Film Produksi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Tayang di UWRF Bali

Film Produksi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta tayang di UWRF Bali.
Krjogja.com - FILM produksi Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta berjudul Gegaraning Akrami tayang di Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) pada Sabtu, 29 Oktober 2022 di NonFrasa Gallery, Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Bali. Pemutaran film itu dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti, S.Sos., M.M. serta sutradara sekaligus penulis naskah BW Purbanegara.
Film pendek berdurasi 22 menit tersebut mengisahkan tentang Ratih dan Bagas, pasangan muda milenial yang mencoba menjembatani kebutuhan modern dan tradisional saat mempersiapkan pernikahan mereka. Gegaraning Akrami menunjukkan bagaimana generasi muda memaknai karya sastra lama dari perspektif yang berbeda.
Kehadiran film berbahasa daerah di industri film nasional memang masih jarang dan sangat dinanti. “Saya senang sekali film Gegaraning Akrami bisa ditayangkan di UWRF, yang mana festival ini merupakan titik temu yang strategis bagi para pemerhati dan pecinta sastra dari berbagai belahan dunia. Ini menjadi gerbang untuk film ini bertemu publik penonton yang tepat dengan apresiasi yang bagus,” ungkap BW Purbanegara.
Pemutaran film Gegaraning Akrami tak hanya dihadiri pengunjung UWRF dari sekitar Bali saja, tetapi juga dari luar Bali bahkan turis mancanegara. Kevin (22) salah satu penonton yang datang dari Surabaya mengaku sangat senang dan mengapresiasi pembuatan film Gegaraning Akrami yang tidak hanya mengangkat sastra Jawa tetapi juga menghibur.
Dalam sesi diskusi selepas pemutaran film, Yetti Martanti, S.Sos., M.M. mengungkapkan Gegaraning Akrami menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta untuk melestarikan Sastra Jawa dalam kehidupan sehari-hari anak muda masa kini. Sebab realitanya, sastra daerah memang menghadapi tantangan zaman agar tidak tergerus dengan budaya asing.
Guna melestarikan sastra Jawa tersebut, media film dipilih karena mampu merepresentasikan situasi sosial budaya dalam sebuah daerah. Sebuah film akan memberikan dampak tak langsung bagi penonton untuk mengamini nilai-nilai di dalamnya. Apalagi, Gegaraning Akrami memadukan sastra Jawa tradisional dengan budaya modernitas anak muda kekinian dalam sebuah romansa percintaan. Karena itu, film ini terasa ringan dan relevan dengan audiens generasi muda.
Penayangan di Bali dipilih karena UWRF mampu menghadirkan audiens pemerhati sastra dari berbagai belahan dunia. UWRF merupakan festival sastra tahunan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati sejak 2004. Pada penyelenggaraan tahun 2022 pascapandemi ini, UWRF mengangkat tema yang diambil dari filosofi Jawa, yaitu "Memayu Hayuning Bawana". Tema tersebut sangat klop dengan tema film Gegaraning Akrami yang di dalamnya juga mengupas konsep Hamemayu hayuning bawana.
Setelah UWRF, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta berencana menggelar diskusi seputar sastra Jawa dan Gegaraning Akrami. Nantinya, Gegaraning Akrami akan ditayangkan di akun YouTube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta agar menjangkau audiens yang lebih luas.(*)
BERITA TERKAIT
Pencuri Laptop Jamaah Masjid Ditangkap
Purbalingga Fokus Enam Prioritas Pembangunan Tahun Depan
Biomedis Jadi Ilmu Favorit di Masa Depan
Lurah Sriharjo Kesal, Jalan Ambles di Wunut Belum Diperbaiki
Berbagi Senyum Berkah di Ramadan 2023, JNE Hadirkan Beragam Program
Ramadhan Keliling Dunia Bersama Unissula
Hari Film Nasional: Insan Perfilman Terus Bergerak Wujudkan Merdeka Berbudaya
Disperinaker Sukoharjo Pantau Pembayaran THR Idul Fitri 2023
Innalillahi..Bocah Kembar Terseret Arus Anak Sungai Serang, Begini Kondisinya
1.000 Anak Yatim di Salatiga Terima Santunan Ramadhan
Hujan Angin 'Ngamuk' di Bantul, Belasan Pohon Tumbang Timpa Rumah
Hebatnya Via Vallen, Sediakan Sahur Gratis Selama Bulan Ramadan Full!
Batal Jadi Host Piala Dunia U-20 Presiden Minta Jangan Saling Menyalahkan
Pendataan Ulang Tanah PT KAI di Wonogiri Tanpa Ribut-ribut
UNNES Terima 2.223 Mahasiswa Jalur SNBP
Bentengi Keluarga dari Radikalisme, Kaum Perempuan Perlu Memiliki Kecerdasan Digital
Dampak Hujan Angin di Jogja Hari Ini, Puluhan Pohon Tumbang dan Rumah Rusak
BRI Bantu Sistem Pengolahan Air Minum ke Panti Rehabilitasi
Pemkab Boyolali Serahkan Hibah Serta Insentif Pengasuh Ponpes dan Guru Ngaji
Jasa Armada Indonesia Raup Laba Bersih Rp150,6 Miliar di Tahun 2022
GKR Hemas ajak Perempuan Muslim Aplikasikan Pancasila