Smart Farming, KUR, dan Milenial Amunisi Andalan Kementan Bangun Pertanian Indonesia

user
Widyo Suprayogi 28 Februari 2023, 14:59 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menilai pertanian menjadi amunisi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan perekonomian serta mengentaskan kemiskinan.

Hal tersebut disampaikan Dedi, saat ditemui wartawan di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Selasa (28/2/2023) seusai memberi kuliah umum tema Smartfarming Mendukung Peningkatan Produktivitas Pertanian.

Data Kementrian Pertanian menyebut penumbuhan wirausaha di Indonesia masih perlu terus didorong, terlebih bila dikaitkan dengan rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,47 persen (Data Tahun 2022) bila dibandingkan dengan rasio kewirausahaan di negara-negara maju yang sudah mencapai tingkat 12 persen dari populasi penduduk.

Hal tersebut menuntut pentingnya regenerasi pertanian sebagai jaminan kesinambungan pertanian Indonesia.

“Data statiska Indonesia menunjukkan bahwa jumlah petani saat ini mencapai 34 juta, namun sayangnya didominasi oleh usia lebih dari 45 tahun yang tingkat pendidikannya cenderung rendah. Bagaimana mungkin cita-cita pembangunan pertanian dibebankan pada petani generasi kolotnial, mau tidak mau, suka tidak suka regenerasi petani harus dilakukan sekarang juga,” ungkapnya.

Namun, sambung Dedi, di waktu yang sama petani milenial harus siap menerima estafet tersebut, baik secara mental dan skill. Pertanian jangan sekedar dinilai sebagai sebuah kewajiban apalagi keterpaksaaan, namun bisnis yang berpeluang.

"Smartfarming, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kolaborasi harus dilakukan untuk membangun agribisnis Indonesia. Smartfarming dengan pemanfaatan bioscience, teknologi, dan Internet of things," ujarnya.

Menurut Dedi, ini ranah dari ilmuwan dan pakar, ranah para milenial. Pada kesempatan ini juga hadir PERAGI, ini salah satu lahan bapak/ibu untuk berkontribusi pada pertanian Indonesia. Motor tanpa BBM tidak akan jalan, sama halnya dengan usaha, modal adalah BBM nya.

"Tanpa modal, usaha akan sulit berkembang. Pemerintah sudah memfasilitasi para pengusaha untuk dapat mengkases KUR sebagai suntikan dana usahanya. Amunisi ketiga, lanjut Dedi, yaitu kolaboras dan membangun jejaring," lanjut Dedi.

Pertanian sendiri menurut dia bisa menjadi jalan keluar untuk meningkatkan ekonomi serta pengentasan kemiskinan. Peran SDM seperti di Polbangtan YOMA dan pemanfaatan teknologi menjadi dua hal penting untuk digunakan dalam hal itu.

"Kita harus tahu pertanian apa yang bisa dikembangkan di daerah itu, lalu gunakan teknologi untuk memaksimalkan. Inilah yang harus dilakukan. Kalau bisa berjalan tentu akan membawa dampak positif bagi masyarakat, mengentaskan kemiskinan juga meningkatkan perekonomian," tandasnya. (Fxh)

Kredit

Bagikan