Garap Dokumenter KAI, Fajar Nugros Ungkap Surat Cinta untuk Kereta Api

user
Ary B Prass 11 November 2022, 20:17 WIB
untitled

YOGYA - Sutradara asal Yogyakarta, Fajar Nugros ternyata punya ikatan kuat dengan perjalanan Kereta Api Indonesia (KAI). Sang ayah diketahui merupakan pensiunan pegawai KAI dan bahkan sempat cukup lama tinggal di Pengok, yang lekat dengan kompleks perkerataapian di Yogyakarta.
Fajar memiliki banyak cerita, hidupnya terkait dengan kereta api karena sang ayah. Ia menjadi saksi hidup, bagaimana perkembangan kereta api, hingga saat ini menemui titik terbaik dalam pelayanan pada penumpang.
Kenangan, perjalanan berbalut romantisme inilah yang mendasari Nugros untuk turun menggarap film dokumenter KAI dan KAI Commuter berjudul Strangers With Memories. Tiga bulan Nugros naik-turun kereta api, menempuh berbagai perjalanan mengabadikan suasana dan ucap suka duka dari para penumpang.
“Saya tidak disetting, tidak diarahkan harus ini harus itu. Ini pure saya buat dokumenter, naik-turun sesuai keinginan saya sendiri. Saya ingin menunjukkan wajah kereta api yang sekarang, yang berbeda dari dulu. Buat saya personal, ini surat cinta saya untuk KAI,” ungkapnya saat gala premier di XXI Urip Sumoharjo, Jumat (11/11/2022) malam.
Nugros menyebut, film dokumenter yang dibuatnya ditujukan untuk masyarakat luas tidak hanya penumpang atau pecinta kereta api saja dengan bahasa-bahasa kekinian yang menjangkau banyak kalangan. Nugros menancapkan pondasi lewat karya, menunjukkan pelayanan kereta yang sudah berubah jauh lebih baik dari pada era terdahulu.
“Saya naik semua kereta ekonomi saat pembuatan film, gambarannya kalau di harga murah pelayanannya sudah sangat baik, apalagi yang di atasnya. Ini yang saya ingin sampaikan dan tunjukkan dalam film,” pungkasnya.
Sementara Asdo Artriviyanto, EVP Corporate Secretary PT KAI Persero dan Wawan Arianto, Direktur Operasional dan Pemasaran KAI Commuter, menambahkan bahwa film yang dibuat bersama Fajar Nugros baik dokumenter maupun serial mini merupakan upaya mendekatkan kereta dengan masyarakat. Selama perjalanan, tak terhitung cerita masyarakat saat bersentuhan dengan KAI yang sangat menarik apabila diangkat dalam cerita film.
“Pembuatan film ini merupakan sesuatu yang baru di KAI, sehingga kami perlu menggelar road show agar kami dapat memperkenalkan film ini kepada masyarakat lebih dekat lagi. Saat ini kami masih putar di layar terbatas, namun nanti harapannya bisa dinikmati masyarakat luas, mungkin bisa diputar di perjalanan kereta,” pungkas Asdo. (Fxh)

Kredit

Bagikan