Kisah Menagih Janji Raja Melalui Pageralan Wayang Topeng di Sonobudoyo

user
jono 28 November 2021, 11:11 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Wayang topeng merupakan salah satu kesenian Jawa yang bersifat religius dan menyampaikan pesan mendalam pada setiap pagelarannya. Salah satunya adalah Wayang Topeng Panji Episode 6 “Jati Pitutur - Pitutur Jati” yang diadakan di Pendopo Museum Sonobudoyo pada Sabtu (27/11/2021).

Sutradara dan penata tari Grup Sumunar, DR Sumaryono MA yang mementaskan pagelaran menceritakan bahwa Wayang Topeng Panji Episode 6 “Jati Pitutur - Pitutur Jati” menyampaikan kisah mengenai orang kecil yang menuntut haknya kepada raja.

Disebutkan, ketika dulu Kerajaan Jenggolo memerangi kerajaan Bali yang dibantu oleh Bancak, yang merupakan keturunan dewa dan dia merupakan orang sakti. Waktu itu dijanjikan jika mampu mengalahkan kerajaan Bali maka akan dinikahkan dengan Roro Yii atau Dewi Tamioyi.

Namun ketika perang selesai dan Bancak berhasil memenangkan peperangan, janji itu tidak segera terlaksana. Bancak kecewa dan tidak mau pergi ke istana,  sehingga memilih untuk mengembara. Bancak kemudian berontak dengan wujud yang berbeda yang disebut dengan “Jati Pitutur”.

Bancak datang ke Jenggolo dan menantang, “siapa yang berani melawan saya?” Semua prajurit kerajaan dapat dikalahkan oleh Bancak. Akhirnya Raja Jenggolo, Prabu Lembu Amiluhur mendapat wangsit dari dewa, bahwa yang bisa mengalahkan Jati Pitutur hanya Doyok. Namun Doyok harus berubah rupa menjadi seorang ksatria gagah yang bernama ‘Pitutur Jati’.

Akhirnya terjadilah peperangan antara Jati Pitutur dan Pitutur Jati. Setelah peperangan usai, keduanya kembali ke wujud asli masing masing. Pitutur Jadi kembali menjadi Bancak dan Jati Pitutur menjadi Doyok.

Sumaryono juga menceritakan bahwa kemudian Raja Jenggolo, Prabu Lembu Amiluhur mengakui kesalahannya dan menunaikan janjinya kepada Bancak. Kemudian akhirnya sang raja merasa dan mengakui kesalahannya “Iya, bahwa saya yang salah. Nanti pada waktunya kamu akan saya nikahkan dengan Dewi Tamioyi”

Salah satu pemeran utama pagelaran Wayang Topeng Panji Episode 6 “Jati Pitutur - Pitutur Jati” yaitu Sukirno, sebagai Prabu Lembu Amiluhur yaitu Raja Jenggolo. Ia menjelaskan bahwa yang terpenting dari sebuah pertunjukan adalah proses latihannya.

“Untuk casting kita harus tahu kita menjadi peran apa? ceritanya apa? hafal urutan adegan. Meskipun castingnya beda tapi semua penari pasti hafal urutan adegan. Karena menggunakan topeng dengan tidak berbeda, pakai topeng membuat spes pandangan menjadi sempit. Kami latihan yang cukup lama karena dalam pertunjukan yang penting proses dan hasilnya pada pementasan”

Selain Wayang Topeng Panji Episode 6 “Jati Pitutur - Pitutur Jati”, Museum Sonobudoyo juga mengadakan pagelaran rutin di tiap minggunya. Pagelaran telah kembali dilaksanakan setelah Jogja ditetapkan PPKM level 2, dimulai sejak 28 Oktober 2021.

“Setiap minggunya terdapat tiga pertunjukan utama, Selasa wayang kulit, Rabu dan Kamis pertunjukan kesenian daerah lalu di weekend atau Jumat Sabtu Minggu ada wayang topeng Panji” Yusuf Putra Utama, MC sekaligus guide pertunjukan kesenian yang ada di Museum Sonobudoyo.

Mishbahu Rahmah

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga

Kredit

Bagikan