'Glo, Kau Cahaya' Ajarkan Pentingnya Kesehatan Mental Anak Muda

'Glo, Kau Cahaya' Ajarkan Pentingnya Kesehatan Mental Anak Muda
Krjogja.com - JAKARTA - Menjadi jawara renang di usia belia, hidup Gloria jungkir balik setelah ia kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan pesawat. Kehidupannya semakin terpuruk setelah ia terpaksa merelakan kedua kakinya yang mengalami kelumpuhan. Perempuan asal Papua itu pun tersungkur dalam lembah depresi.
Beruntung ia memiliki Isy, sang nenek yang terus berada di sisinya. Secercah cahaya harapan pun muncul ketika terdapat kejuaraan renang untuk atlet difabel pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua. Dari kejuaraan tersebut, Gloria pun belajar mengenai esensi kemenangan yang sesungguhnya.
Itulah petikan dari film 'Glo, Kau Cahaya', sebuah film layar lebar terbaru yang akan segera dirilis Bhuana Art Cinema dalam waktu dekat. Film karya sutradara Ani Ema Susanti itu memberikan banyak pelajaran mengenai pentingnya kesehatan mental dimiliki anak-anak muda di Indonesia.
"Di film ini saya ingin memotret bagaimana seorang perempuan muda bertarung untuk keluar dari labirin depresi. Bagaimana pentingnya sebuah kesehatan mental untuk berdiri sendiri," kata Ema dalam percakapan via Zoom, Rabu (01/03/2023).
Film yang terinspirasi dari beberapa kisah nyata tersebut menggambarkan perjuangan Gloria, yang telah memperoleh prestasi di usia muda, untuk bangkit kembali itu bukan sesuatu yang mudah. Dalam perjalanannya, Gloria bahkan harus belajar menerima takdir yang menghinggapinya.
"Terdapat pemikiran bijaksana bahwa daun pun tak akan jatuh jika Tuhan tak menghendaki. Percayalah, ketika segalanya tampak menemui jakan buntu pasti terdapat secercah cahaya yang membantu kita. Asalkan kita mau berpikiran terbuka," kata Ema.
Ema tak bisa memungkiri kisah dalam film berdurasi 93 menit ini sedikit banyak mirip dengan kisah hidupnya yang berliku. Peraih Piala Citra tahun 2011 pada kategori film pendek tersebut pernah menunda kuliahnya demi bekerja selama dua tahun sebagai pekerja migran di Hong Kong. Hal itu terpaksa dilakukannya demi membantu perekonomian keluarganya.
Meskipun harus bekerja sebagai helper di luar negeri jauh dari keluarga dan sanak-saudara, Ema tak putus asa. Dari pengalamannya bekerja sebagai TKI, ia justru mampu berkarya dengan menyutradarai film 'Helper Hongkong Ngampus' yang membawanya meraih penghargaan Eagle Awards tahun 2007. Film tersebut di kemudian hari menginspirasi pemerintah Hong Kong untuk memfasilitasi para TKI agar bisa mengenyam pendidikan formal.
Sepulang dari Hong Kong, Ema melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya sebelum melanjutkan kuliah diploma di SAE Institute Jakarta mengambil jurusan Film Production. Dari situ, ia pun terus melahirkan karya-karya film di antaranya film dokumenter At Stake yang meraih sejumlah penghargaan tingkat nasional dan internasional serta berhasil masuk dalam kompetisi film Berlinare 2009, serta film pendek berjudul Donor Asi yang mengantarkannya meraih penghargaan Piala Citra tahun 2011.
Film 'Glo, Kau Cahaya' ini adalah film panjang pertama Ema. Ia pun benar-benar merasakan beratnya perjuangan mewujudkan film impiannya tersebut. "Sejak awal, saya benar-benar berharap film ini bisa jadi, karena saya sudah sangat lama menanti kesempatan ini," kata wanita kelahiran Jombang, 6 Agustus 1982 tersebut.
Beruntung, ia dibantu oleh sejumlah talenta hebat dalam film ini, di antaranya Kevin Royano, Ratna Riantiarno, Mamat Alkatiri, Monalisa Sembor, Wulan Guritno, Anggun C. Sasmi, Cak Percil, Dani Aditya, dan Putri Nere. Tak lupa, ia juga berterima kasih pada pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno (alm), yang turut mendorongnya untuk membuat film 'Glo, Kau Cahaya' ini.
Ema mengaku, proses syuting film yang memakan waktu satu bulan ini berjalan cukup berat. Salah satunya adalah karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi selama 20 hari timnya melakukan syuting di Papua. Selain itu, tantangan lainnya adalah dalam hal melakukan validasi dialog mengingat dari awal sampai akhir film ini menggunakan bahasa asli Papua.
"Saya harus benar-benar mengecek dialognya supaya benar, mengingat saya pribadi tidak fasih berbahasa Papua," kata wanita yang kini beraktivitas sehari-hari mengelola departemen konten video di ruangobrol.id dan ruangmigran.id tersebut.
Film 'Glo, Kau Cahaya' ini rencananya akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 9 Maret 2023. Adapun Gala Premier akan digelar di Bioskop Bintaro XChange XXI, Bintaro, Tangerang Selatan pada 6 Maret 2023 mendatang. (*)
BERITA TERKAIT
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Mengenal Aplikasi Penghasil Uang Sweatcoin
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023
Hanya Potong Pajak, Luhut Bantah Pemerintah Beri Insentif Mobil Listrik
SMKI Nusantara Buktikan Eksistensi Diri
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
Mau Nonton Laga Timnas Indonesia VS Argentina? Segini Harga Tiketnya
Awas! Siklon Tropis Mawar Mengancam Perairan Indonesia
KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang
Sah! Ekspor Mineral Mentah Mulai Distop 10 Juni 2023
Di Semarang Bhikkhu Thudong Diterapi Thairopractic
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Lepas Kloter Pertama Embarkasi Kertajati, Ini Pesan Menag
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Panggil Dapur Konsumsi Jemaah, Kemenag Ingatkan Sanksi Distribusi Makanan Terlambat
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar
Trek Downhill Glamping De Loano Layak untuk Kejuaraan Internasional
Macapat Tatag Teteg Tutug, Lantunkan Tembang Harapan Untuk Lestarinya Budaya Yogya