JAKARTA, KRJOGJA.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pupera) Basuki Hadi Mulyono mengatakan, pemerintah akan membuat skema khusus agar generasi milenial lebih mudah mendapatkan kredit kepemilikan rumah ( KPR). Salah satunya tidak ada batasan gaji untuk pembelian rumah.
"Saat ini Kementerian Pupera bersama Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang melakukan pembahasan tentang skema khusus agar generasi milenial lebih mudah mendapatkan KPR. Salah satunya tidak ada batasan gaji untuk pembelian rumah,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pupera) Basuki Hadi Mulyono pada acara ulang tahun Bank Tabungan Negara ( BTN) ke 42 di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Dikatakan, skema KPR untuk milenial ini diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2019, sehingga pada tahun 2019 sudah bisa dijalankan.Menurutnya, meskipun KPR khusus milenial ini disubsidi pemerintah, namun sangat berbeda dengan program pemerintah dalam fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Dijelaskan, bila di FLPP, persyaratannya harus memiliki gaji tetap antara Rp 4 juta hingga Rp 7 juta, namun KPR milenial ini tidak ada batasan gajinya.
Selain itu untuk ukuran rumah milenial ini, , tidak lagi hanya 36 m2 tetapi bisa lebih. Adapun bunga KPRnya di bawah 5 persen, dengan uang muka hanya 1 persen.
“Kalau rumahnya ukurannya tidak lagi 36 m2 tapi bisa lebih, bunganya tidak 5 persen tapi bisa diturunkan dari situ, kemudian uang muka hanya 1 persen,” tegasnya.
Menurut Basuki, diperkirakan dengan ada skema baru maka permintaan rumah pasti bertambah. Dapat dipastikan subsidi untuk perumahan tahun 2019 akan meningkat hingga dua kali lipat. "Dampak dari pembeli perumahan milenial akan besar. Walaupun nanti anggaran subsidi akan meningkat hingga 2 kali lipat, itu tidak masalah sih, karena ini anjuran dari Presiden untuk penyediaan rumah untuk kaum milenial, ya kita tinggal jalankan saja. Kan tugas kita menyediakan rumah dan agar mereka tidak memikirkan dunianya sendiri,” tegasnya.
Dirut BTN, Maryono mengatakan, BTN menilai milenial bukan hanya menjadi objek tapi juga subjek yang akan menjadi pendorong utama sektor properti.
“Dengan proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk berusia produktif khususnya generasi milenial, Bank BTN berupaya mengoptimalkan peran mereka di sektor properti baik dari sisi supply maupun demand,” tegasnya. (Lmg)