BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi DIY 2022 Masih Berlanjut

YOGYA, KRJOGJA.com - Bank Indonesia (BI) berdasarkan sejumlah pertimbangan memperkirakan pada 2022 ekonomi DIY akan tumbuh pada kisaran proyeksi 4,9 hingga 5,7% (yoy). Selanjutnya, inflasi DIY secara keseluruhan pada 2022 berada pada level 5,70% (yoy), berada di atas sasaran inflasi yang ditetapkan pada 3 Âħ 1% (yoy).
Kepala Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan menyampaikan ekonomi DIY triwulan II 2022 tumbuh positif 5,2% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2022 sebesar 2,91% (yoy) sejalan dengan nasional. Untuk itu, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan berlanjut lebih baik sepanjang 2022.
" Akselerasi pertumbuhan didorong mobilitas yang kian membaik, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan periode libur sekolah yang diiringi dengan perluasan vaksinasi dan booster. Melihat perkembangan dan risiko ke depan, perbaikan ekonomi DIY diperkirakan akan terus berlanjut selama 2022," tuturnya di Yogyakarta, Rabu (17/8/2022).
Budiharto mengakui membaiknya penanganan pandemi Covid-19, adaptasi digitalisasi, optimalnya belanja infrastruktur PSN, efektivitas PEN, dan mulai bergeraknya sektor-sektor utama DIY terutama pariwisata telah mendorong berlanjutnya pertumbuhan perekonomian. Sebelumnya, BI tetap optimis terhadap perekonomian Indonesia hingga triwulan II 2022 yang terus melanjutkan perbaikan atau tumbuh sesuai proyeksi di kisaran 4,5 hingga 5,3% pada 2022.
"Hal ini didorong peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor yang lebih tinggi dari proyeksi awal, serta perbaikan berbagai lapangan usaha, seperti Transportasi dan Pergudangan dan Akomodasi & Makan Minum. Ke depan, perbaikan perekonomian domestik diperkirakan akan terus membaik didukung oleh peningkatan mobilitas, sumber pembiayaan, dan aktivitas dunia usaha," terangnya.
Selanjutnya, Budiharto menyatakan tekanan inflasi DIY masih akan sangat besar didorong meningkatnya kebutuhan barang dan jasa seiring dengan meningkatnya arus wisatawan dan kegiatan ekonomi secara keseluruhan, serangan penyakit dan gangguan cuaca khususnya pada komoditas cabai merah dan bawang merah. Meski demikian tekanan inflasi relatif tertahan oleh menurunnya tekanan komoditas global serta harga emas.
"Inflasi DIY melanjutkan tren perlambatan pada Juli 2022 tercatat 0,47%(mtm) melambat dibandingkan Juni 2022 (0,52%;mtm). Utamanya bersumber dari deflasi komoditas emas perhiasan, bawang putih dan minyak goreng serta melambatnya inflasi harga aneka cabai. Meski demikian, inflasi DIY secara keseluruhan pada 2022 berada pada level 5,70% (yoy)," ungkapnya. (Ira)
BERITA TERKAIT
Sudirman Said: Demokrat Mendukung Anies, Memperkuat Harapan Rakyat
Lawan Shi Yu Qi di Semifinal, Jojo Janjikan Permainan Menghibur
Tingkatkan Ilmu Kebidanan, STIKES Guna Bangsa Yogyakarta 'Nglurug' ke Jatim
Halo Job Seeker! PT Mayora Group Bakal Gelar Career Exhibition 2023, Catat Tanggalnya
Mendes PDTT: Usulan 9 Tahun Jabatan Kades adalah Jalan TengahÂ
Menteri Basuki Kumpulkan 45 Profesor di UGM Bahas Sumber Daya Air IKN, Ini Hasilnya
Jumat Curhat Kapolda, Masyarakat Sampaikan 'Unek-unek'
Di Jepang Covid-19 Disamakan Flu Biasa Mulai Mei 2023
Bupati Luncurkan Puspaga, Bukti Serius Wujudkan Kabupaten Layak Anak
Waspada Link Undangan Nikah Digital, Modus Penipu di Whatsapp Curi Data Pribadi
Zenius Gelar New Primagama X Danamon Mencari Juara
Jaksa Minta Hakim Tolak Pledoi Ferdy Sambo
Langkah Apriyani/Fadia, Gregoria, Dejan/Gloria Terhenti
Wout Weghorst Akhirnya Pecah Telur Juga di MU
60 Tim 18 Provinsi Ikuti Kejurnas 3 x 3 di Yogya, Ukur Kekuatan Jelang PON 2024
Bunda Corla Lebih Suka Tinggal di Luar Negeri
Ganjar Perintahkan Kades Berinovasi Atasi Kemiskinan
Jembatan Kretek 2 Siap Difungsikan
Indonesia Masih Kekurangan Dokter Spesialis
Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Kini Bisa di BUMDes
Kinerja APBN DIY Alami Tren Positif, Modal Kuat Respon Tantangan Global 2023