Yogya Butuh Broker Saham Berlisensi

Istimewa
YOGYA, KRJOGJA.com - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan, jumlah broker yang memiliki sertifikasi wakil perantara pedagang efek di daerahnya saat ini masih minim.
"Masih sangat minim, karena dari sekitar 26.000 investor di DIY, brokernya hanya 38 orang yang bersertifikasi," kata Irfan di Yogyakarta, Kamis (20/04/2017).
Menurut Irfan, pertumbuhan jumlah investor saham di DIY cukup pesat, namun tidak diikuti dengan SDM broker atau wakil perantara pedagang efek (WPPE) berlisensi. Idealnya jumlah broker bisa mencapai sepuluh persen dari jumlah investor di DIY. "Yang belum bersertifikasi sebenarnya ada 110 broker," tuturnya.
Kata Irfan, kekurangan jumlah broker itu juga menjadi peluang bagi generasi muda berkarier di sektor pasar modal. BEI melalui anak perusahaannya yakni The Indonesia Capital Market Institute (TICMI), lanjutnya, akan menggencarkan edukasi dan memberian sertifikat WPPE, di antaranya melalui kerja sama yang telah dijalin dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (UGM). "Ini adalah peluang kerja bagi generasi muda,"ungkapnya. (*)
BERITA TERKAIT
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian