BI dan TPID DIY Jaga Inflasi Sesuai Sasaran

user
tomi 03 Februari 2021, 13:24 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Bank Indonesia (BI) DIY meyakini ekonomi pada 2021 akan berangsur pulih melihat perkembangan terkini. Hal ini akan berdampak pada peningkatan inflasi 2021 yang diproyeksikan berada pada kisaran 3 persen (yoy). BI bersama dengan anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY terusberkomitmen akan menjaga tingkat inflasi pada sasaran yang ditetapkan, sehingga mendukung pemulihan ekonomi DIY.

Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Miyono mengatakan DIY mencatatkan kenaikan inflasi 0,54 persen (mtm) pada Januari 2021. Dengan capaian tersebut, secara tahunan inflasi DIY 2021 tercatat 1,68 persen (yoy) dan sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi di Jawa yakni 1,57 persen (yoy) maupun nasional pada 1,55 persen (yoy).

"Secara umum capaian inflasi di DIY ini masih dalam level yang rendah, walaupun menunjukkan adanya indikasi perbaikan. Inflasi yang terjadi pada Januari 2021 terutama disebabkan seluruh komponen inflasi, baik dari inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices), inflasi kelompok pangan bergejolak (volatile food) maupun inflasi kelompok inti," tutur Miyono di kantornya, Selasa (2/2).

Miyono menjelaskan pada kelompok administered prices mengalami inflasi yang dipicu tarif transportasi. Sesuai siklus libur akhir tahun, lazim terjadi lonjakan permintaan terhadap transportasi udara. Walaupun terjadi pengurangan libur akhir tahun, namun tercatat reservasi tiket pesawat masih lebih tinggi dibanding kondisi normal. Hal ini masih memicu kenaikan tarif tiket angkutan udara pada Januari 2021. "Sementara itu sejak pemerintah menetapkan kenaikan cukai rokok 2021 sebesar 12,5 persen pada akhir 2020, secara langsung diikuti kenaikan harga rokok secara bertahap sejak akhir tahun lalu," imbuhnya.

Dari sisi volatile food, Miyono menyampaikan tekanan inflasi kelompok pangan terjadi akibat faktor pasokan khususnya pada komoditas aneka cabai. Dari inflasi DIY yang tercatat 0,54 persen (mtm) menjadi 0,12 persen (mtm) di antaranya disumbang cabai merah, cabai keriting dan cabai hijau. (Ira)

Kredit

Bagikan