HBKN, Pedagang Diimbau Naikkan Harga Sewajarnya

Kepala Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan (Fira Nurfiani)
Krjogja.com - YOGYA - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY mengimbau kepada para pedagang agar menaikan harga sewajarnya di saat momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2023 ini. Selanjutnya, pihaknya mengimbau pula masyarakat atau konsumen untuk berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan alias tidak berlebihan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan mengatakan momentum HBKN seperti jelang Lebaran ini menjadi kesempatan bagi pedagang untuk menaikan harga. Selain itu, momentum HBKN ditenggarai akan memicu meningkatnya daya beli masyarakat atau konsumen nantinya.
"Jadi kita mengimbau baik pedagang maupun konsumen menghadap bulan Ramadan hingga Lebaran tiba nantinya. Pedagang kita minta mengenakan atau mematok harga yanag wajar dan konsumen berbelanja bijak sesuai kebutuhannya," ujar Budiharto di Yogyakarta, Minggu (26/3).
Budiharto menyampaikan dari hasil High Level Meeting (HLM) TPID DIY beberapa waktu lalu, disampaikan stok bahan pangan di DIY dipastikan tersedia. Meskipun harganya mengalami peningkatan, tetapi dinilai dalam batas kewajaran dan perlu ditingkatkan upaya memberikan kebahagian kepada seluruh pihak baik konsumen maupun produsen.
Baca Juga
Dalam HBKN Idul Fitri, tipikal komoditas pangan yang perlu diwaspadai adalah daging ayam, telur ayam , cabai merah dan bawang merah. Beberapa komoditas bahan pangan tersebut menjadi fokus TPID DIY saat ini dan apabila diperlukan akan dilakuan operasi pasar nantinya.
"Minyak sudah mulai digelontorkan jadi pasokannya sudah aman. Lalu beras kita sudah masuk musim panen raya jadi diharapkan harganya relatif stabil. Secara umum dinyatakan stok bahan pangan tersedia di DIY. Apalagi dibeberapa kabupaten seperti Sleman ada kerjasama dengan Blitar untuk memenuhi kebutuhan telur ayan ras dan juga bekerjasama dengan Nganjuk untuk bawang merah," ungkapnya.
Menurut Budiharto, berdasarkan siklusnya, kemungkinan ada kenaikan harga bahan pangan selama bulan puasa sampai libur Lebaran nantinya. Dengan adanya panen raya padi diharapkan pasokan meningkatkan. Mengingat beras merupakan pangsa yang paling besar jadi relatif stabil dan inflasinya tidak terlalu tinggi.
"Jika dikaitkan dengan inflasi mtm dan ytd, relatif wajar, tinggi karena efek dari kenaikan harga BBM tahun lalu. Jadi kita berharap berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemda dan TPID bisa berhasil agar inflasi bisa melanda di akhir tahun dan mencapai sasaran.Apalagi sekarang digiatkan gerakan pengendalian inflasi pangan yang target diluncurkan pada Juni 2023. Namun kegiatannya sudah dilakukan antara lain operasi pasar, kerjasama antar daerah, subsidi ongkos angkut, digital farming dan sebagainya," pungkasnya. (Ira)
BERITA TERKAIT
HMJ Akuntansi Unissula Perluas Kompetensi Fintech
Tim Pemantau Hewan Kurban Diterjunkan Antisipasi Cacing Hati
Standar Bawang Merah dan Pala Indonesia Ditetapkan Jadi Standar Codex
Stunting Bisa Dicegah dengan 4T
Perkuat Peran Perempuan, DPW Unnes Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan
Menaker Apresiasi Perusahaan yang Wujudkan Kenyamanan Bekerja
Kiper Maroko Gagalkan Ambisi Mourinho, Sevilla Rebut Gelar Liga Eropa Kelima Kali
Tren Belajar Baru Self Progress Learning di Era Pasca Pandemi
Target 2030, 6 juta Kendaraan Dikonversi ke Listrik
Justin Hubner Unggah Story di IG berseragam Timnas dengan Emoji, Naturalisasi Lanjut?
Progres Penurunan Stunting Demak Signifikan dengan Pembangunan Lingkungan Sehat
271 Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UAA Ucap Janji Pra Klinik
Bantuan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Tak Dikenai Pajak
Ekonomi Nelayan dan Masyarakat Pesisir Terancam Akibat Ekspor Pasir Laut
Penelitian Berakhir pada Publikasi, Warek UAD: Inovasi dan Hilirisasinya Mana?
Magelang Tuan Rumah Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Wakapolres Hingga Kapolsek di Polres Sukoharjo Dimutasi
Prioritas Pelayanan Masyarakat, Dibidik Perangkat Desa Malas Kerja
Bhikku Thudong Singgah di Polresta Magelang
Ribuan Umat Katolik Gunungkidul Ikuti Misa Penutupan Bulan Maria
Desa Wisata Bukit Peramun Masuk MURI Sebagai Hutan Digital Berbasis Masyarakat