AS Pasar Utama, Nilai Ekspor DIY Naik Tipis

istimewa
YOGYA, KRJOGJA.com - Ekspor DIY mencapai USD 33,1 juta selama April 2019 yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia mengalami kenaikan 0,61 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar USD 32,9 juta. Amerika Serikat (AS), Jerman dan Jepang menjadi pangsa pasar terbesar mencapai 58,30 persen selama periode Januari hingga April 2019.
"Nilai ekspor DIY April 2019 mencapai USD 33,1 juta meningkat 0,61 persen dibanding bulan sebelumnya. Secara kumulatif, nilai
ekspor Januari sampai April 2019 mencapai USD 134,5 juta atau menurun 8,88 persen dibanding periode yang sama 2018," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Johanes De Britto Priyono MSc di Yogyakarta, Selasa (11/6).
Disampaikan, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY selama April 2019 yaitu AS dengan total nilai ekspor mencapai
USD 12,2 juta (36,86 persen), kemudian Jerman dengan total nilai USD 3,9 juta (11,78 persen) dan Jepang dengan total nilai
USD 2,6 juta (7,85 persen). Pada periode Januari sampai April 2019, AS tetap merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD 45,2 juta (33,61 persen), diikuti Jerman dengan nilai USD 20,2 juta (15,02 persen) dan Jepang dengan nilai USD 13,0 juta (9,67 persen).
"Pakaian Jadi Bukan Rajutan, Perabot, Penerangan Rumah dan Barang-barang Rajutan merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada April 2019 masing-masing sebesar USD 12,1 juta, USD 4,9 juta dan USD 3,2 juta," katanya.
Menurut JB Priyono, peningkatan terbesar ekspor April 2019 terhadap Maret 2019 terjadi pada Barangbarang Rajutan sebesar
USD 0,7 juta (28,00 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada Minyak Atsiri, Kosmetik Wangiwangian sebesar USD 0,3
juta (27,27 persen). Ekspor produk industri pengolahan meningkat 0,92 persen. Sementara ekspor produk pertanian menunjukkan penurunan 33,33 persen.
"Selama Januari sampai April 2019, ekspor dari sektor industri pengolahan di atas memberikan kontribusi 99,33 persen terhadap total ekspor DIY. Dari sisi pertumbuhan, ekspor menurut sektor industri pengolahan menurun 8,87 persen dibanding 2018,
demikian juga ekspor pertanian menurun 10 persen," beber JB Priyono.
Untuk ekspor barang DIY dirinci menurut sepuluh negara tujuan dan komoditas utama menunjukkan AS merupakan negara tujuan ekspor terbanyak. Sebanyak delapan dari sepuluh komoditas utama dikirim ke negara tersebut. Dua komoditas utama lainnya di kirim ke dua negara. Dikirim ke Jerman untuk komoditas Pakaian Jadi Bukan Rajutan sebesar 32,12 persen. Sementara komoditas Minyak Atsiri, Kosmetik Wangi-wangian dikirim ke Perancis dengan persentase sebesar 26,31 persen. (Ira)
BERITA TERKAIT
HUT Polisi Militer Bakal Diperingati di Yogyakarta
Lindungi Mahasiswa dari Penipuan, Ditjen Diktiristek Cabut Izin PTS Bermasalah
Cegah Demensia, Tenaga Kesehatan Ajak Jemaah Haji Lansia Bersosialisasi
Polytron Walikota Cup Solo 2023, Pasangan Anjani/Titis Melaju ke Babak Semifinal
Lulus Seleksi, 29.069 Calon PPPK Kemenag Diminta Segera Siapkan Pemberkasan
Bertemu Ariful Bahri Pria Asal Riau Isi Kajian di Masjid Nabawi Berbahasa Indonesia
Dapat Makan 3 Kali Sehari, Jemaah Haji Dilarang Masak di Kamar Hotel
Kemenkominfo Tingkatkan Pemahaman Literasi Digital Pegawai PLN
Jemaah Haji Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogya Tiba di Bandara Jeddah Lewat Terminal D
Warga Madegondo Grogol Keluhkan Bau Menyengat Limbah Pabrik Tahu
Si Umi Dikenalkan, Alat Uji Emisi Kendaraan Seluruh Indonesia
Jamaah Haji Lansia Perlu Waspada Cedera Terjatuh
Wakili Indonesia, FH UGM Juara 1 PCA di Singapore
Kecelakaan Maut Merenggut Jiwa ASN Temanggung
Siap Mengelola Pendidik, Dr Jebul Suroso Dilantik Jadi Rektor UMP
Bank Muamalat Pacu Kontribusi Segmen Prioritas
Kemenperin Gelar Coaching Clinic Guna Mendukung Pembinaan Sentra IKM Halal
Tujuh Tahun, Royal Darmo Malioboro Adakan Donor Darah dan Jalan Sehat
Di Dukung BRI, Perputaran Ekonomi FIFA Match Day Indonesia - Argentina Tembus Rp500 M
Kemenkumham Karanganyar Layani Pendaftaran Kekayaan Intelektual
Nyoman Arba Wibawa, Kiper PSIM Era 90-an Tutup Usia