brivolution

Banyak Manfaat, Jamu Tradisional Kiringan Diserbu Pemudik

Sabtu, 27 April 2024 | 18:20 WIB
Murjiyati ditoko jamu rizki barokah miliknya. Foto: Agusigit

KRjogja.com, Bantul - Momen Hari Raya Idul Fitri menjadi momen bersukacita bagi umat muslim diseluruh dunia. Tidak terkecuali, momen bahagia ini juga dirasakan bagi para pedagang dan peracik jamu tradisional di dusun Kiringan, Canden, Jetis Bantul, Yogyakarta.

Meskipun lokasinya berada di pelosok Bantul bagian selatan, Kiringan menjadi destinasi wajib para pemudik untuk membawa oleh-oleh khas jamu untuk dibawa pulang kembali ke perantauan. Tidak heran jumlah pesanan jamu melonjak pada saat momen lebaran. Tidak hanya melayani 'on the spot' datang langsung ke desa wisata jamu ini, ternyata orderan via online juga deras mengalir.

Tidak lagi hanya berbentuk minuman tradisional dengan batok kelapa, kreasi jamu dari Kiringan telah berkembang dalam bentuk kemasan menarik seperti jamu serbuk instan dan racikan jamu rempah siap seduh.

Bukan hanya momen lebaran, liburan panjang pun menjadi berkah tersendiri bagi pedagang jamu di Kiringan. Permintaan jamu dalam berbagai kemasan selalu meningkat saat liburan tiba. Para perajin tidak hanya merasakan kebahagiaan dari penjualan yang meningkat, tetapi juga dari apresiasi yang mereka terima dari pengunjung yang datang langsung ke dusun Kiringan.

"Lebaran dan libur panjang membawa berkah bagi para pedagang jamu di Kiringan, hampir seluruh peracik jamu merasakan peningkatan permintaan. selain dari para pemudik, permintaan juga datang dari toko oleh-oleh di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya," kata Ketua Kelompok Jamu Seruni Putih, Murjiyati kepda KRjogja.com, Rabu (17/4).

Murjiyati menambahkan, diluar momen khusus seperti lebaran dan libur panjang, setiap hari para pedagang mereka tetap 'istiqomah' berjualan jamu menggunakan sepeda onthel dan motor. Mereka berangkat setiap pagi, menjajakan produk-produk jamu tradisional ke berbagai penjuru Yogyakarta. Dari 132 warga Kiringan yang menjadi penjual jamu, sekitar 90 orang di antaranya aktif berjualan keliling setiap hari.

Para pedagang jamu Kiringan tergabung dalam kelompok Koperasi Seruni Putih yang terbentuk pada tahun 2007. Dengan modal simpan pinjam yang mereka miliki, para anggota dapat mengembangkan usaha rumahan mereka. Bahkan, bantuan dari pihak pemerintah dan swasta, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), semakin memperluas peluang para anggota untuk berkembang.

"BRI tidak hanya memberikan bantuan berupa uang, tetapi juga membantu pengadaan mesin giling bahan jamu. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para anggota Seruni Putih dalam memproduksi bahan baku jamu. Dengan demikian, tidak hanya memperkuat usaha mereka secara finansial, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam proses produksi," tambahnya.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) senantiasa mendorong pelaku UMKM di berbagai daerah untuk terus berkembang baik melalui kegiatan pelatihan, pendampingan usaha maupun pemberian bantuan sarana dan prasarana pendukung usaha.

“Harapannya, pemberian bantuan sarana dan prasarana usaha bagi pelaku UMKM seperti di desa wisata Jamu Kiringan ini dapat mendorong usaha terus berkembang dan tentunya mendorong kawasan ini semakin ramai dikunjungi dan pada akhirnya dapat mendorong pendapatan pelaku UMKM,” imbuh Catur.

Ditambahkan hingga akhir Desember 2023 portofolio kredit UMKM BRI mencapai Rp1.068,7 triliun atau tumbuh 10,7% year on year dibandingkan dengan posisi sama tahun 2022 yakni sebesar Rp965,3 triliun.

“Artinya, dalam jangka waktu satu tahun tercatat BRI mengucurkan kredit baru kepada UMKM sebesar Rp103,4 triliun,” seperti dalam rilis yang dikirim ke KRjogja.com.

“Pertumbuhan ini tercatat lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit UMKM industri perbankan nasional yakni sebesar 7,9% di tahun 2023. Ini mempertegas posisi BRI sebagai bank yang menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM,” imbuh Catur.

Apabila dibandingkan dengan total portfolio kredit BRI, kredit UMKM BRI proporsinya mencapai 84,4%. “Perseroan akan terus mendorong porsi kredit UMKM mencapai 85% di tahun 2025 sebagai upaya untuk mencapai visi The Most Valuable Banking Group in South East Asia and Champion of Financial Inclusion,” imbuh Catur. (Git)

Tags

Terkini

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

Minggu, 30 November 2025 | 12:50 WIB