Keramat 2 : Caruban Larang, Cerita Horor Tarian yang Hilang

Para pemeran Keramat 2 : Caruban Larang usai pemutaran perdana film ini di Yogya. (Foto : Ivan Aditya)
Krjogja.com - SLEMAN - Suasana mencekam hadir dari film satu ini. Tak seperti kebanyakan film horor yang putar di bioskop tanah air, film ini mengajak penonton untuk berpikir dan seolah membawanya kedalam dunia mistis yang sebenarnya. Dengan mengangkat tardisi khas Jawa, film berdurasi sekitar 90 menit tersebut menghadirkan pesan-pesan sarat makna.
Film ini berjudul 'Keramat 2 : Caruban Larang'. Ini merupakan sequel dari film pertamanya Keramat 1 yang sukses pada tahun 2009 silam dengan cerita seramnya.
Film yang disutradarai Monty Tiwa ini mengambil latar cerita di Cirebon Jawa Barat (Jabar). Menceritakan sekelompok pemuda yakni Keanu, Umay dan Ajil yang ingin membuat konten YouTube dengan mengeksplorasi tempat-tempat mistis di Cirebon.
Kebetulan rencana itu disambut oleh pacar Umay bernama Arla yang juga ingin menyelesaikan tugas akhir bersama dua orang temannya yakni Jojo dan Maura untuk melakukan riset tentang tari tradisional. Akhirnya mereka pergilah ke salah satu sanggar tari di Cirebon.
Di sana mereka mengenal Badriyah yang akhirnya membawanya ke alam gaib. Badriyah sengaja membuka dimensi pintu gaib itu karena ingin tarian yang pernah ada di Cirebon dan kini punah tersebut tidak hilang dan tetap dikenang.
Pada suatu hari Arla menarikan tarian tersebut dan Maura terkena akibatnya karena mereka melanggar larangan. Maura harus koma berhari-hari dan nyawanya nyaris tak tertolong.
Maura secara fisik sehat namun rohnya dibawa ke alam gaib. Di dalam dunia tak kasat mata tersebut sekelompok teman ini dipandu oleh sahabat Keanu yang merupakan seorang indigo bernama Ute.
Dengan segenap perjuangan menghadapi berbagai makhluk gaib akhirnya mereka berhasil menemukan Maura dan mengembalikan roh ke jasadnya. Maura akhirnya selamat dan kembali berkumpul dengan teman-temannya.
Di Yogyakarta film ini tayang perdana di Cinema XXI Jogja City Mall, Sabtu (27/11/2022). Dalam gala perdana di kota pelajar turut hadir pemeran Jojo (Josephine Firmstone), Maura (Maura Gabrielle), Badriyah (Badriyah Afiff), Ute (Lutesha) serta Editor Film Keramat 1 dan 2 yakni Cesa David Luckmansyah.
Cesa mengungkapkan, Monty Tiwa sengaja memilih Cirebon sebagai lokasi dalam latar 'Keramat 2 : Caruban Larang' karena kota ini sarat akan cerita-cerita sejarah Jawa yang mengiringnya. Di kota ini pula masih terdapat budaya-badaya lokal yang hingga kini masih kental diyakini masyarakat.
"Salah satu bahasa paling kuno terdapat di Cirebon. Cirebon banyak hal-hal yang sangat mistis, dari tari topengnya yang diambil dari film ini," kata Cesa.
Di Cirebon juga terdapat rumah sakit paling seram yang juga dijadikan lokasi dalam pengambilan adegan film ini. Selain itu suasana alam pedesaan dan hutan-hutan yang masih bisa ditemui menjadi daya tarik tersendiri bagi sang sutradara menjatuhkan pilihan di Cirebon.
Ia menambakan, rentang waktu antara Keramat 1 dan 2 memang cukup lama yakni 13 tahun. Hal itu dikarenakan Monty Tiwa ingin membuat 'Keramat 2 : Caruban Larang' ini akan berbeda dalam menyajikan kesan horornya.
"Dulu Pak Monty pernah mengungkapkan Keramat kita bikin, tapi saat itu masih belum terpanggil aja untuk akhirnya kita bikin. Jadi enggak mau bikin karena desakan, ini film yang harus ada rasa berontaknya sehingga lebih terasa reportase filmnya," jelas Casa.
Ia mengungkapkan film horor kini kembali booming di tanah air dan 'Keramat 2 : Caruban Larang' menjadi salah satu yang meramaikannya. Momentum ini pula yang dijadikan alasan mengapa sequel Keramat 1 baru dibuat pada tahun ini.
Cesa menambahkan, 'Keramat 2 : Caruban Larang' tak hanya menyajikan horor semata namun juga ada pesan yang terselip di dalamnya. Film ini ingin mengajak penonton untuk terus melestarikan budaya sehingga nantinya kesenian daerah tersebut tak akan hilang dimakan zaman.
"'Lost dance' sebenarnya itu tidak ada, intinya konteksnya banyak tarian-tarian yang terlupakan. Itu dibikin fiksi, gak boleh ditariin. Tapi pesannya masyarakat harus nerusin budaya," ungkapnya.
Sementara Josephine Firmstone optimis 'Keramat 2 : Caruban Larang' akan dapat diterima penikmat film horor di tanah air. Ia juga percaya 'Keramat 2 : Caruban Larang' ini akan mengulang kesuksesan film sebelumnya yakni Keramat 1. (Van)
BERITA TERKAIT
Datangkan 8 Pemain Baru, Chelsea Habiskan Rp 4,8 Triliun
Candi Borobudur Kini Tak Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia
Beri Kontribusi Nyata dalam Kelola Sampah untuk Capai Target Zero Emisi
Wajah Teddy Bear Tergambar di Planet Mars
Ferry Irawan Mengaku Pasrah
Ratusan Pohon Ganja Tertanam di Obyek Wisata
Mantan Pelatih Timnas, Benny Dollo Meninggal Dunia
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah