Bambang Ingin Antarkan Buah Hati Jadi Sarjana

Bambang Supriyadi disela kesibukan mengantar penumpang
SENYUMAN Bambang Supriyadi langsung mengembang di wajahnya ketika muncul dari balik helm yang baru dilepas. Terik matahari yang menyengat dan debu jalanan Yogyakarta tak urung membuat wajahnya terlihat kusam. Tetapi tidak ada kesan lelah. Dia tetap tersenyum.
"Ini sudah tarikan ke delapan. Tidak mesti sih sehari bisa berapa kali dapat penumpang, kalau lagi sepi sekitar 8-10 order, tetapi kalau ramai bisa sampai 20 order," katanya menceritakan total pesanan yang sudah dilayani sembari duduk di warung makan kepada wartawan di Jalan Brigjen Katamso belum lama ini.
[Baca juga : Ribuan Pengemudi Gojek Mogok Tolak Sistem Baru]
Bambang sudah enam bulan menggeluti pekerjaan menjadi pengemudi ojek online. Suami seorang pedagang bumbu di Pasar Beringharjo ini pun menceritakan nasibnya yang pernah menganggur selama hampir satu tahun sejak di-PHK sebelumnya.
"Saya sempat frustrasi, bingung, putus asa. Sementara saya punya dua anak yang harus saya biayai," katanya. Anak sulungnya kini sedang kuliah sementara yang nomor dua duduk di bangku SMU.
Mantan karyawan swasta yang telah bekerja selama 13 tahun ini kemudian mencoba menyambung hidup dengan menjadi tukang ojek pangkalan, selain bekerja serabutan yang ditawarkan teman-temannya. “Selama 11 bulan saya hidup dalam ketidakpastian penghasilan. Stres berat rasanya,” tambahnya.
[Ini Tuntutan Driver Gojek DIY]
Menurut Bambang menjadi tukang ojek pangkalan cukup sulit untuk diharapkan karena sangat tergantung pada penumpang yang datang. Di tengah keputusasaan itu, memutuskan untuk mencoba mendaftar di GO-JEK saat membuka cabang di Yogyakarta. Hidup pun kembali bergerak.
"Sebenarnya sama saja, jadi tukang ojek, tetapi cara mendapat penumpang itu yang jauh berbeda. Dan hasilnya jauh berbeda,” katanya dengan semangat.
“Saya juga mendapatkan manfaat finasial yang tak terbatas, kuncinya hanya dengan rajin bekerja,” kata dia melanjutkan. Semua itu gigih diperjuangkan demi dapat mengantarkan kedua anaknya hingga bisa meraih gelar Sarjana.
Bambang menambahkan, meski sama-sama tukang ojek, tetapi ada perasaan berbeda. Tidak ada rasa malu, bahkan dia bangga. Selanjutnya, menjalani pekerjaannya dengan penuh semangat. Tak ada lagi waktu terbuang karena harus menunggu penumpang. (Tom)
BERITA TERKAIT
Alhamdulillah.. Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi
Afnan Hadikusumo Ingatkan Kemiskinan Jadi Sumber Munculnya Klitih
One Way dan Contra Flow Jadi Andalan Polisi Hadapi Mudik Lebaran 2023
Lepas Erick Thohir, Hokky Caraka Pimpin Doa Agar Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Usai Lukai Sopir, Begal Taksi Online Urungkan Aksinya
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya
Klaim Bebas BPA Kemasan Non Polikarbonat, Berpotensi Bahayakan Konsumen