Bertepatan Hari Raya Nyepi, Taksu Rilis Single 'Terserah'

Kelompok musik Taksu dari Yogyakarta (foto: istimewa)
Krjogja.com - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Taksu mempunyai arti kekuatan gaib yang memberi kecerdasan, keindahan, mukjizat, dan sebagainya. Dan seperti itulah impian kelompok musik Taksu band pop asal Yogyakarta ini.
Bermula dari Angga Waskita sebagai otak āTaksuā, ia adalah seorang multi instrumentalis dan pencipta lagu yang memiliki perjalanan musikal yang sangat unik.
Memulai persinggungan dengan instrument gitar sejak usia sangat muda di Pulau Dewata, Angga memutuskan untuk hijrah ke Yogya untuk lebih serius menekuni dunia musik dengan bersekolah musik secara formal sejak bangku SMA sampai universitas.
Baca Juga
Ternyata Yogyakarta dan lingkungan seni nya banyak memberi Angga pengalaman luar biasa, sehingga ia memutuskan mendirikan āTaksuā pada tahun 2018 bersama Ilman (drum) dan Desi Nugroho (bass).
"Bagi kami, band ini memiliki arti sebuah energi, baik itu positif maupun negatif. Energi ini selalu ada di semesta dan harus kita pahami. Dengan Taksu ini, kami berharap bisa berbagi energi bersama lebih banyak orang lewat karya," kata Angga, dalam siaran persnya.
Setelah berumur sekitar 4 tahun Taksu kini telah menghasilkan 1 buah album berjudul āTitip Salamā. Album ini merupakan pijakan Taksu untuk menghasilkan karya karya selanjutnya.
Kini, mulai akhir 2022 āTaksuā berganti formasi menjadi 5 orang yaitu, Angga Waskita (vokal, gitar, keyboard), Desi Nugroho (bass), Felix Nugroho (keyboard),Ā Gigih Prayogo (gitar) dan Dedy Alldint (drum).
Dengan komposisi berlima inilah Taksu lalu menggodog karya-karya di Zhufu Studio, sehingga muncullah single bertajuk 'Terserah' yang dirilis tepat pas Hari Raya Nyepi, Rabu (22/3/2023) ini.
"Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari hubungan antar sesamanya dalam hal apapun. Pada kondisi ini, terjadi hubungan antar dua insan yang manis di awal, tetapi menjadi hambar di tengah perjalanan," beber Desi Nugroho tentang lagu 'Terserah'.
Desi melanjutkan, ketimpangan jarak dan kebutuhan emosi tak terpenuhi yang terekspresikan dalam sikap dan tindakan menjadi pemicunya. Membiarkan ego menguasai dan menjadikan hubungan yang tidak sehat antara keduanya.
Membuat orang harus memikirkan kembali ketidak pastian situasi yang sedang dijalani, apakah dilanjutkan atau diakhiri?
"Kelelahan karena energi dan emosi yang terkuras memunculkan sikap masa bodoh yang kemudian terangkum dalam satu kata āTerserahā. Terserah kemudian menjadi bentuk ekspresi verbal paling sederhana untuk melepas sebuah ikatan yang jika semakin lama di pertahankan malah akan menjadi luka bagi diri sendiri," pungkasnya. (*)
BERITA TERKAIT
Mau Beli Barang COD, Sepeda Motor Dirampas
Maharoepa Art Project Performing Art dan Fashion Designer
KKHI Evakuasi Jemaah Sakit ke Makkah Mulai 9 Juni 2023
Seribu Pelari Ramaikan Friendship Run Bandung
Arbi Aditama Siap Mengaspal di JuniorGP Jerez, Minggu 4 Juni 2023
Pemerintah Kaji Tanda Pengenal Berbasis GPS
PKP3JH Gerakan Siaga Sandal dan Alas Kaki Jamaah Haji
RSU Mulia Hati Wonogiri Kini Dilengkapi Ruang CT Scan
Doa Bersama Jelang PAT di SMPN 1 Pleret, Bekali Anak Dengan Ilmu Tauhid
Diresmikan Bupati AbduL Halim, Bantuan Warga Bantul untuk Cianjur Siap Dipakai
850 Anak TK dan SD Ikuti Manasik Haji
SD Muhammadiyah Jogodayoh Juarai MUDABALI Cup
Di Rapat Paripurna DPRD Grobogan, Wabup Jelaskan Realisasi APBD 2022
Sempat Kuatirkan Nafkah dari Virgoun, Inara Rusli Punya Penghasilan Rp40 Juta
War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!
Jutawan Bitcoin dan Pendiri Kripto Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Solo Tuan Rumah Kualifikasi Grup K Piala Asia U-23 2023, Ini Alasannya
CIMB Niaga Adaan Kejar Mimpi Rising Start
Harta Unang Bagito Ludes Usai Poligami, Tinggal di Gudang Kontrakan dan Ditinggal Is
AS Tak Akan Diam Hadapi Paksaan dan Intimidasi China
1.216 Napi Buddha Terima Remisi Khusus Waisak, 7 Orang Langsung Bebas