Pemda DIY Hidupkan Iklim Musik Orkestra

Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Managing Director (CEO) MSO Sophie Galaise di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan. (Foto: Istimewa)
Krjogja.com - YOGYA - Kolaborasi pertunjukan orkestra antara dua negara yaitu Indonesia-Australia, akan terwujud lewat pentas Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) dan Melbourne Symphony Orchestra (MSO), di Laboratorium Seni ISI, Jumat (21/10/2022). Pertunjukan musik bertajuk 'Youth Music Camp 2022 A Collaboration Concert' akan menampilkan repertoar hasil kolaborasi antar dua negara. Rencananya konser musik orkestra itu akan menampilkan tujuh repertoar. Dimana tujuh repertoar tersebut terdiri dari tiga lagu klasik, dua lagu karya MSO, dan dua lagu daerah.
"Konser akan melibatkan musisi dari MSO berkolaborasi dengan 40 peserta dari Sekolah Menengah Musik Yogyakarta dan ISI Yogyakarta yang mengikuti Youth Music Camp selama tiga hari di Griya Persada, Kaliurang. MSO secara langsung memberikan berbagai materi tentang organisasi seni dari strategi organisasi tingkat tinggi hingga peran operasional dan administratif, pemasaran, penjualan tiket, dan produksi media," kata Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY Agus Priono yang mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menerima kunjungan Managing Director (CEO) MSO Sophie Galaise di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Kamis (20/10).
Selain Kepala DPPM DIY turut mendampingi dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi. Agus mengatakan, dalam pertemuan tersebut Sultan sempat menyatakan bahwa pelatihan siswa dan mahasiswa lulusan sekolah musik di Yogyakarta sangat bermanfaat karena dapat memperluas sarana berekspresi.
“Selama ini belum ada penyaluran untuk teman-teman yang lulus ISI seperti karawitan. Paling akan ke Jakarta, padahal sekolahnya di Yogya. Lalu kenapa tidak diciptakan forum supaya para lulusan bisa membesarkan Jogja juga," jelas Agus.
Sultan berharap agar kegiatan seni seperti konser dapat memiliki tempat pertunjukan khusus. "Visi Ngarsa Dalem ke depan, kita punya tempat khusus, seperti tempat budaya. Tapi itu jangka panjang ya dan dari Melbourne (MSO) ini siap membantu Yogya. Mungkin akan ada MoU antara MSO dengan Kraton," ujarnya.
Pemda DIY berusaha untuk menumbuhkan atau menghidupkan pertunjukan royal orkestra yang mulai berkembang di wilayah DIY. Di antaranya konser Serenade Bunga Bangsa dan sejumlah konser melibatkan masterpiece Singgih Sanjaya.
Sementara, Sophie Galaise menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Ngarsa Dalem karena memiliki perhatian yang besar untuk orkestra. “Kami sangat menantikan ini, Gubernur memiliki visi yang luar biasa untuk menciptakan Yogyakarta Royal Orchestra (YRO). Saya berharap orkestra ini panjang umur dan banyak mendulang kesuksesan,” terangnya.
Sophie menyatakan MSO secara khusus akan mengundang YRO untuk pentas di Melbourne dalam beberapa tahun ke depan. 'Kami juga sudah membahas rencana masa depan ini dalam pertemuan tadi," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyatakan kehadiran CEO Melbourne Symphony Orchestra (MSO) Sophie Galaise ini guna memperkuat kembali kerjasama dengan Pemda DIY yang sudah lama terjalin sejak lama sebelum pandemi. Jadi sekarang ini sebelum konser, dilakukan refreshment agreement lagi program berikutnya pada 2023 .
Untuk saat ini, Pimpinan Melbourne Symphony Orchestra melaporkan ada Youth Music Camp yang mempunyai dua item besar yaitu pelatihan konser kolaborasi dan workshop manajemen orkestranya. Dua terbaik akan mendapatkan magang di MSO Australia.
"Yang dulu pun seperti itu, tiga orang lulusan yang kita kirim ke MSO sudah cukup membawa pengaruh yang bagus bagi perkembangan orkestra dan beberapa diantaranya ada yang bergabung di Royal Orchestra. Selain itu, membicarakan peluang kerjasama yang bisa dikembangkan, bahkan telah dituangkan dalam refreshment agreement yang dikawal Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY Pak Agus Priyono," tuturnya.
Dian menegaskan akan ada pola-pola tahapan yang sudah berkembang, termasuk adanya kolaborasi MSO dengan musisi - musisi di DIY sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap orkestra itu melalui tempat- tempat bersejarah seperti museum. Dengan kata lain menggerakkan beberapa obyek kebudayaan di DIY. Sesuai arahan Gubernur, DIY rencana kedepannya akan memiliki suatu kawasan budaya seluas 5 hektar di bekas gedung eks Striker. Salah satu konsep dan fungsi bangunan tersebut adalah orkestra .
" MSO yang jam terbangnya sudah tinggal akan memberikan asistensi untuk mendesain spesifikasi dari gedung orkestra sesuai berstandar internasional. Pak Gubernur juga menyampaikan, kita tidak akan memiliki gedung orkestra sendiri dan terus berupaya membangun kesadaran seni orkestra sebelum gedung orkestra jadi. Karena percuma jika gedung jadi tidak ada penontonnya," tandasnya.
Tahapan pengembangan orkestra di DIY baik fisik maupun non fisik sudah on the track dan bertahap. Pihaknya juga sedang menyiapkan materi materi kompetensi seperti arsitektur atau gaya bangunannya seperti apa dan sebagainya. Gubernur selalu menekankan membangun itu mudah tetapi dalam pengelolaannya juga harus siap sehingga fisik tinggal dicocokan.
"Kita sambil nunggu anggaran kita siapkan berbagai materi yang dibutuhkan dalam pengelolaan sambil jalan. Jika dicermati pertumbuhan orkestra di DIY cukup banyak dua hingga tiga tahun ini ternyata penggemar orkestra sangat banyak sehingga yang kita siapkan adalah ekosistem orkestra. Tetapi yang penting adalah orkestra adalah bukan sesuatu yang eksklusif dan mahal, tetapi lebih mudah dijangkau masyarakat sebagai bagian dari pengembangan seni musik di DIY," ungkap Dian.
Perlu diketahui MSO adalah orkestra Barat pertama yang tampil di luar ruangan yakni Situs Warisan Dunia UNESCO Candi Prambanan dan orkestra profesional pertama yang menampilkan Beethoven’s Symphony No 2 di wilayah tersebut. Sepanjang tahun 2020 dan 2021, MSO juga mendapat kehormatan berkolaborasi dengan Kawedanan Hageng Kridhomardowo Keraton Yogyakarta dibawah pimpinan KPH Notonegoro untuk membantu lahirnya YRO, yang memulai debut pada Juni 2021.(Ria/Ira)
BERITA TERKAIT
Nih, Pentingnya Ganti Oli Mesin Mobil Sebelum Berangkat Mudik
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Makin Murah, Berikut Daftarnya
April Mop, Ini Sejarah Hari Prank di Dunia
Sambut Lebaran, Pengelola Grojogan Sewu Siapkan Sepeda Listrik dan Kendaraan Shuttle
Jokowi: Urusan Bola Bikin Pusing Selama 2 Minggu, Tapi Sudah Kehendak Allah
Perangi Malnutrisi dan Stunting Lewat Zero Hunger
Purnawirawan TNI dan Polri Usulkan Anies AHY untuk Pasangan Sipil Militer
PWI Banjarnegara Gelar Diskusi Pemberdayaan Potensi Desa Sebagai Tujuan Wisata
KPU Bantul Rekap Data Pemilih Berjenjang
Ichiban Sushi Kantongi Sertifikat Halal MUI
HUT BLN Gunungkidul, Tingkatkan Kesejahteraan Anggota
Tak Peduli Ramadan, Tiga Pasangan Terjaring Saat 'Ngamar'
Bupati Klaten Resmikan Mushola PKL Jalan Bali
Di Tengah Rilis Produk Baru DS Modest Peduli Kesehatan Mental Masyarakat
GKR Bendara bersama BKKBN, Sambangi Keluarga Risiko Stunting
Pengemis dan Gelandangan Serbu Sukoharjo Selama Ramadan, Masyarakat Resah
Dianggap Hendak Perang Sarung, 4 Remaja Wates Diamankan Warga
Endoskopi Bariatrik, Kabar Baik Bagi Penderita Komplikasi Obesitas dan Fatty Liver
Minta Pulang, Pekerja Migran Indonesia Asal Karawang Dijual ke Suriah $12.000
Pedagang Nekat Timbun Bahan Pokok Saat Ramadhan Bakal Disikat
Di Bulan Ramadhan, Komunitas SMJ Gelar Kegiatan Jumat Berkah