Kalbe Lakukan Inovasi, Untuk Memajukan Industri Farmasi di Indonesia

Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan (tengah kiri) menjelaskan inovasi Kalbe kepada Kepala BPOM RI Penny K. Lukito (tengah). (Dok. Kalbe)
Krjogja.com - JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) turut berpartisipasi dalam Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat dan Makanan, rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kalbe pun kembali memperkenalkan berbagai inovasi di bidang kesehatan yang dimiliki.
“Kami turut berpartisipasi dalam acara ini sebagai bentuk apresiasi kami atas kerja sama baik yang selama ini terjalin dengan BPOM,” ujar Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan, dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (16/1/2023).
“Pada booth Kalbe, terdapat inisiatif yang kami jalankan sebagai upaya bersama memajukan industri farmasi, mendorong industri farmasi lebih dalam lagi, melakukan research dan pengembangan, termasuk local content,” imbuhnya.
Salah satu inovasi Kalbe yang diperkenalkan dalam agenda BPOM kali ini ialah produk Hemapo (epoetin alfa). Ada juga Leucogen (filgrastim), Rituxikal (rituximab), Ezelin (insulin glargine), hingga Efesa (efepoetin alfa). Kemudian, Bioreaktor dan Akta Flux juga digunakan dalam tahap produksi serta purifikasi biomolekul.
Terkait Life Cycle Produk, Kalbe melakukan penelitian dan pengembangan produk baru melalui pengembangan proses produksi, pre-klinik, dan uji klinik difasilitas yang tersertifikasi GMP yang diakui secara internasional. Dilanjutkan dengan produksi obat, registrasi obat, pemasaran obat, hingga manajemen rantai persediaan.
Pada prosesnya, BPOM melakukan pendampingan, pemantauan, serta evaluasi. Sehingga, dapat dipastikam produk telah memenuhi persyaratan standar mutu, keamanan, dan khasiat, sebelum produk Kalbe dipasarkan.
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini melibatkan siswa-siswi dari sekolah tingkat menengah atas di Jakarta, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta, serta perusahaan obat dan makanan selaku stakeholders BPOM. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah sinergi BPOM dengan tiga pilar pengawasan yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
“BPOM harus bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk memberikan perlindungan kesehatan masyarakat dan peningkatan daya saing bangsa melalui obat dan makanan aman,” tutur Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito.(*)
BERITA TERKAIT
Jadwal Liga Italia 2022/2023: Inter vs Milan, Salernitana vs Juventus
Muhammadiyah: Awal Ramadan 23 Maret, Idul Fitri 21 April 2023
Geser Shin Tae-Yong, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas SEA Games 2023
329 Calon Panwaslu Kalurahan Lolos Seleksi Administrasi
Sukses Transformasi Bisnis Bank Mandiri Ciptakan Values Baru
Ditlantas Polda Jateng Uji Coba ETLE Drone di Purbalingga
Dua Pekan Lagi, Mendag Janjikan Minyakita Bakal Banjiri Pasar Lagi
Yevhen Borong Dua Gol, PSS Perkasa di Demang Lehman
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Februari 2023 : Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Road To UFC: Jeka Saragih Rela Berdarah-darah Hadapi Anshul Jubli
Gibran Rakabuming Digandeng Megawati, Minta Publik Membaca Ekspresi Wajahnya
Istilah 'Body Count' Sedang Viral di Medsos, Ternyata Mengarah ke Sex
HP Samsung Galaxy S23 Bakal Pakai Gorilla Glass Victus 2
Atasi Barito Putra, PSS Sleman Tatap 10 Besar
Perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Stakeholder Terkesan Saling Lempar Tanggung Jawab
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023
Lewat Program PkM, Universitas Yarsi Lakukan Pendampingan UKM Tikar Pandan
Mantan Ketua DPRD Salatiga Soroti ‘Nasib’ Pasar Rejosari
Ratusan Anak di Wonogiri Putus Sekolah
Operasi Pasar Hingga Maret 2023, Bulog Gelontorkan 315 Ribu Ton Beras
Kick Off Indonesia Makin Cakap Digital 2023 Tekankan Kolaborasi yang Baik