih akan menjaring 8,4 juta debitur ultra mikro baru hingga 2024.