Aksi Pemain Biola yang Mendunia Iskandar Widjaja di Jogja Harmony Concert

Penampilan Iskandar Widjaja dalam Jogja Harmony Concert persembahan Bank BPD DIY. (Foto Surya Adi Lesmana)
Krjogja.com - YOGYA - Bank BPD DIY mempersembahkan Jogja Harmony Concert di Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Minggu (19/3/2023) malam. Konser tersebut menghadirkan "The Show Iskandar Widjaja."
Iskandar Widjaja yang lahir 6 Juni 1986 merupakan pemain biola yang mendunia asal Indonesia kelahiran Jerman. Iskandar adalah pemenang berbagai kompetisi internasional dan cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yang sangat terkenal pada era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya.
Di Indonesia, yang merupakan tanah air keduanya, dia dianggap sebagai fenomena pop. Sebagai pemain biola kelas dunia, sekaligus sebagai bintang rock, musisi ini bisa menghubungkan berbagai macam genre musik.
Pada konser kali ini, Iskandar berkolaborasi dengan Sandyakala String Quartet, Yudha Dancer dan Michael Anthony. Sejumlah harmoni pada konser bagian pertama, diantaranya Bach: Violinkonzert E-Dur BWV 1042, Vivaldi: Violinkonzert a-moll RV 356 serta Beethoven: Sonata Nr 9 Kreutzer III Presto bersama Michael Anthony Kwok yang memainkan piano.
Baca Juga
Dilanjutkan dengan Indonesia medley masih bersama Michael Anthony Kwok serta Hisaishi: Princess Mononoke Legend of Ashitaka. Setelah jeda intermezo, Iskandar melanjutkan dengan Hip Hop Symphony, Never Enough, Perfect, Spirited Away, Liberdanza, Mortal Kombat, Papa, Ode to Joy dan dipungkasi Arioso.
Hadir langsung menyaksikan konser, GKBRAA Paku Alam, Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiana, Direktur Kepatuhan PT Bank BPD DIY Dian Ari Ani serta para Kepala Dinas di lingkungan Pemda DIY.
Lebih Jauh tentang Iskandar Widjaja
Iskandar Widjaja pertama kali mengenal biola ketika berumur empat tahun. Kala itu, ia bersama sang ibu yang seorang guru piano sedang menonton konser anak-anak di Berlin. Darah seni mengalir dari sang kakek yang merupakan musisi terkenal di era Presiden Soekarno, Udin Widjaja. Namun, ketertarikannya lebih pada alat musik biola.
"Umur tujuh tahun saya sudah perform di Italia, terus saya bilang ingin jadi pemain biola," Iskandar bercerita tentang karier dirinya, seperti disampaikan Liputan6.com.
Sejak kecil, ia memilih biola karena fantasi dan merasa bebas ketika memainkannya. Bagi Iskandar, biola seperti suaranya sendiri. Ia bahkan tak bisa memisahkan biola dari dirinya. "Seperti part of my body," katanya.
Ada banyak warna dalam suara biola. Tak hanya keras dan lembut, namun setiap bagiannya sangat sensitif, bahkan bisa menyentuh hati, menurutnya.
Hasrat akan sisi magis biola telah mengambil hatinya sejak remaja dan saat duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa muda di usia 11 tahun. Iskandar tercatat menimba ilmu di Universitas Musik Hanns Eisler, Berlin, Jerman.
Iskandar telah membawa pulang banyak penghargaan internasional. Ia juga telah bekerja sama dengan para pemusik terkenal dunia, seperti Zubin Mehta, Christoph Eschenbach, Rolando Villazón, David Foster, Itamar Golan, dan Fazil Say.
Tak heran, jika kini prestasi di dunia biola membuat namanya sering mejeng di ajang Internasional. Sebut saja orkestra kelas dunia, seperti Deutsches Symphonieorchester dan Konzerthausorchester Berlin, Philharmonic Muenchen, serta Symphony ke Orchestre de la Suisse Romande di Sydney.
Iskandar Widjaja dikenal sebagai musisi yang bisa menghubungkan berbagai macam genre musik. Dalam sebuah proyek perayaan HUT ke-77 RI membuat karya kolaborasi biola dengan musik gamelan.
"Saya menciptakan lagu-lagu original. Saya suka lagu-lagu Indonesia seperti nanti yang akan mainkan Sepasang Mata Bola, tapi berbeda gaya, dikolaborasikan dengan gamelan," tutur pria kelahiran 1986 itu.
Menurutnya, kolaborasi biola dan gamelan memiliki kesulitan tersendiri. Sebab sistem penyetenan alat musik dari Eropa berbeda dengan alat musik dari Indonesia.
"Tapi tuning (penyetelan) di gamelan itu fix, tidak bisa berubah. Saya yang mengubah tuning (biola) itu susah sekali saya sulit menjelaskannya, namun itu bisa," katanya lagi.
Tak hanya mengolaborasikan biola dengan gamelan, selanjutnya di Yunani Iskandar, ia juga akan tampil bersama Adie MS untuk Concert to Nusantara. Ia akan memainkan sederet lagu-lagu Indonesia, tapi dengan orkestra lokal di Athena. (Sal)
BERITA TERKAIT
HMJ Akuntansi Unissula Perluas Kompetensi Fintech
Tim Pemantau Hewan Kurban Diterjunkan Antisipasi Cacing Hati
Standar Bawang Merah dan Pala Indonesia Ditetapkan Jadi Standar Codex
Stunting Bisa Dicegah dengan 4T
Perkuat Peran Perempuan, DPW Unnes Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan
Menaker Apresiasi Perusahaan yang Wujudkan Kenyamanan Bekerja
Kiper Maroko Gagalkan Ambisi Mourinho, Sevilla Rebut Gelar Liga Eropa Kelima Kali
Tren Belajar Baru Self Progress Learning di Era Pasca Pandemi
Target 2030, 6 juta Kendaraan Dikonversi ke Listrik
Justin Hubner Unggah Story di IG berseragam Timnas dengan Emoji, Naturalisasi Lanjut?
Progres Penurunan Stunting Demak Signifikan dengan Pembangunan Lingkungan Sehat
271 Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UAA Ucap Janji Pra Klinik
Bantuan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Tak Dikenai Pajak
Ekonomi Nelayan dan Masyarakat Pesisir Terancam Akibat Ekspor Pasir Laut
Penelitian Berakhir pada Publikasi, Warek UAD: Inovasi dan Hilirisasinya Mana?
Magelang Tuan Rumah Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Wakapolres Hingga Kapolsek di Polres Sukoharjo Dimutasi
Prioritas Pelayanan Masyarakat, Dibidik Perangkat Desa Malas Kerja
Bhikku Thudong Singgah di Polresta Magelang
Ribuan Umat Katolik Gunungkidul Ikuti Misa Penutupan Bulan Maria
Desa Wisata Bukit Peramun Masuk MURI Sebagai Hutan Digital Berbasis Masyarakat