Syariah Perkuat Pasar Keuangan Indonesia

user
tomi 19 September 2018, 11:43 WIB
untitled

JAKARTA, KRJOGJA.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan, pengembangan ekonomi keuangan syariah sangat dibutuhkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dilandaskan pada potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang cukup menjanjikan.

"Pengembangan ekonomi keuangan syariah sangat dibutuhkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata  Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo pada acara seminar The 3rd International Conference on Indonesian Economy and Development dan The 1st International Conference on Islamic Economics, Business and Finance' yang mengangkat tema Enhancing Islamic Economics, Business and Finance: Towards the Real Economy and Sustainable Developmentdi Jakarta, Selasa(18/9).

Dijelaskan, gejolak ekonomi dan keuangan global menjadi salah satu tantangan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ketidakseimbangan global semakin melebar. Kesenjangan dalam hal penguasaan faktor produksi, pendidikan dan pendapatan dapat menghambat terwujudnya perekonomian yang tumbuh merata, adil, proporsional dan berkelanjutan. Jadi tambahnya, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi salah satu upaya dalam memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan global saat ini dan mendatang.

“Ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan,” tegasnya.

Lebihlanjut dikatakan Dody, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia cukup menjanjikan. Berdasarkan Laporan Islamic Financial Services Board (IFSB), aset perbankan syariah Indonesia berada di peringkat ke-9 terbesar secara global mencapai 28,08 miliar dokar AS.

Berdasarkan Global Islamic Finance Report 2017, aset keuangan syariah menempati peringkat ke-10 secara global, mencapai 66 miliar dolar AS dan Islamic Finance Country Index meningkat menjadi 6 pada 2018, dari 7 pada 2017.  (Lmg)

Kredit

Bagikan