Gabungan Tari Tradisional dan Modern

Personel Pragina Gong ketika di Makassar. (Istimewa)
Krjogja.com - PRAGINA GONG (PG), grand finalist Indonesia’s Got Talent 2010 perwakilan Yogyakarya, saat ini dipegang oleh Galih Suci Manganti SSn MA, Rusnanda SSn, dan Joko Sudibyo SSn MA menciptakan sebuah karya baru berjudul Enerel Makasar for Indonesia yang dibuat khusus untuk gathering akbar perusahaan kosmetik di Makassar, Selasa (27/12/2022). Demikian Joko Sudibyo menjelaskan secara online dari Makassar, Rabu (28/12/2022).
Menurut Joko penampilan di Makassar dapat dapat dikategorikan sebagai karya tari Hybrid mengawinkan beberapa genre tari baik tradisional maupun modern. Pada bagian pertama, PG menampilkan medley empat tari etnis yaitu Makasar, Toraja, Bugis, dan Mandar yang dikombinasikan pula dengan teknik lifhting yang ada dalam genre Cabaret. Pada bagian kedua ditampilkan rangkaian gerak tari traditional Nusantara seperti Jawa, Betawi, Bali, Papua, Kalimantan, dan Sulawesi yang dikawinkan dengan genre tari pop-modern.
Dalam proses penciptaanya, PG berusaha untuk mengawinkan beberapa genre tersebut di atas sehingga karya ini bukan tempelan gerak namun kesatuan koreografi yang utuh dan rumit untuk dikotak-kotakkan.
Dari segi kepenarian, PG mengharuskan penari menguasai beberpa genre tari. Faktanya, penari PG memiliki background tari yang berbeda-beda. Hal tersebut justru membuat karya ini memiliki ciri khas tersendiri dari segi gerak.
Perlu disampaikan bahwa PG memiliki perspesktif sendiri terkait kata pelestarian tradisi warisan budaya tak benda khususnya tari. Bagi PG pelestarian bukan hanya menjaga agar tetap hidup akan tetapi sebuah usaha agar tradisi mampu bertahan dan bersaing dengan perkembangan zaman. Maka dari itu setiap karya PG yang berpijak pada seni tari tradisional Indonesia selalu dikawinkan dengan genre lain sehingga dapat dinikmati oleh setiap kalangan terutama para generasi Era Big Data.
Koordinator Lapangan Bagas Kurniaji SSn menyampaikan sekitar 1000 hadirin terkesima dan memberikan tepuk tangan ketika para penari menampilkan tehnik lifthing atau gerak mengangkat atau melempar satu penari atau lebih. Tentunya tehnik ini membutuhkan konsentrasi penuh karena jika penari lalai satu detik saja maka bisa menyebabkan cidera. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PG selalu melakukan pemanasan terlebih dahulu baik sebelum latihan dan pentas. (War)
BERITA TERKAIT
Bulutangkis Vietnam Challenge 2023: Jafar/Aisyah Bawa Pulang Gelar Untuk Merah Putih
PBNU Apresiasi Meningkatnya Kepercayaan Publik Kepada Polri
Pingin Buka Puasa dengan Menu Beragam? ke Masjid Syuhada Yuk..
BRI Boyong 7 Penghargaan di Ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2023
Sinergi Telkom dan BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan Gangguan Jaringan
Realisasikan Pembangunan JLT, Sukoharjo Butuh Rp 360 M
Seleksi Sekolah Kedinasan 2023 Dibuka, Pemerintah Sediakan Ribuan Kebutuhan
Kekerasan Jalanan Masih Terjadi, Sultan Minta Ortu Tanggung Jawab
Record Store Day Yogyakarta Bakal Digelar di Bengkel Kopi
MenKopUKM dan Mendag Sepakat Berantas Impor Pakaian Bekas Ilegal, Berikut Langkahnya!
Gospeng dan Pak Tan Sambut Ramadan Lewat Lagu 'Selak Imsyak' Ingatkan Sahur
Kapolda Jateng Tinjau Ledakan Kaliangkrik, Bahan Mercon Termasuk Low Explosive
10 Spot Ngabuburit Favorit Keluarga di Sragen
Tiga Tahun Di-PHK Tanpa Pesangon, Buruh di Jogja Bawa Perusahaan ke Pengadilan
Dua Kakek dan Seorang Pemuda Bobol Rumah Kosong
Polisi Bekuk Tersangka Pembobol Kios Onderdil
OMG Yogyakarta Ajak Milenial Kreatif Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Dua Remaja Diserang Sekelompok Pemuda Bersenjata Celurit
Kolaborasi Bersama BRI, Desa Mengulungkidul Sabet Berbagai Penghargaan
Terbongkar! Material Bangunan Dicuri Karyawan Sendiri
Polisi Tak Tutup Kemungkinan Proses Kelompok Korban Pengeroyokan