Pinang, Pinjaman Bank Berbasis Aplikasi Pertama Diluncurkan

Dirut BRI Agro Agus Noorsanto menyerahkan Marketing Kit Aplikasi Pinang kepada Dirut PT Sritek Iwan Setiawan Lukminto.
SOLO, KRJOGJA.com - Dalam menghadapi era digital, Bank BRI terus melakukan inovasi agar layanan yang disiapkan semakin terdepan dan sesuai dengan kebutuhan dari nasabah saat ini. Terkhusus terhadap segmen mikro yang menjadi fokus utama dari BRI Group. Untuk itu, Bank BRI, melalui anak perusahaan BRI Agro meluncurkan produk digital terbaru yang disebut PINANG (Pinjam Tenang), di Solo, 23 Februari 2019.
PINANG adalah produk digital lending dari BRI Agro dan sekaligus menjadi produk pinjaman bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia.
“Aplikasi PINANG sudah Fully Digital, dengan sistem digital verification, digital scoring, dan digital signature,” tegas Agus Noorsanto selaku Direktur Utama BRI Agro.
Produk ini secara khusus akan menyasar segmen ultra-mikro dan membuka peluang serta memperluas jangkauan dari Bank BRI saat ini.
Dengan mengkombinasikan teknologi digital, produk PINANG memiliki proses pengajuan sampai pencairan kurang dari 10 menit, dengan tenor yang fleksibel antara 1 sampai 12 bulan.
Pengajuan dapat dilakukan tanpa harus ke bank dan tanpa tatap muka secara langsung. Plafon maksimum 20 juta rupiah dan memiliki bunga yang terendah dibandingkan dengan Fintech yang ada di pasar lainnya.
Sehingga, penetrasi produk ini diharapkan akan sangat cepat didukung dengan biaya operasional yang relatif lebih murah karena adanya teknologi digital.
“Produk Pinang ini kami siapkan untuk membantu pekerja dasar atau blue collar di pabrik-pabrik, kawasan industri dan perusahaan yang telah memiliki payroll di Bank BRI atau di BRI Agro. Kita sangat senang bisa bekerjasama dan launching bersama Sritex pada hari ini,” kata Agus Noorsanto.
Pada tahap awal, kerjasama dengan Sritex menargetkan 17.000 pekerja bisa melakukan pinjaman melalui Pinang.
“Kami percaya dengan PINANG, employee engagement di perusahaan-perusahaan nasabah BRI akan semakin meningkat dan ini akan mengangkat value mereka bagi para pekerja. Ditambah, bagi pekerja, mereka dapat terbantu, khususnya terhadap kebutuhan yang bersifat mendesak dan emergency,” kata Agus.
Untuk mendapatkan Pinang, proses kerjasama dapat dilakukan dengan sangat cepat dan mudah.
Selaras dengan launching PINANG, ini akan semakin memantapkan komitmen Bank BRI untuk bermain di ranah digital.
“Produk ini dibuat dengan basis manajemen risiko yang ketat. Kami tidak mau mengeluarkan produk dengan sembarangan seperti ratusan Fintech Illegal yang sudah ditutup oleh OJK. PINANG akan menjadi produk digital lending yang handal dan kompeten bagi bank BRI untuk dapat bersaing dan unggul dibanding produk digital lending serupa yang dikeluarkan oleh fintech terutama dari sisi kecepatan, keamanan data konsumen, keunggulan suku bunga yg lebih rendah dan bebas dari biaya tambahan," tambah Sunarso selaku Wakil Direktur Utama Bank BRI.
Hal ini bisa dilakukan mengingat produk PINANG dikelola oleh bank yang merupakan industri keuangan yang sarat dengan ketentuan yang sangat ketat. Saat ini PINANG sudah dapat diunduh dan tersedia di Playstore. (Ogi)
BERITA TERKAIT
Candi Borobudur Kini Tak Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia
Wajah Teddy Bear Tergambar di Planet Mars
Ferry Irawan Mengaku Pasrah
Ratusan Pohon Ganja Tertanam di Obyek Wisata
Mantan Pelatih Timnas, Benny Dollo Meninggal Dunia
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan