Surplus Neraca Perdagangan, Berkontribusi Positif Jaga Ketahanan Eksternal Ekonomi
Ary B Prass
18 Januari 2023, 17:57 WIB

Ilustrasi (foto: merdeka.com)
JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kembali mencatat surplus USD 3,89 miliar pada Desember 2022.
Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia
"Kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD 5,13 miliar," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).
Erwin menyampaikan dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Desember 2022 secara keseluruhan mencatat surplus USD 54,46 miliar. Capaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar USD 35,42 miliar.
"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan guna semakin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.
Surplus neraca perdagangan Desember 2022 bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas, sedangkan defisit neraca perdagangan migas sedikit meningkat. Pada Desember 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat USD 5,61 miliar. Perkembangan tersebut didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas, yang tercatat sebesar USD 22,35 miliar.
"Tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari kenaikan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti nikel, bijih logam, dan timah seiring dengan harga komoditas global yang masih tinggi. Selain itu, ekspor produk manufaktur, seperti mesin dan perlengkapan elektrik, serta pulp dari kayu, juga tercatat meningkat," ungkap Erwin.
Berdasarkan negara tujuan, Erwin menambahkan ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat (AS), dan India tetap tinggi dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit meningkat dari USD 1,69 miliar pada November 2022 menjadi USD 1,73 miliar pada Desember 2022. (Ira)
BERITA TERKAIT
Gak Jauh dari Candi Borobudur, Destinasi Wisata Ini Layak Dikunjungi
Bos BRI Ungkap 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Bank
Jokowi: ASEAN Berperan Penting bagi Rakyat, Kawasan dan Dunia
Sinergitas Desa Wisata dan UMKM Dalam Pengembangan Potensi Wilayah
Resmi Dilantik, APSI DIY Percepat Transparasi Pendidikan
Rakernas AFPI 2023 Wujudkan Penguatan Ekonomi Digital
Bus Persis Solo Dilempari Batu, Polisi Ringkus 2 Terduga Pelaku
Brigade Nasional Dukung Jokowi Memberantas Radikalisme dan Intoleransi
20 Bangunan Sekolah Berhasil Direnovasi
Remaja Palestina Tembak Warga Israel
Mahasiswa Diingatkan tentang Tujuan Kemerdekaan, Hindari Keinginan Ganti Pancasila
Jerman Optimisi Lolos Resesi
Generasi Muda Jangan Terjebak Investasi Tak Jelas, Bernadus Wijaya Berikan Tipsnya
Tuban Heboh, Air Sumur Warga Mendadak Berubah Warna Seperti Darah
Akhirnya Surya Paloh dan Jokowi Bertemu
PSSI dan China Berencana Kerjasama Sepakbola
Enam Parpol Buka Pintu untuk Kaesang
Pesan Megawati, Perjuangkan Inggit Garnasih Diangkat Pahlawan Nasional
Citilink Operasikan Lagi Rute Halim - Cepu
Sinergi PT Pos dan Instansi Terkait Launching Digitalisasi Pasar Rakyat Angkruksari
Beri Peluang Berkarir, Mayora Group Gelar Career Exhibition