Masyarakat Rela Bayar Listrik EBT Lebih Mahal

user
tomi 27 November 2019, 11:23 WIB
untitled

JAKARTA, KRJOGJA.com - Hasil survei yang dilakukan Koaksi Indonesia menyimpulkan, keinginan masyarakat untuk beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT) sangat besar, bahkan mereka rela membayar listrik lebih mahal bila bersumber dari energi yang bersih.

Secara spesifik, matahari dan bioenergi  menjadi sumber EBT yang paling banyak dipilih dibandingkan energi terbarukan lainnya. Menurut Nuly Nazlia, Direktur Eksekutif Koaksi Indonesia, banyaknya partisipasi warganet menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi pada isu energi terbarukan.

“Dan keinginan mereka untuk beralih ke energi terbarukan juga sangat besar. Bahkan, 36,5 persen responden rela membayar listrik lebih mahal bila bersumber dari energi yang bersih,” jelas Nuly di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Survei yang dilakukan Koaksi terhadap 96.651 warganet beberapa waktu lalu mendapatkan data, sebanyak 23,8 persen responden memilih matahari sebagai sumber energi terbarukan dan 22,4 persen memilih bioenergi.  Senada dengan itu, survei terbaru mengenai rooftop solar yang dilakukan Institute for Essential Services Reform (IESR) di Surabaya tahun ini serta di Jabodetabek tahun lalu.

Dari survei itu mendapatkan data  bahwa mayoritas rumah tangga yang disurvei mengarah kepada ketertarikan terhadap penggunaan EBT terutama energi matahari. "Hasil survei  IESR terbaru, kami mendapatkan insight bahwa mereka memang mau dan ada keinginan serta menerima penggunaan EBT terutama solar cell,"  tutur Gandahaskara Saputra, Koordinator Komunikasi, IESR.

Survei ini dilakukan melalui platform Change.org selama 40 hari selama Mei-Juli lalu dan disebarkan lewat surat elektronik, media social, dan platform percakapan. Survey itu menjangkau pengguna internet di 34 provinsi di Indonesia. banyaknya partisipasi warganet menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi pada isu energi terbarukan. (Ful)

Kredit

Bagikan