Smart Farming, KUR, dan Milenial Amunisi Andalan Kementan Bangun Pertanian Indonesia

Dedi Nursyamsi saat berikan keterangan pada media, Selasa (28/2/2023) (Foto :Harminanto)
Krjogja.com - YOGYA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menilai pertanian menjadi amunisi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan perekonomian serta mengentaskan kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Dedi, saat ditemui wartawan di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Selasa (28/2/2023) seusai memberi kuliah umum tema Smartfarming Mendukung Peningkatan Produktivitas Pertanian.
Data Kementrian Pertanian menyebut penumbuhan wirausaha di Indonesia masih perlu terus didorong, terlebih bila dikaitkan dengan rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,47 persen (Data Tahun 2022) bila dibandingkan dengan rasio kewirausahaan di negara-negara maju yang sudah mencapai tingkat 12 persen dari populasi penduduk.
Hal tersebut menuntut pentingnya regenerasi pertanian sebagai jaminan kesinambungan pertanian Indonesia.
“Data statiska Indonesia menunjukkan bahwa jumlah petani saat ini mencapai 34 juta, namun sayangnya didominasi oleh usia lebih dari 45 tahun yang tingkat pendidikannya cenderung rendah. Bagaimana mungkin cita-cita pembangunan pertanian dibebankan pada petani generasi kolotnial, mau tidak mau, suka tidak suka regenerasi petani harus dilakukan sekarang juga,” ungkapnya.
Namun, sambung Dedi, di waktu yang sama petani milenial harus siap menerima estafet tersebut, baik secara mental dan skill. Pertanian jangan sekedar dinilai sebagai sebuah kewajiban apalagi keterpaksaaan, namun bisnis yang berpeluang.
"Smartfarming, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kolaborasi harus dilakukan untuk membangun agribisnis Indonesia. Smartfarming dengan pemanfaatan bioscience, teknologi, dan Internet of things," ujarnya.
Menurut Dedi, ini ranah dari ilmuwan dan pakar, ranah para milenial. Pada kesempatan ini juga hadir PERAGI, ini salah satu lahan bapak/ibu untuk berkontribusi pada pertanian Indonesia. Motor tanpa BBM tidak akan jalan, sama halnya dengan usaha, modal adalah BBM nya.
"Tanpa modal, usaha akan sulit berkembang. Pemerintah sudah memfasilitasi para pengusaha untuk dapat mengkases KUR sebagai suntikan dana usahanya. Amunisi ketiga, lanjut Dedi, yaitu kolaboras dan membangun jejaring," lanjut Dedi.
Pertanian sendiri menurut dia bisa menjadi jalan keluar untuk meningkatkan ekonomi serta pengentasan kemiskinan. Peran SDM seperti di Polbangtan YOMA dan pemanfaatan teknologi menjadi dua hal penting untuk digunakan dalam hal itu.
"Kita harus tahu pertanian apa yang bisa dikembangkan di daerah itu, lalu gunakan teknologi untuk memaksimalkan. Inilah yang harus dilakukan. Kalau bisa berjalan tentu akan membawa dampak positif bagi masyarakat, mengentaskan kemiskinan juga meningkatkan perekonomian," tandasnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Viral Video Seorang Pria Rusia Tewas Dimakan Hiu
Hotman Paris Jual Tanahnya Dekat Pantai Bali Rp 485 M
Lestarikan Budaya, Unnes Pentaskan Wayang Kulit Peringati Dies Natalis ke-58
Gandeng Tim Ahli, Pemkot Yogya Sukses Luncurkan Prangko Seri Malioboro
Jika Jadi Menkominfo Ini yang Bakal Dilakukan Aldi Taher
KBRI di AS Full Support Putri Ariani di Ajang America's Got Talent
Kesal Lantaran Jarang Pulang, Anak Bunuh Ayah Kandung
BNPB Respon Positif Usulan Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Najwa Shihab Balas Kritik Amien Rais
Jamaah Haji Kloter 22 dan 11 Mulai Menuju Makah
IKPI Cabang Sleman Akan Menggelar Seminar Perpajakan
Jambore Relawan Kabupaten Boyolali Dipusatkan di Wonosamodro
Bayar PDAM di Yogyakarta Kini Bisa Lewat SpeedCash
Siswanya Dapat Pujian di AGT 2023, Ini Harapan Kepala Sekolah Putri Ariani
Setelah Muktamar Muhammadiyah, PTM Lakukan Gerakan Internasionalisasi
Polda Jateng Periksa Psikologi Tersangka Pencabulan di Wonogiri
Negara Tak Boleh Tunduk dengan Obilgator BLBI
Hadirnya Perpustakaan di Masjid Lahirkan Ide Cemerlang
Muhammadiyah Minta Tambahan Libur Idul Adha
Mulai 10 Juni 2023, Ekspor Bauksit Dilarang
Gugatan Praperadilan Korupsi Tanah Kas Desa Gugur, Jaksa Fokus Buktikan Adanya Mafia