• Sabtu, 23 September 2023

Jemaah Haji Diimbau Waspadai Cuaca Panas di Madinah, Suhu Bisa Mencapai 40 Derajat

- Senin, 29 Mei 2023 | 21:30 WIB
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. M. Imran.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. M. Imran.

Krjogja.com - MADINAH - Jemaah haji dihimbau Waspadai cuaca panas di Madinah, suhu bisa mencapai 40 derajat celsius atau lebih di siang hari. Di akhir bulan Mei, mulai memasuki musim panas. Suhu di siang hari bisa mencapai 40 derajat celsius atau lebih. Berbeda dengan di Tanah Air, kelembaban udara di Madinah lebih rendah.


Kelembaban udara yang rendah ini mengakibatkan panas terasa menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Diketahui bahwa mekanisme berkeringat merupakan mekanisme untuk menstabilkan suhu tubuh. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. M. Imran, di Madinah, Senin (29/5/2023).


Jamaah haji asal Indonesia harus mewaspadai suhu panas di Madinah. Jemaah haji harus menyiapkan perlindungan tambahan agar tetap bisa beribadah dengan sempurna di tengah cuaca panas di Madinah.


“Jemaah harus waspadai cuaca panas di Madinah. Panas di Madinah akan terasa lebih menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang bisa menghambat jemaah untuk menjalankan ibadah,” tutur dr. Imran.


[crosslink_1]


Terdapat lima penyakit yang sering muncul karena cuaca panas Madinah dan dialami oleh jemaah haji yaitu pertama yaitu infeksi saluran pernapasan atas (ispa). Gejala yang sering muncul yaitu batuk. Udara kering Madinah dapat menyebabkan lapisan didalam mulut dan hidung kita menjadi kering dan memicu terjadinya batuk.


Penyakit kedua adalah dehidrasi yang cukup serius. Kelembaban udara Madinah yang rendah, sering kali membuat jemaah haji tidak merasa langsung haus saat beraktifitas di luar ruangan. Gejala yang sering di alami jemaah haji yang mengalami dehidrasi yaitu pusing.


Kondisi dehidrasi juga sangat berbahaya bagi jemaah Lansia, karena banyak Lansia yang mengalami gangguan persepsi haus. Sensasi haus pada Lansia sedikit lambat maka saat Lansia merasa haus artinya Lansia tersebut dalam keadaan dehidrasi berat.


Akibat kondisi ini, jemaah haji disarankan setiap 1 jam harus minum air 250 ml dilakukan bertahap seperti sekali minum cukup dua atau tiga teguk air secara perlahan. Hal ini bisa mencegah tenggorokan kering sehingga tidak memicu batuk. Kebiasaan minum seperti ini juga bisa mencegah terjadinya dehidrasi.


Ketiga, heat exhaustion atau kelelahan karena panas. kita ketahui aktifitas jemaah haji di Madinah adalah aktifitas fisik. Sebagian besar jalan kaki dari hotel menuju masjid Nabawi untuk menjalankan sholat arbain.


“Di Madinah, jemaah haji akan menjalankan sholat arbain. Dalam satu hari, jemaah akan berulang ke masjid Nabawi untuk menjalankan sholat wajib. Jemaah beresiko mengalami kelelahan dan terpapar sinar matahari terik terutama di waktu zuhur dan ashar,” kata dr Imran.


Ibadah arbain membuat jemaah haji beraktifitas fisik lebih dengan berjalan dari hotel ke masjid atau sebaliknya. Jemaah haji juga akan lebih sering terpapar sinar matahari terik terutama di waktu sholat zuhur dan ashar.


Hal ini bisa memicu heat exhaustion. Gejala yang sering muncul dari kondisi ini yakni : pusing, kram otot, dan keringat dingin hingga pingsan.


Untuk mencegah terjadinya heat exhaustion, jemaah haji disarankan untuk menggunakan payung, membawa botol penyemprot air dan memakai masker terutama saat berkegiatan di luar hotel. Botol penyemprot dapat diisi air dingin untuk disemprotkan sebagai pengganti keringat untuk mendinginkan badan. Jemaah juga disarankan untuk menggunakan baju lengan panjang.

Halaman:

Editor: Danar W

Tags

Terkini

187.057 Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Air

Senin, 31 Juli 2023 | 18:10 WIB

Sambut Kepulangan Petugas Haji, Ini Kata Menag

Jumat, 28 Juli 2023 | 08:38 WIB

6.904 Jemaah Kembali ke Tanah Air dari Madinah

Minggu, 23 Juli 2023 | 18:55 WIB
X