BI : Keuangan Islam Tumbuh 10-12 Persen Setiap Tahun

user
tomi 14 Oktober 2018, 14:35 WIB
untitled

NUSA DUA, KRJOGJA.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi dan keuangan Islam memiliki potensi yang belum tergali.  Padahal potensi ekonomi dan keuangan Islam sangat besar apalagi  perkembangan aset yang sangat cepat.

Menurut Perry Warjiyo di sela peluncuran Sukuk Wakaf Linked  di Nusa Dua, Bali (14/10/2018) industri keuangan Islam yang mencakup perbankan Islam, manajemen aset, instrumen pasar modal, dan Takaful mengalami pertumbuhan 10-12 persen setiap tahun dengan total aset melebihi 2 triliun dolar AS. Adapun potensi besar keuangan sosial Islam berasal daei instrumen non-komersial lainnya, seperti Zakat, dan Waqaf.

Perry menjelaskan instrumen-instrumen itu berfungsi sebagai redistribusi kekayaan kepada orang miskin dan yang kurang mampu. Selain itu, wakaf dapat bertindak sebagai shock absorber guncangan ekonomi asalkan prinsip wakaf akan selalu meningkat dari waktu ke waktu karena kembalinya kegiatan produktif dan pengumpulan wakaf baru.

Saat ini, wakaf yang lebih produktif untuk membiayai proyek sosial-komersial besar sedang berlangsung, seperti klinik amal, pusat medis, pusat perbelanjaan dan komersial, sebagai instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan sosio-ekonomi yang berkelanjutan.

Dipaparkan, saat ini sukuk tunai pertama  di dunia nilainya sekitar  dari Rp 12 miliar. Dana ini diharapkan terus meningkat, dan mudah-mudahan akan menjadi patokan bagi sektor swasta untuk berpartisipasi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  mengatakan,  instrumen keuangan Islam sudah menjadi bagian penting dari pembangunan nasional. Misalnya surat berharga syariah negara retail atau sukuk saat ini menjadi instrumen terpenting pemerintah. “Dalam konteks global dimana kondisi ekonomi dunia yang masih belum menentu, peran keuangan Islam menjadi semakin dibutuhkan,” katanya. (Lmg)

Kredit

Bagikan