brivolution

Kisah Kuliner Sate Klathak Pak Pong Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Sabtu, 27 April 2024 | 18:29 WIB
Foto: Sate klathak Pak Pong/indonesiantourism.doc

 

KRjogja.com, Bantul - Jejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul adalah tempat di mana sejarah kuliner sate kambing di Yogyakarta berkembang pesat. Berkunjung ke wilayah Jejeran Wonokromo, tepatnya di jalan imogiri timur km 10, maka yang terlihat adalah berjejer banyak warung kuliner sate kambing. Tempat ini memang dikenal sebagai surganya pecinta kuliner kambing di Yogyakarta, dengan beragam menu lezat yang siap memanjakan lidah.

Sate klathak, sate bumbu, tongseng, dan gulai kambing adalah beberapa di antara beragam jenis sajian kuliner kambing yang dapat dinikmati di Jejeran Wonokromo Pleret. Sate klathak, dengan cita rasa yang khas dan daging kambing yang lembut, menjadi favorit banyak orang. Tidak ketinggalan, tongseng yang gurih dan gulai kambing yang kaya rempah juga turut meramaikan pilihan menu kambing di wilayah ini.

Salah satu destinasi kuliner kambing di Jejeran adalah Sate Klathak Pak Pong. Berdiri sejak tahun 1997 di daerah Jejeran, Bantul, Yogyakarta, Sate Klathak Pak Pong telah menjelma menjadi 'jujugan' para pemburu kuliner kambing di kota ini.

Kepada KRjogja.com, Zakiron alias Pak Pong mengungkapkan dengan perjuangan yang keras, dirinya mengembangkan usahanya dengan bantuan modal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI pada tahun 2000-an. Kerja keraspun membuahkan hasil, hingga kini Sate Klathak Pak Pong mempunyai 3 cabang yang semuanya berkembang dengan baik di wilayah Jejeran Wonokromo.

Nama "Pak Pong" sendiri memiliki cerita tersendiri. Diambil dari bahasa Jawa "jempong", yang berarti orang yang suka tidur siang-siang, nama ini menggambarkan karakter santai dan ramah yang dimiliki oleh Zakiron. Dari kios kecil di pinggir jalan Imogiri timur depan SPBU Jejeran, Sate Klathak Pak Pong akhirnya memiliki bangunan permanen yang beroperasi hingga sekarang.

“Karena kemudahan kredit di BRI, maka pada tahun 2010, saya beranikan lagi meminjam modal usaha lewat fasilitas KUR BRI untuk membeli tanah yang akhirnya menjadi rintisan Sate Klathak Pak Pong pusat yang lokasinya sejalur dengan stadion Sultan Agung Bantul saat ini,” jelasnya.

Pak Pong menceritakan, kejayaan Sate Klathak Pak Pong mulai terlihat pasca gempa Yogyakarta pada 2006. Bukannya merosot, jumlah pembeli malah meningkat pesat. Berkat media yang memberitakan dengan antusias, minat masyarakat pun melonjak.

Yang membedakan dengan warung yang sate yang lain adalah daging olahan yang digunakan untuk pembuatan sate klathak ini berasal dari kambing yang disembelih sendiri setiap hari jadi sangat terjaga kesegaran daging olahannya.

“Kami bisa menyembelih 20-30 ekor kambing setiap hari. Jumlah ini meningkat menjadi 40-50 ekor kambing sehari saat akhir pekan maupun momen libur panjang,” imbuhnya.

Tempat ini tidak hanya dikenal dengan sate klathaknya, tetapi juga dengan menu lainnya seperti Krenyos dan Tengkleng Kambing yang juga digemari oleh pelanggan. Saat Ramadan, tempat ini menjadi pilihan untuk buka puasa bersama, bahkan hingga momen lebaran pun tetap ramai pengunjung. Kelezatan dan kualitas Sate Klathak Pak Pong membuat pelanggan rela mengantri hingga berjam-jam, membuktikan bahwa cita rasa yang ditawarkan sungguh tak tertandingi.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta dan ingin menikmati kuliner kambing yang lezat, jangan lewatkan untuk mencicipi kelezatan Sate Klathak Pak Pong di Jejeran Wonokromo Pleret.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa sesuai dengan amanah pemerintah, program KUR bertujuan meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

“BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR terbesar pada tahun 2024, yakni sebesar Rp165 triliun. BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp27,2 triliun sepanjang Januari-Februari 2024 kepada 561.000 debitur. Jika dihitung, penyaluran tersebut sekitar 16,5% dari total jatah KUR yang disalurkan BRI tahun ini,” imbuhnya.

Dengan realisasi KUR awal tahun 2024 ini, BRI optimistis bisa mencapai target dari penyaluran KUR tahun ini dengan menerapkan strategi bisnis berkelanjutan. Strategi bisnis mikro BRI di tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi. (Git)

Tags

Terkini

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

Minggu, 30 November 2025 | 12:50 WIB