TRI Aji Suaka sukses sebagai youtuber, bukan perkara mudah. Selain doa, dirinya sebagai kreator terus berinovasi agar selalu muncul yang beda, sehingga tidak membosankan. Jadilah pria asal Baturaja, Sumatera Selalan ini terkenal dengan konten musik prank, sekaligus mengangkat nama Yogya sebagai destinasi wisata musik.
Diakui gara-gara video video itu, banyak wisatawan yang memang sengaja datang ke Yogya untuk menyaksikan Tri Suaka saat di Joglo Lawas, Alun-Alun Utara, seperti di tayangan Youtube. “Mereka datang khusus untuk menyaksikan kita tampil,†ujarnya.
Mengawali sebagai youtuber pada tahun 2018, atau dua tahun lalu. Tri Suaka mengaku, awalnya bukan dengan video prank, tetapi konten biasa, yang terkait dengan musik. Meski ide ngeprank, sudah lama ingin dilakukan.
Namun suatu waktu, dirinya ada kesempatan untuk mencoba konten musik prank tersebut. Dan ternyata ketika diupload, banyak yang sukai. “Ternyata terus naik nih,†ujar Tri Suaka menceritakan apreasisi masyarakat, sehingga menyukai video musik pranknya.
Ciri khas dari kreasi video prank yang dilakukan, diawali saat melantunkan lagu dengan suara fals, sehingga menimbulkan emosi bagi orang yang ditarget prank. Namun beberapa saat kemudian, keluarlah suara asli yang merdu. Sehingga target menjadi kaget sekaligus terhibur dan menyukainya. Apalagi kemudian, ditambahi dengan gombalan Tri Suaka kepada target yang umumnya perempuan.
Kata-kata gombal ini sebagai bumbu, sekaligus kreasi agar kontennya lebih menarik dan disukai. Kemampuan melontarkan kata-kata gombal, selain kreasi sendiri juga dari sejumlah referensi.
Namun apakah kata-kata gombal tersebut membuat wanita yang diprank menjadi baper?. “Malah saya yang jadi baper duluan..he..he,†ujar Tri tertawa.
Sukses mencapai 5 juta subscriber, ada suka dukanya. Tidak sedikit dalam membuat konten prank mengalami kegagalan. Untuk yang gagal, tidak diuploud. Bahkan, bagi target prank yang tidak sabar untuk menunggu suara merdunya keluar, kemudian mengusirnya.
Apakah konten prank akan terus dilakukan atau dikurangi. Menurut Tri Suaka, kemungkinan akan semakin dikurangi. Selain itu, juga kondisi pandemi Covid-19, menyulitkan untuk membuat video prank. Teamnya sendiri juga juga terus melakukan kreasi, untuk membuat konten-konten terbaru. (Jon)
[embed]https://youtu.be/d-q0UJdMnJw[/embed]