Bangun Perguruan Tinggi Islam, Sri Mulyani Utang Rp 10 Triliun

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023, yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, (17/1/2023)
Krjogja.com - JAKARTA - Pemerintah terus memperbanyak perguruan tinggi negeri Islam atau PTN Islam di berbagai wilayah Indonesia. Untuk proyek tersebut, pemerintah turut mengumpulkan bantuan dana dalam bentuk utang dari Arab Saudi, sekitar Rp 10 triliun.
Pinjaman kurang lebih Rp 10 triliun ini melalui dua lembaga yaitu Islamic Development Bank (IsDB) dan Saudi Fund Development.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pinjaman dari Islamic Development Bank (IsDB) sudah terealisasikan banyak perguruan tinggi keagamaan saat ini.
"Total pinjaman kita dari Islamic Development Bank untuk membangun kampus-kampus di Indonesia sebesar Rp 7,3 triliun, untuk pinjaman yang sekarang masih aktif Rp 2,75 triliun. Itu artinya yang tidak aktif sudah kita bayar kembali," jelas Sri Mulyani dalam groundbreaking pembangunan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Fase II, Minggu (22/1/2023).
Berbekal utang tersebut, pemerintah telah sukses membangun UIN Alauddin Makassar, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Wali Songo Semarang, UIN Mataram, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Lalu juga IAIN Raden Intan Lampung, IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, IAIN Antasari Banjarmasin, IAIN Imam Bonjol Padang, dan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
"Itu kita bangun semuanya dengan uang negara. Memang dipinjamin dulu, tapi kita bayar pakai uang negara," tegas Sri Mulyani.
Selain dari IsDB, Sri Mulyani melanjutkan, Pemerintah RI juga turut mendapat bantuan utang Arab Saudi melalui Saudi Fund Development (SFD). Salah satunya untuk pembangunan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Kampus 3.
"Kita juga melakukan pembiayaan melalui Saudi Fund Development untuk berbagai perguruan tinggi di Indonesia, nilainya Rp 2,7 triliun," imbuh sang Bendahara Negara tersebut.
Kendati begitu, ia mengklaim pembiayaan lewat APBN masih lebih besar. Itu digelontorkan melalui surat berharga syariah negara proyek (project based sukuk). Uang itu disalurkan untuk membangun 199 proyek PTN Islam di Indonesia sejak 2015-2023.
Meskipun, secara angka bila dikalkulasi masih lebih besar total utang IsDB dan SFD daripada APBN. "Nilainya Rp 9,6 triliun. Jadi lebih besar dari Islamic Development Bank maupun Saudi Fund for Development," ujar Sri Mulyani. (*
BERITA TERKAIT
Lisa Loring 'The Addams Family' Tutup Usia, Putrinya Memegang Tangannya
Penerapan GCG Kuat Antarkan BRI Jadi Top 3Â Asean Corporate Governance Scored Card
Hadapi Tantangan Era Elektrifikasi, Toyota Indonesia Akselerasi Kompetensi SDM Vokasi
Baru Seminggu Dipelihara, Sapi Paingin Mati Tertimpa Pohon Tumbang
Jadwal Liga Italia 2022/2023: Inter vs Milan, Salernitana vs Juventus
Muhammadiyah: Awal Ramadan 23 Maret, Idul Fitri 21 April 2023
Geser Shin Tae-Yong, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas SEA Games 2023
329 Calon Panwaslu Kalurahan Lolos Seleksi Administrasi
Sukses Transformasi Bisnis Bank Mandiri Ciptakan Values Baru
Ditlantas Polda Jateng Uji Coba ETLE Drone di Purbalingga
Dua Pekan Lagi, Mendag Janjikan Minyakita Bakal Banjiri Pasar Lagi
Yevhen Borong Dua Gol, PSS Perkasa di Demang Lehman
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Februari 2023 : Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Road To UFC: Jeka Saragih Rela Berdarah-darah Hadapi Anshul Jubli
Gibran Rakabuming Digandeng Megawati, Minta Publik Membaca Ekspresi Wajahnya
Istilah 'Body Count' Sedang Viral di Medsos, Ternyata Mengarah ke Sex
HP Samsung Galaxy S23 Bakal Pakai Gorilla Glass Victus 2
Atasi Barito Putra, PSS Sleman Tatap 10 Besar
Perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Stakeholder Terkesan Saling Lempar Tanggung Jawab
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023
Lewat Program PkM, Universitas Yarsi Lakukan Pendampingan UKM Tikar Pandan