'What The Friends Are For', Kisahkan Persahabatan Diponegoro dan Sentot

Ilustrasi.
SENTOT PRAWIRODIRJO boleh jadi masih muda ketika dirinya ikut Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro di tahun 1825. Usianya masih 18 tahun kala itu, tapi loyalitasnya pada sang pemimpin tak pernah padam. Ia juga mampu membawa korps kavaleri menjadi satuan kejam yang ditakuti para penjajah dari Belanda.
Kesetiannya pada Pangeran Diponegoro memang tak perlu dipuji. Bahkan ketika Diponegoro tertembak oleh tentara Belanda di daerah Surakarta, Sentot mau memapahnya naik ke atas kuda dengan baju bersimbah darah.
Sepotong kisah loyalitas Sentot itu kemudian dituangkan dalam lukisan cat di atas kanvas berukuran 200 x 150 cm oleh pelukis Yogyakarta, Nana Tedja. Kini, lukisan itu masih dipajang di Jogja Gallery sebagai bagian dari Pameran Gambar Babad Diponegoro.
"Saya dapat adegan ketika Pangeran Diponegoro tertembak dan dipapah naik kuda oleh Sentot. Saya bikin seperti narasi saja, tidak banyak metafora seperti pelukis lain," buka Nana ketika berbincang dengan KRJOGJA.com, kemarin. Melihat tema tersebut, ia pun memberi judul 'What The Friends Are For', ungkapan hubungan Diponegoro dan Sentot.
Uniknya, dalam lukisan bergaya modern ekspresionisme itu, Nana juga menggambarkan pohon anggur yang ia rasa menjadi sumber kehidupan. "Ini sebetulnya di luar konteks sih, tapi saya kira pohon anggur ini bisa menggambarkan perjuangan Pangeran Diponegoro yang tetap hidup hingga saat ini meski dirinya sudah tiada. Saya mengambil referensi dari kitab suci, kalau dulu Tuhan pernah memberikan mukjizat dengan anggur ini di Kota Kana, Galilea," jelas Nana.
Ditanya mengenai proses pembuatan lukisan Pangeran Diponegoro, alumnus Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu mengatakan, tak sulit menafsirkan makna Babad Diponegoro pupuh nomor XXXII itu. "Saya justru merasa takjub dengan Pangeran Diponegoro yang tak mau duduk enak di dalam tembok Kraton. Padahal, hidupnya sudah enak tapi memilih berperang melawan Belanda demi kesejahteraan masyarakat," tutupnya.(M-1)
BERITA TERKAIT
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar
Trek Downhill Glamping De Loano Layak untuk Kejuaraan Internasional
Macapat Tatag Teteg Tutug, Lantunkan Tembang Harapan Untuk Lestarinya Budaya Yogya
Dies Natalis ke-39, ISI Yogyakarta Bakal Buka Prodi Baru
Posko PDI P Dibongkar, 'Banteng' Ngamuk
Lomba Desa Wisata dan Homestay 2023 Diikuti 15 Peserta di DIY
Kunjungi Desa Wisata Hargotirto, Sandiaga: Sangat Mungkin Ajak Leonel Mesi ke Sini
26 Dosen, 10 PT di DIY - Jeteng Ikuti ToT
TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital
Artotel Yogyakarta Gelar Pameran SEKUEL Duet Nadira Diandra dan Oka ‘Setsu’
Orang Muda Ganjar Resmikan Gardu Pintar
Jogja Fashion Rendezvous 2023 Semarakkan Ulang Tahun ke 9 Jogja City Mall
Kapolres Sukoharjo Tekankan Anggota Bijak Dalam Bermedsos
KR Terima Penghargaan Media Cetak Terpuji
HUT KE-4 BKB DIY, Kegiatan Fokus Bantuan Sosial
Tips Mempertajam Pesona Tangan dan Mata Wanita yang Memukau
Acer Menawarkan Inovasi di Laptop Gaming Predator Triton 16
Tewas Dikeroyok, Pamit Nonton Konser Roffi Pulang Tinggal Nama