AS Pasar Utama, Nilai Ekspor DIY Naik Tipis

user
tomi 12 Juni 2019, 11:08 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Ekspor DIY mencapai USD 33,1 juta selama April 2019 yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia mengalami kenaikan 0,61 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar USD 32,9 juta. Amerika Serikat (AS), Jerman dan Jepang menjadi pangsa pasar terbesar mencapai 58,30 persen selama periode Januari hingga April 2019.

"Nilai ekspor DIY April 2019 mencapai USD 33,1 juta meningkat 0,61 persen dibanding bulan sebelumnya. Secara kumulatif, nilai

ekspor Januari sampai April 2019 mencapai USD 134,5 juta atau menurun 8,88 persen dibanding periode yang sama 2018," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Johanes De Britto Priyono MSc di Yogyakarta, Selasa (11/6).

Disampaikan, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY selama April 2019 yaitu AS dengan total nilai ekspor mencapai

USD 12,2 juta (36,86 persen), kemudian Jerman dengan total nilai USD 3,9 juta (11,78 persen) dan Jepang dengan total nilai

USD 2,6 juta (7,85 persen). Pada periode Januari sampai April 2019, AS tetap merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD 45,2 juta (33,61 persen), diikuti Jerman dengan nilai USD 20,2 juta (15,02 persen) dan Jepang dengan nilai USD 13,0 juta (9,67 persen).

"Pakaian Jadi Bukan Rajutan, Perabot, Penerangan Rumah dan Barang-barang Rajutan merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada April 2019 masing-masing sebesar USD 12,1 juta, USD 4,9 juta dan USD 3,2 juta," katanya.

Menurut JB Priyono, peningkatan terbesar ekspor April 2019 terhadap Maret 2019 terjadi pada Barangbarang Rajutan sebesar

USD 0,7 juta (28,00 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada Minyak Atsiri, Kosmetik Wangiwangian sebesar USD 0,3

juta (27,27 persen). Ekspor produk industri pengolahan meningkat 0,92 persen. Sementara ekspor produk pertanian menunjukkan penurunan 33,33 persen.

"Selama Januari sampai April 2019, ekspor dari sektor industri pengolahan di atas memberikan kontribusi 99,33 persen terhadap total ekspor DIY. Dari sisi pertumbuhan, ekspor menurut sektor industri pengolahan menurun 8,87 persen dibanding 2018,

demikian juga ekspor pertanian menurun 10 persen," beber JB Priyono.

Untuk ekspor barang DIY dirinci menurut sepuluh negara tujuan dan komoditas utama menunjukkan AS merupakan negara tujuan ekspor terbanyak. Sebanyak delapan dari sepuluh komoditas utama dikirim ke negara tersebut. Dua komoditas utama lainnya di kirim ke dua negara. Dikirim ke Jerman untuk komoditas Pakaian Jadi Bukan Rajutan sebesar 32,12 persen. Sementara komoditas Minyak Atsiri, Kosmetik Wangi-wangian dikirim ke Perancis dengan persentase sebesar 26,31 persen. (Ira)

Kredit

Bagikan