• Jumat, 22 September 2023

Kontainer Langka, Eksportir Minta Pemerintah Segera Intervensi

- Senin, 18 Januari 2021 | 15:50 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Para pelaku perdagangan luar negeri, khususnya eksportir terpaksa menunda dan menahan pengiriman produknya yang telah dipesan buyer saat ini. Penundaan pengiriman barang perdagangan luar negeri tersebut disebabkan adanya permasalahan kelangkaan peti kemas atau kontainer pengangkut barang untuk ekspor saat ini.

"Kondisi perekonomian baik nasional maupun global semakin tidak menentu saat ini seiring diberlakukanya kebijakan pengetatan dan pembatasan dari pemerintah. Sebenarnya tren ekspor kerajinan dan mebel DIY mulai mengalami kenaikan sejak 2020 lalu, hanya saja kini kami menghadapi masalah besar," ujar Penasihat Asosiasi Industri Mebel & Kerajinan Indonesia (Asmindo) Komda DIY Endro Wardoyo kepada KRJOGJA.com di Yogyakarta, Senin (18/1/2021).

Endro mengungkapkan permasalah besar yang dihadapi para eksportir adalah kelangkaan kontainer untuk ekspor yang bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi secara global. Sehingga percuma, di satu sisi pemerintah menggencarkan peningkatan ekspor, tetapi disisi lainnya ada persoalan global terjadinya kelangkaan kontainer atau peti kemas untuk ekspor. Bahkan, kelangkaan kontainer berdasarkan sumber dari pelayaran belum akan normal hingga Maret 2021 mendatang.

"Kelangkaan kontainer ini dipicu salah satunya ketidakseimbangan antara impor dan ekspor, jadi barang banyak yang keluar tetapi impornya turun sehingga kontainer yang masuk tidak sebanding dengan yang keluar. Selain itu, kapal kargo Mother Vessel pengangkut kontainer banyak digunakan untuk mengangkut produk-produk dari China yang menggunung akibat pandemi, itu pun masih kurang," tandasnya.

Dengan permasalahan utama kelangkaan kontainer untuk ekspor tersebut, Endro menegaskan perlu adanya intervensi dari pemerintah. Jika pemerintah tidak segera turun tangan melakukan intervensi, maka permasalahan tersebut sulit diatasi. Namun, sayangnya pemerintah sendiri tidak mempunyai kendali terhadap sistem pelayaran internasional termasuk penyediaan peti kemas dan lain-lain sebab dikelola pihak swasta.

"Jadi percuma kita meningkatkan kapasitas produksi, tetapi barangnya tidak bisa kita ekspor atau kirim. Untuk itu, kami benar-benar berharap pemerintah ambil peran semisal mendatangkan kontainer kosong dari luar negeri karena biayanya sangat mahal. Dalam hal ini sebagai wujud terobosan keberanian untuk itu daripada menunggu ketidakpastian dan ketidakjelasan," terangnya.

Eksportir sendiri telah berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kapasitas maupun kualitas produksinya menuju normal, tetapi sangat disayangkan muncul kendala dalam hal distribusi. Problematika distribusi perdagangan luar negeri inilah yang harus segera ditemukan solusinya oleh pemerintah, agar para eksportir di tanah air maupun di DIY bisa benar-benar bangkit supaya berkontribusi terhadap pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19. (Ira)

Editor: danar

Tags

Terkini

Suku Bunga Acuan Diramalkan Tetap Hingga Akhir Tahun

Jumat, 22 September 2023 | 15:50 WIB

BTN Pasarkan Produk UMKM ke China

Jumat, 22 September 2023 | 02:10 WIB

Ekonomi China Loyo, Gimana Nasib Ekspor Indonesia?

Kamis, 21 September 2023 | 22:35 WIB

Penggunaan Produk Dalam Negeri untuk Gelorakan UMKM

Kamis, 21 September 2023 | 10:44 WIB

Jogja Trade Expo 2023: Cantik, Unik dan Menarik

Rabu, 20 September 2023 | 20:20 WIB
X