Kerajinan dan Mebel Masih Jadi Primadona Ekspor DIY

user
Tomi Sujatmiko 27 Januari 2023, 07:27 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Para pelaku industri kecil menengah (IKM) kerajinan dan furnitur di DIY opotimis ekspor tetap bertumbuh pada 2023 ini. Meskipun dibayangin isu resesi global dan perang antara Rusia dan Ukraina, aktivitas ekpor kerajinan dan furnitur DIY tidak terpengaruh alias masih menjadi primadona. Ekspor produk kerajinan dan mebel DIY ini mendominasi penjualan dibandingkan pangsa pasar domestik hingga saat ini.

Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY Timbul Rahardjo menyatakan kegiatan ekspor produk mebel dan kerajinan di DIY belum terpengaruh adanya krisus global hingga perang geopolitik. Para pelaku IKM mebel dan kerajinan di DIY masih normal melakukan aktivitas ekspor di beberapa negara tujuan ekspor baik yang konvensional seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

“ Bisa dikatakan ekspor mebel dan kerajinann di DIY masih baik-baik saja sampai saat ini. Apabila ada negara tujuan ekspor yang terpengaruh seperti Jerman dan Amerika itu tidaklah signifikan, hanya 5 persen. Bahkan, banyak IKM mebel dan kerajinan di DIY yang sudah naik kelas dari yang tadinya skala kecil sudah menengah,” ujarnya di Yogyakarta, Kamis (26/1).

Timbul menuturkan pangsa pasar ekspor produk kerajinan dan furnitur DIY pun sudah menuyasar pasar-pasar baru seperti Timur Tengah, India dan Korea Selatan. Pasar konvensionalnya pun tetap tinggi ekspornya seperti Eropa karena tidak semua negara terdampak resesi global maupun perang Ukrainan dengan Rusia. Parta pelaku IKM mebel dan kerajinan di DIY juga berharap semoga kondisinya tetap kondusif hingga akhit tahun ini.

“DIY dan sekitarnya ini sudah dikenal dengan industri kerajinannya atau kriya ditambah dengan hadirnya Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) yang memberikan manfaat kedepannya serta dibangunnya akses jalan tol. Kami berharap dukungan Pemda DIY karena Yogyakarta adalah Mekahnya kriya agar imdustri kriya semakin diperkuat dan turut membantu membangkitkan ekonomi daerah,” tandasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Syam Arjayanti menyampaikanr produk kerajinan dan furnitur DIY setidaknya mampu berkontribusi hingga 40 persen terhadap ekspor di DIY. Sebab pesanan ekspor mebel dan kerajinan DIY selalu ada kepastian. Terbukti para eksportir mebel dan kerajinan sudah menerima orderan sampai dengan Mei 2023 mendatang.

“ Pemerintah sendiri tidak hanya membantu mendukung promosi penjualan melalui suppoting pameran berskala internasional, tetapi berupaya membuka pasar-pasar baru. Seperti pasar di Dubai atau Timur Tengah lainnya karena disana sedang marak di bangun perhotelan sehingga mermbutuhkan banyak produk kerajinan dan furnutur untuk interiornya,” katanya.

Syam menambahkan berdasarkan data terdapat setidaknya 20 persen dari 95 ribu pelaku IKM di DIY yang sudah masuk skala ekspor. Untuk itu, pihaknya turus berupaya mendorong agar para pelaku IKM bisa naik kelas ke pasar ekspor seperti mengikutsertakan dalam pamerran-pameran internasional. Pasar domestik atau dalam negeri juga tetap digarao dan dioptimalkan.

“ Kami tidak hanya mendorong para pelaku IKM untuk ekspor, kami pun tetap melakukan penetrasi di pasar domestik. Dengan demikian pasar produk kerajinan dan furnitur tetap tumbuh di tengah goncangan global,” tambahnya. (Ira)

Kredit

Bagikan