LPEI Salurkan Pembiayaan Rp103,38 T

Istimewa
JAKARTA, KRJOGJA.com - Meski terjadi perlambatan ekonomi dunia dan adanya perang dagangan antara Cina dan Amerika Serikat, namun Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI) mencatat pada tahun 2019 pertumbuhan pembiayaan mengalami peningkatan.
Sampai saat ini LPEI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 103,38 triliun atau meningkat 1,45 persen. Namun hingga akhir tahun, ditargetkan LPEI bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 108 triliun atau meningkat sekitar 2 persen dibanding tahun lalu.
“Memang target kami tahun ini penyaluran pembiayaan hanya sekitar 2 persen. Walaupun kecil target kami, namun tumbuh saja sudah bagus di tengah perlambatan ekonomi dunia dan adanya perang dagang antara AS dan Cina,” kata Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly disela acara buka puasa dengan media di Jakarta, Kamis (9/5).
Ketika ditanya, ekspor yang mengalami pertumbuhan akibat adanya perang dagang antara AS dan Cina, Sinthtya mengatakan, ekspor furniture, perikanan dan tekstil. Saat ini pihaknya juga aktif berkomunikasi dengan para eksportir untuk mengambil kesempatan tersebut. "Memang kita sedang bersama dengan nasabah untuk gather area-area, ruang-ruang yang ditinggalkan itu," jelasnya.
Ditegaskan, LPEI pada dasarnya tidak hanya bertugas menyalurkan pinjaman pada eksportir. LPEI juga mendapatkan mandat untuk melakukan pendampingan agar usaha para eksportir dapat lebih berkembang.
Lewat berbagai komunikasi, pendampingan, dan pendanaan, diharapkan eksportir Indonesia dapat meraup kesempatan lebih besar. Sebab, kata dia, Indonesia tentu harus berkompetisi dengan negara tetangga.
"Karena kita berebutan dengan Vietnam dan Thailand untuk mengambil pasar akibat adanya trade war," tandasnya.
Sebenarnya, tambahnya, LPEI bukan hanya mengejar keuntungan semata, karena LPEI berbeda dengan PT pada umumnya.
Apalagi tahun ini LPEI mulai tahun ini akan diubah pemikiran orang menjadi dampak ekonomi dan sosial dari kinerja LPEI seperti bagaimana hasil pengukuran developmental Impact atas fasilitas LPEI terhadap indikator-indikator ekonomi, anrara lain penambahan ekspor, penambahan PDB, dan investasi serta pengaruh kepada aspek-aspek sosial, seperti penerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan.
Dijelaskan, secara sektoral pembiayaan LPEI dapat difokuskan pada 5 (lima) sektor atau komoditas yang memberikan efek positif paling besar terhadap kenaikan ekspor, yaitu industri pemintalan, tekstil, pakaian dan kulit, perkebunan , Industri kayu dan bahan olahan kayu , industri kertas, percetakan, alat angkutan, barang dari logam dan industri Iainnya dan jasa angkutan darat, air, udara, dan telekomunikasi. (Lmg)
BERITA TERKAIT
Legislator Satu-satunya PSI DIY Tolak Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu 2024
Sleman Lagi, Sleman Lagi... Kini Juara Umum Kejuaraan Atletik Jogja Open
BCA Life Kembali Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2023
Kampung Billiard Ambarawa Dikenal Hingga Rusia
Sebanyak 1.899 Jemaah Haji Indonesia Akan Diberangkatkan ke Miqat Bir Ali Pada 1 Juni
Macapat Tatag Teteg Tutug Mulai Digelar Hari Ini
Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia di Arab Saudi Bertambah Jadi 4 Orang
Kalah, Kilicdaroglu Klaim Pemilu Turki Tidak Adil
SMKN 1 Kasihan Luluskan 190 Manggala Budaya
Usut Dugaan Korupsi BTS 4G BAKTI, Muhammadiyah Dukung Langkah Kejaksaan Agung
Gelar Karya dan Open School SDN Minomartani 1, Cetak Siswa Berkarakter, Inovatif
BPR Berubah Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat, Perbarindo DIY Lakukan Sosialisasi
Bikin Kejutan, Persis Solo Masih Rahasiakan Pemain Asing Mereka
Gelar Potensi Wirausaha Kreatif dan Inklusif DIY, Semangat Agar UMKM Naik Kelas
Jemaah Indonesia Mulai Berburu Oleh-oleh di Madinah
Sebuah Helikopter Latih Jatuh di Ciwidey
Mario Dandy Pakai Kabel Ties Sendiri Viral, Kapolda Metro Jaya Minta Maaf
Langsung Datangi Hotel Jemaah Haji, Tim Promkes Beri Penyuluhan Kesehatan
PLN Bagikan Al Quran Braille dan Santunan pada Santri
PSIM Kirim Dua Wakil Berbeda di Kongres PSSI, Soroti Lisensi Klub Liga 2
Misi Promosi Pariwisata, Dispar Kulonprogo Pentaskan Wayang Wisata Istimewa di TMII