Covid-19 Hantam Ekonomi China Lagi, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Turis menikmati ketenangan yang tidak biasa di situs bersejarah Reruntuhan St. Paul di Makau pada 28 Desember 2022. Pusat perjudian ini melonggarkan pembatasan setelah pemerintah China membatalkan strategi “nol Covid-19” pada awal Desember 2022 d
Krjogja.com - Jakarta - Memasuki awal tahun 2023, China dilaporkan terus alami lonjakan kasus virus corona tak lama setelah melonggarkan strategi ketat Nol-Covid.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Tiongkok melonggarkan kebijakan tersebut pada 7 Desember tahun lalu dan mengadopsi strategi hidup berdampingan dengan virus tersebut yang diharapkan dapat meningkatkan geliat ekonomi China.
Namun, setelah kebijakan tersebut dilonggarkan, beberapa kota yang sejak awal bergelut hebat dengan Covid-19 justru mengalami penurunan aktivitas ekonomi yang tajam. Hal tersebut semakin mengkhawatirkan karena sebagian populasi Tiongkok juga tidak divaksinasi.
"Tidak dapat dipungkiri, lonjakan kasus Covid-19 di Tiongkok beberapa waktu belakangan ini memperlambat proses pemulihan ekonomi secara global. Hal ini terjadi karena Tiongkok merupakan sumber ekspor penting bagi industri manufaktur dan juga merupakan pasar penting bagi banyak komoditas global seperti minyak sawit mentah, tembaga, kedelai, batu bara, dan bijih besi dan baja," kata CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani, Sabtu (21/1/2023).
Ada sekitar delapan juta warga Tiongkok yang tidak divaksinasi berusia lebih dari 80 tahun dan lebih dari 160 juta lainnya menderita diabetes. Catatan terbaru menunjukkan saat ini hampir 90 persen penduduk di provinsi Henan atau sekitar 88 juta orang terpapar virus Covid-19.
Tidak hanya itu, Tiongkok resmi membuka perbatasan internasional mereka pada tanggal 8 Januari 2023 yang mengakhiri tiga tahun masa “penguncian” Tiongkok yang sudah berlangsung sejak Maret 2020. Pembukaan perbatasan juga hanya berselisih hitungan hari dari periode liburan terbesar di Tiongkok yakni Imlek yang jatuh pada 21 Januari 2023.
Tiongkok resmi membuka perbatasan internasional pada Minggu (8/1/2023) dengan memberikan sejumlah pelonggaran. Di antaranya penghapusan karantina bagi pelancong serta diizinkannya warga Tiongkok bepergian ke luar negeri, hal ini menjadi polemik di tengah kondisi Tiongkok yang sedang berperang dengan lonjakan Covid-19.
BERITA TERKAIT
Lisa Loring 'The Addams Family' Tutup Usia, Putrinya Memegang Tangannya
Penerapan GCG Kuat Antarkan BRI Jadi Top 3 Asean Corporate Governance Scored Card
Hadapi Tantangan Era Elektrifikasi, Toyota Indonesia Akselerasi Kompetensi SDM Vokasi
Baru Seminggu Dipelihara, Sapi Paingin Mati Tertimpa Pohon Tumbang
Jadwal Liga Italia 2022/2023: Inter vs Milan, Salernitana vs Juventus
Muhammadiyah: Awal Ramadan 23 Maret, Idul Fitri 21 April 2023
Geser Shin Tae-Yong, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas SEA Games 2023
329 Calon Panwaslu Kalurahan Lolos Seleksi Administrasi
Sukses Transformasi Bisnis Bank Mandiri Ciptakan Values Baru
Ditlantas Polda Jateng Uji Coba ETLE Drone di Purbalingga
Dua Pekan Lagi, Mendag Janjikan Minyakita Bakal Banjiri Pasar Lagi
Yevhen Borong Dua Gol, PSS Perkasa di Demang Lehman
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Februari 2023 : Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Road To UFC: Jeka Saragih Rela Berdarah-darah Hadapi Anshul Jubli
Gibran Rakabuming Digandeng Megawati, Minta Publik Membaca Ekspresi Wajahnya
Istilah 'Body Count' Sedang Viral di Medsos, Ternyata Mengarah ke Sex
HP Samsung Galaxy S23 Bakal Pakai Gorilla Glass Victus 2
Atasi Barito Putra, PSS Sleman Tatap 10 Besar
Perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Stakeholder Terkesan Saling Lempar Tanggung Jawab
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023
Lewat Program PkM, Universitas Yarsi Lakukan Pendampingan UKM Tikar Pandan